Selasa, Agustus 05, 2008

ARTI CINTA DI SELEMBAR CERITA

Yaumu Roikha

Tepat 6 Nopember, aku pergi ke rumah kakak perempuanku yang letaknya di Surabaya. Aku pergi ke sana bersama kakak sepupuku. Aku berangkat pagi hari. Entah mengapa di tengah-tengah perjalanan, motor yang aku naiki tiba-tiba berhenti. Aku gak tahu harus gimana??? Kini aku terpaksa harus jalan kaki sambil membawa motorku yang mogok. Kuayunkan kakiku berlahan-lahan. Dan kutengak-tengokkan mataku ke kanan-kiri. Siapa tau ada bengkel!!!
Kakiku masih terus melangkah. Walaupun terik surya menyengat rasa. Mengarang lelah dalam seribu pesona. Kira-kira 2 km, aku telah menyisir jalan itu. Tapi belum juga menjumpai bengkel. Namun gak lama kemudian, kedua sorot mata kakakku melihat sebuah bengkel kecil di tepian ruas jalan. Kali ini pikiranku sedikit lega. Kami pun akhirnya bergegas menuju bengkel itu. Dengan penuh damba berharap semoga motor lekas menyala.

Sungguh naas hari ini. Ternyata motorku juga belum selesai-selesai di perbaiki. Ah, sekarang aku baru sadar, jika menunggu merupakan suatu pekerjaan yang paling membosankan. Saat itu aku pun merasa lapar. Dan kepanasan. Tapi mulutku terkunci. Gak berani bilang pada kakak sepupuku kalau aku lapar dan kepanasan.

Perutku yang lapar dan tubuhku yang kepanasan membuat aku gemeteran. Tapi gak apalah, aku masih kuat menahannya. Meski sedikit tersiksa. Saat itu aku duduk di atas kursi sambil membawa tas ranselku yang berisi baju. Di situ aku melihat ada pemuda datang ke bengkel ini juga. Dia memakai helm berwarna merah. Dan memakai motor mewah. Aku sedikit tercengang. Sungguh, dia begitu gagah di mataku. Apalagi waktu helmnya di buka. Uch…! wajanya sangat manis dan tampan. Perutku yang terasa lapar, sekarang mendadak jadi kenyang. Aku gak tahu. Mungkin pengaruh dari pemuda tadi, sampai-sampai perutku yang terasa lapar sekarang berubah menjadi kenyang. Dia menaruh helm di atas kaca sepion motornya. Lalu dia jalan kaki menuju ke arahku. Aku pikir dia mau ngapain??? Ternyata dia mau duduk di sebelah kursiku. Dan dia mengulurkan tangannya ke depan mukaku. Aku kira dia mau nampar aku. Ternyata dia mau berkenalan sama aku.

“Siapa nama kamu?” kata pemuda tampan.
“Namaku Tika!!!” mulutku menjawab.
“Nama kamu sendiri siapa???” aku balik bertanya.
“Panggil aja Dika,” jawab pemuda tampan.
“Kamu anak mana, terus kelas berapa???” tanya Dika menambahi.
“Aku anak Lamongan. Dan aku baru kls 1 SMA.”
“Kamu sendirian di sini???”
“Tidak, aku sama kakak sepupuku yang lagi benerin motor.”
***

Waktu terus berputar. Matahari terlihat tinggal sehasta di ufuk barat. Hari pun semakin gelap. Motor juga sudah dibenahi. Aku dan kakakku akhirnya melanjutkan perjalanan lagi. Adzan magrib telah menyapa pendengaran. Rayu-merayu di batas keimanan. Aku dan kakakku baru saja tiba di ruma kakaku yang perempuan. Kita semua melakukan sholat magrib berjamaah. Setelah itu kita melakukan makan malam di meja makan.

Hari semakin malam. Aku tertidur di atas ranjang yang hangat. Tidak terasa, ternyata hari sudah pagi. Dan aku tidak sadar kenapa aku ingin berjalan keruang tengah. Di situ aku melihat ada seorang lelaki tidur di ruang tengah. Aku mau nyamperin. Tapi aku takut dan gemetaran. Lalu aku nekad untuk melihat lelaki itu. Dari dekat aku lihat ternyata dia pemuda tampan siang kemarin yang bernama Dika. Aku sangat kaget. Dan gak menyangka kenapa dia bisa berada di sini??? Sedikit gumam hatiku yang sangat terkejut saat melihat keberadaannya.

