Selasa, Oktober 21, 2014

MEMUNGUT JEJAK FIGUR RAHMATAN LIL’ALAMIN

Judul Buku: Pesan Al Quran untuk Sastrawan
Jenis Buku: Kumpulan Esai Budaya dan Agama
Pengarang: Aguk Irawan MN
Tahun: 2013
Penerbit: Jalasutra Yogyakarta
Tebal: x + 434 hlm; 15 cm x 23 cm
Peresensi: Imamuddin SA
Aguk Irawan merupakan salah satu dari sekian banyak sastrawan Indonesa ternama. Setelah sekian lama ia bergelut dalam bidang prosa dan puisi, kini karya-karyanya semakin sempurna dengan hadirnya buku esainya yang berjudul “Pesan Al Quran untuk Sastrawan”. Buku ini mengukuhkan dirinya tidak hanya sebagai sastrawan tetapi juga sebagai seorang kritikus sastra.

Karya-karya yang hadir dalam buku ini merupakan karya yang berkualitas tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan keberadaan karya tersebut yang diambil dari karya pribadi Aguk yang telah termuat di berbagai media masa, baik nasional maupun daerah. Saya katakan sebagai karya berkualitas tinggi sebab untuk bisa menembus media masa itu sangat sulit dengan integritas kompetisi yang ketat dari para penulis.

Kumpulan esai ini sempat dibedah di tanah kelahiran penulisnya, Aguk, di Lamongan. Tepatnya di pondok pesantren Al Fathimiyah Banjarwati Paciran Lamongan. Sebelah baratnya Pondok Pesantren Sunan Drajad. Buku ini dibedah oleh seorang sastrawan dan esais asal Lamongan pula yaitu Nurel Javisyarqi. Menurut Nurel, karya Aguk ini menghidangkan santapan lezat bagi pembaca sebab dilandasi dengan kebenaran, megetengahkan keindahan bahasa yang santun, memperluas kewaspadaan perasaan insani. Karya ini juga karya yang lurus dan tidak aneh-aneh, tidak keblinger atau nyleneh. “Pesan Al Quran untuk Sastrawan” berawal dari hati yang teguh dan diselimuti dengan cahaya keimanan, penalaran kuat, penghayatan yang dalam, bukan rakitan apalagi akrobatik kata laksana sulapan.

“Pesan Al Quran untuk Sastrawan” ini hadir di tangan pembaca sebagai bentuk apresiasi kritis dari Aguk terhadap ranah sosial-budaya, agama, dan estetika yang tengah bergejolak di tengah kemelut zaman. Buku ini tersaji dengan empat bab utama, yaitu Antara Sastra dan Pesan Agama, Jati Diri dan Identifikasi Lewat Seni, Problem Tekstualitas dan Modernitas, dan Ruang Publik dan Nasib Humaniora.

Antara Sastra dan Pesan Agama berisi dua belas subbab. Kedua belas subbab tersebut yaitu “Binhad Nurrohmat dan Kembalinya Unsur Sastra Jahiliyah, Penyair yang Jatuh Cinta pada Nisan, Maulid Nabi dan Getar Cinta para Penyair, Maulid Nabi dan Kitab Puisi, Mencoba Memahami ke-Malaikatan-an Saeful Badar, ‘Mengintip’ Latar Sastra Pesantren, Penyair dan Al-Quran dalam Rekaman Sejarah, Pesan Al-Quran untuk Sastrawan, Sastra Islami, Sastra Seks; Pragmatis atau Ideologis?, Sastra Seksual dan Pembusukan Budaya, serta Sastra Islam dan Sastra Pesantren”.

Jati Diri dan Identifikasi Lewat Seni mengandung sembilan belas subbab. Kesembilan belas subbab tersebut yaitu “Ketika Puisi Mengalienasi Kita, Dari Shinigami; Melacak Denyut Cerpen Arab-Indonesia, Engkau Pergi [Ketika] Kami Belum Merdeka, Ketika Jati Diri dan Karakter Bangsa Mulai Memudar, Ketika Sastra Alpa dari Bangku Sekolah, Membaca ‘Kursi yang Malas Menunggu’, Mencoba Memahami Ke-aku-an Chairil, Menimbang Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (Scb) dari Buku Nurel: Menggugat Tanggungjawab Kepenyairan, Pendidikan Sastra dan Mental yang Sakit, Puisi-Puisi yang Membakar Perjuangan, Sastra, Kiyai dan Pesantren, Religiusitas Cinta dan Permasalahannya, Sajak Melankolisme Taufik Ismail, Sastra Arab dan Karya-Karya Goethe, Visi Sastra dan Tantangan Duni Cyber, Pertemuan Sastra dan Pasar, Penyair Tua, Penyair Muda dan Permasalahannya, dan Perihal Tersingkirnya Puisi dari Industri Buku”.