Matahari mulai muncul. Semua orang di sini pada bangun dengan ceria. Tapi aku masih bingung, “kenapa pemuda tadi bisa satu rumah sama aku???” tiba-tiba kakak perempuanku nyamperin aku di halaman belakang rumah. Dan dia cerita tentang pemuda tampan tadi.
Walhasil, ternyata dia temen satu kos dan satu kampus sama kakak perempuanku. Dan dia dikenal sebagai pangeran di kampus. Lima menit kemudian Dika ikut ngumpul bersama kami di halamanan belakang rumah. Aku lihat, di tangan kanannya, Dika membawa 2 novel tentang cinta. Setelah kuperhatikan sedikit lama, aku pun tertarik untuk mengetahui isi novel itu. Aku mau bilang pada Dika kalau aku mau pinjam novelnya. Ternyata dia suda ngomong duluan padaku, “Tika…… ni aku pinjamin novel tentang cinta untuk kamu.” Dika bilang sambil tersenyum. Aku ambil buku novel dari tangan Dika. Terus aku baca sampek selesai. Dan malam harinya aku berniat untuk megembalikan novel Dika.

“Dika, ini novelnya yang tadi siang kamu pinjamin ke aku. Thanks ya!” aku bilang ke Dika sambil tersenyum. Dan Dika menjawab “Sudah la Tika. Ambil aja. Anggap aja itu hadiah buat kamu, karna kamu sudah mau berteman sama aku”.

Usai makan malam, Dika memberi 3 novel cinta lagi. Aku bertanya “Kenapa kamu sering ngasi novel cinta ke aku???”
“Suda…… kamu baca aja. Suatu saat kamu akan ngarti.” jawab Dika sambil merunduk.

“Oh ya Dik, aku besok mau pulang ke rumah. Boleh gak ke 5 novel yang kamu kasih kemaren aku bawah pulang?” aku bertanya sambil bercanda.
“Boleh aja. Tapi ada 1 syarat!!!”
“Apa????” tanyaku penasaran.
“Aku boleh kan minta nomor hand phone kamu?”
“Boleh aja. Ni nomorku 0856546206xxx.”
***

Pagi harinya.
Tidak terasa pagi ini aku jalani. Aku dan kakak sepupuku siap-siap mau berangkat pulang ke rumah asalku. Di situ aku berpisah sama Dika dan sama kakak perempuanku. Di perjalanan, aku berbicara sama kakak sepupuku tentang Dika. Kakakku bilang kalau Dika itu baik dan tampan.

Perjalanan suda kita lalui. Aku sekarang sudah sampek rumah. Dan aku baru saja menaruh tas di atas meja. Hand phoneku berbunyi. Kring……kring……kring. Ada satu pesan di trima. Aku kira dapat sms dari temenku. Ternyata ada nomor baru yang masuk. Di situ bertuliskan pesan singkat untukku.
“Ciank…… gimana da nyampek rumah belum ??? trus di perjalanan gak ada halanggan apa-apa kan??? DIKA”
Aku baca sms sambil tertawa sendiri. Tidak kusangka kalau Dika bisa sms seperti ini sama aku. Sms Dika lalu aku balas.

“Ciank juga,,,!!! Aku sekarang sudah sampek rumah. Alhamdulilla, aku di perjalanan tadi gak ada halangan apa-apa. Oh ya Dika…… makasih ya atas pemberian novelnya”. Kata-kata itu lalu aku kirim ke nomor Dika.
Hari-hari kian berlalu. Bulan-bulan terus berganti. Aku sama Dika masih berhubungan lewat hand phone. Di saat aku sendirian di dalam kamar dan lagi sedih, hand phoneku berbunyi. Ternyata Dika yang lagi telepon aku. Dan aku mengangkatnya.

“Hallo……!!!”
“Hallo…… gimana kabarmu Tika???”
“Kabarku baik-baik aja. Kabar kamu sendiri gimana???”
“Kabarku juga baik-baik aja!!!”
Ah, aku baru sedikit berbasa-basi sama Dika ternyata teleponnya sudah putus. TUT……TUT……TUT……! Aku gak tau apa yang terjadi. Tiba-tiba teleponnya Dika putus.
***

Keesokan harinya.
“Dika sama sekali tidak memberi kabar apa-apa ke aku. Apa dia sudah lupa sama aku? Kenapa aku mikirin pemuda itu terus ya?” begitu hatiku bertanya-bertanya. Pada sa’at itu aku berusaha melupakan Dika dan aku akan lebih fokus pada belajarku.
Dua bulan kemudian. Di hari Selasa, aku ulang tahun. Di situ aku merasa sedih karena di sekolahku gak ada satu orang pun yang ngasi ucapan ke aku. Padahal saat itu kan hari kebahagiaanku.

Bel sokolah sudah menunjukkan waktunya pulang. Aku pulang berjalan kaki sembari hati kecilku bertanya-tanya, “Kenapa di hari ulang tahunku ini tidak dapat ucapan dari teman-temanku?”

Aku telah sampek di rumah. Dan aku melihat kakak perempuanku sudah ada di sana. Ia datang dari Surabaya beberapa saat yang lalu. Kakiku langsung menuju ke dalam kamar. Dan mataku melihat ada satu bungkus kado yang terletak di atas ranjang tidurku. Aku coba membuka kado itu perlahan-lahan. Gak taunya di dalam bungkusan itu ada BUKU DIAREY. Di dalam buku itu berisi beberapa patah kata yang terkhusus untukku.

Kepada Tika.
Assalamuallaikum
Tika… semakin kita jauh semakin aku sadari bahwa aku memang membutahkan kamu. Dan semakin kita jauh semakin aku bisa merasakan bahwa cinta telah tumbuh dalam hidupku…. Saat kamu kemarin datang di hadapanku, aku merasa bahwa aku sayang sama kamu. ”Kamu mau kan jadi pacarku?”
Sebelumnya mungkin aku terlalu lancang mengungkapkan perasaan ini kepadamu. Tapi bagaimana lagi……? Ini kejujuran hatiku yang terdalam, Tika. Oh ya, aku juga mau ngucapin;
Happy Birthday to You
I convery my congratulations to you!
Please accept my congratulations,,,,!
Wassalamualaikum
Dika……

Aku terharu saat membaca coretan itu. Hatiku menghilirkan tangis. Dan aku gak mengetahuinya, bahwa selama ini Dika suka sama aku.
Dalam suasana seperti itu, tiba-tiba aku terdengar ada orang yang memanggilku dari belakang. Ternyata setelah kubalikkan tubuhku, aku lihat gak taunya Dika. Dan aku gak menyangka Dika ikut ke rumahku juga. Di situ aku sangat terharu dan sangat senang. Sungguh perasaanku bercampur-baur gak karuan. Antara keharuan dan kebahagiaan.
“Selamat ulang tahun ya……” ujar Dika sambil mengulurkan tangan kanannya.
“Terima kasih atas ucapannya.” jawabku sedikit terbata.
“Apa yang kamu ucapin dalam buku tadi itu benar???” tanyaku lebih lanjut.

“Bener Tik…… Kamu mau kan jadi pacarku??”
“Ma’af, aku tidak bisa jawab sekarang. Kapan-kapan aku pasti akan menjawabnya, Dik.”
Setelah aku menerima kado, kita semua melakukan makan-makan.
“Apa aku sekarang ini bermimpi??” kataku lirih sambil meneteskan air mat. “Baru pertama kali ini, aku merasa bahagia seperti ini. Terima kasih Ya Allah!” puji syukurku dalam hati. Hari pun semakin larut. Pesona malam singgah menjemput. Dan aku siap-siap tidur.

Pagi harinya, Dika dan kakak perempuanku balik ke Surabaya. Di situ aku merasa kehilangan Dika. Gara-gara Dika main ke rumahku, aku sekarang jadi malas sekolah. Tapi aku kembali berfikir, “Kenapa aku mempedulikan cowok itu?” begitu ujarku sambil siap-siap sekolah.

Suda satu mingu berjalan, aku belum juga menjawab pertanyaan Dika yang kemarin. Tapi aku juga merasa kalau hatiku mau menerima Dika. Sa’at itu aku berniat sms Dika kalau aku mau jadi pacarnya. Tapi sms aku ter-pending terus. Padahal aku sudah sms 3 kali pada Dika. Di situ aku berfikir kenapa hand phone Dika mati???
***

Aku kembali berfikir, kenapa hand phone Dika belum juga dinyalakan? Padahal di situkan ada sms aku tentang jawaban pernyataan dia kemarin. Dan aku gak sabar untuk ketemu sama Dika di hari ulang tahunnya besok. “Sa’at hari Minggu kan ulang tahunnya Dika. Aku akan pergi ke Surabaya. Dan aku akan bilang sama dia kalau aku mau jadi pacarnya.” pikirku saat itu. Aku gak sabar untuk ketemu.