Problem Tekstualitas dan Modernitas berisi delapan belas subbab. Kedelapan belas subbab tersebut yaitu “(1849-1905) 100 Tahun Muhammad Abduh, Problematika Modernitas dan Demokrasi, Ikhwanul Muslimin Moderat; Wajah Baru Mesir, Inkulturasi Nilai Islam dalam Tradisi Padusan, Kearifan Pemimin Lokal dan Asketisme Mbah Maridjan, Ketika Fungsi Agama Tenggelam, Kesejajaran dan Perentangan Sains dan Agama, Menuju Kebudayaan Baru Itu Meniri Barat, , Militer dan Isu Global, Multikulturalisme, Islam dan Cinta Suci, Pergolakan Menemukan ‘Aku’ dalam Diri, Plato dan Pemimpin Pilihan Rakyat, Filsafat Pragmatisme-kontemporer, Revolusi Putih, Roy, Renaisans dan MUI, Perihal Kejumudan dan Studi Islam, Sejarh Lekra vs Manikebu: Hanya Intepretasi Tunggal, dan Membaca Pemikiran Adonis dalam Tsabit Wa Mutakhawil”.

Ruang Publik dan Nasib Humaniora terkandung sembilan subbab. Kesembilan subbab tersebut yaitu “As Dharta dan Sedikit Harga Mati Politiknya, Dunia dan Strategi Baru Pesantren, Ketika Buku Bukan Lagi Ilmu, Lebaran di Mesir; Sebuah Pengalaman Pribadi, Melacak Hubungan Agama dan Kesenian, Penguasa, Buku dan Peradaban, Profesi yang Terlupakan, Hanya Sebuah Karikatur, serta Tradisi Kenduren, Kearifan Lokal, dan Identitas Budaya.

Judul kumpulan esai ini diambil dari bagian pertama bab. Muatan buku ini sarat dengan kompleksitas problematika, baik dari sisi religius, sosial, budaya, kebangsaan, bahkan kesusastraan. Kesan yang tertangkap paling mutlak dan utama dari buku ini menghilir pada tindak perenungan dan permenungan para sastrawan, baru kemudian bermuara pada masyarakat baca secara umum. Hal itu ditandai dengan penyematan judul “Pesan Al Quran untuk Sastrawan” sebagai judul utama buku ini.

Dalam subjudul “Pesan Al Quran untuk Sastrawan” Aguk mereview kembali hakikat surat As-Syu’ara. Selain itu, pembahasan dalam subbab ini juga sebagai bahan introspeksi dan perenungan bagi para penyair. Aguk menegaskan bahwa para sastrawan memiliki derajat yang sangat tinggi bahkan derajatnya satu tingkat di bawah derajat para nabi.

Dalam kanca perjuangan Islam para sastrawan muslim memiliki peranan penting saat terjadi perang Muktah antara kaum muslimin melawan bangsa Romawi. Saat itu jumlah pasukan muslim sangat kecil sedangkan bangsa Romawi sangat banyak bahkan tak ada habisnya. Fenomena itu menjadikan kaum muslim ciut nyali dan terdesak nyaris kalah bahkan nabi Muhammad SAW sempat mengintruksikan pasukan untuk mundur. Tetapi Ibnu Rawaha berhasil memberikan suntikan mentalitas dan semangat juang yang tinggi kepada prajurit muslim melalui puisi-puisi patriotiknya. Berkat kobaran api semangat Ibnu Rawaha itulah akhirnya kaum muslim berhasil memukul mundur dan mengalahkan bangsa Romawi. Sejak saat itu para sastrawan muslim berhasil membawa pembaharuan terhadap sastra Arab kebudayaan secara keseluruhan.

Dalam tulisannya itu, Aguk juga mengkritisi para sastrawan dengan bertumpu pada surat As-Syu’ara yang menjustifikasi para penyair terjerumus dalam lembah-lembah kesesatan. Para sastrawan yang dikatagorikan terjurumus dalam lembah kesesatan tersebut adalah mereka yang hanya mengungkapkan khayalan-khayalan yang jauh dari kebenaran, mengumbar syahwatnya melalui kata-kata berkaitan dengan cinta dan pencabulan, cumbu rayu, menyebut sifat dan tubuh perempuan dengan telanjang, janji dusta, bangga dengan ketidakbenaran, dan suka menghina sesamanya.

Tulisan Aguk ini jika ditarik satu benang merah dengan sastra Indonesia modern akan mengerucut pada sastra Indonesia yang berstyle SMS (Sajak Madzhab Selangkangan), FAK (Fiksi Alat Kelamin), Sastra Wangi, Sastra Lembab dan yang sejenis. Karya sastra yang berstyle seperti itulah yang berada dalam garis hitam kesesatan bersama para sastrawannya. Dan para sastrawan yang derajatnya satu tingkat di bawah derajat para nabi adalah mereka yang beretika, selalu mengingat Tuhan, mengajak kepada kebaikan, dan menjauhi segala kefasadan.

Melalui karya yang berjudul “Ketika Jati Diri dan Karakter Bangsa Mulai Memudar”, Aguk mengkritisi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika melihat realitas bangsa Indonesia yang ada, kita seolah berkaca pada cermin yang retak. Tidak ada satu kesemprnaan yang ditampilkan dari para figur yang ada. Indonesia mengalami krisis figur ideal sehingga mengakibatkan para generasi muda anak bangsa banyak yang mengalami degradasi moral dan cenderung bermuara pada tindak penghapusan jati diri dan karakter bangsa.

Nilai luhur budaya bangsa semakin lama semakin terlupakan. Itu tidak hanya terjadi pada satu ranah melaiankan semua lapisan terjangkit firus ini. Tontonan yang tampak setiap harinya adalah ketidakstabilan sosial-politik, penyalahgunaan wewenang kekuasaan, korupsi, kolusi, dan nepotisme, meningkatnya kemiskinan dan kapitalisme, hilangnya nilai kejujuran dan integritas, menjamurnya separatisme dan radikalisme, maraknya budaya suap dan mafia hukum, terkikisnya kegotongroyongan, keramahtamahan dan kesopansantunan, serta merebaknya budaya saling tuding.

Daya magis Pancasila tampak tak bertuah. Ketuhanan Yang Maha Esa berubah menjadi keuangan yang maha esa. Kemanusiaan berganti perjuangan HAM, Persatuan Indonesia dimanifestasikan dam bentuk otonomi daerah. Kerakyatan yangdipimpin kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan diganti dengan perjuangan demokrasi. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjelma menjadi perjuangan kepentingan kelompok.

Indonesia saat ini merindukan figur ideal sebagai satrio piningit. Figur ini adalah figur yang bersikap tidak menolak melainkan mengawinkan dan tidak menentang tetapi mewarnai sebagaimana sosok Syeh Malaya (Sunan Kalijaga) yang dulu pernah bersemi di negeri ini. Ia berhasil mengawinkan tradisi dengan ajaran agama. Ia berhasil menumbuhkembangkan kelegowoan hati masyarakat dengan menyebarluaskan ajaran agama Islam tanpa menghapus adat-istiadat dan kesenian daerah.

Agar bangsa ini tidak semakin terpuruk karena merosotnya moralitas anak bangsa, tonggaknya ada di tangan para pemimpin. Ia harus menjadi figur ideal yang dapat menginspirasi dan dapat dijadikan panutan oleh para generasi muda. Untuk itu para warga selakyanya lebih selektif dalam memilih seorang pemimpin bangsa. Masyarakat harus tahu karakteristik seorang pemimpin yang dapat dijadikan tuntunan dan tontonan semua orang. Kriteria pemimpin tersebut telah dinukilkan Aguk dalam “Plato dan Pemimpin Pilihan Rakyat”. Aguk mengutip konsep Plato yang menyatakan bahwa kriteria pemimpin yang ideal harus mencerminkan empat aspek yaitu memiliki pengendalian diri, keberanian, kearifan, dan keadilan.

Buku esai “Pesan Al Quran untuk Sastrawan” karya Aguk ini membahas permasaahan yang aktual di zamannya. Kritikya tegas, wawasan luas, memukul mundur sastra wangi, SMS, dan FAK. Namun terdapat sedikit kekurangstabilan. Aguk masih mengamini Chairil Anwar sebagai maestro puisi Indonesia Baru tanpa adanya justifikasi terhadap mentalitas plagiat Si Binatang Jalang. Selain itu dalam buku ini juga masih terdapat pengulangan ide pembahasan sehingga menimbulkan satu kebosanan tersendiri atau ini bisa jadi bentuk penguatan atau penegasan ide. Maklum ini juga munkin faktor pengaruh tuntutan media masa juga sebab karya-karya aguk yang terkumpulkan dalam buku ini banyak yang diambil dari karya-karyanya yang tengah terpublikasikan di media masa. Meskiun demikian, sedikit hal yang mungusik itu tidak begitu mempengaruhi kekuatan karya secara utuh. “Pesan Al Quran untuk Sastrawan” masih sebuah karya yang tidak akan kedaluarsa oleh arus zaman. Topiknya hangat dan aktual yang tak patut dilewatkan oleh pembaca yang merindukan wawasan, keilmuan, dan perenungan yang mendalam. Selamat membaca. Ada hikmah melimpah-ruah yang akan terejawantah.

Jumat, 13 Juni 2014, Lamongan, Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt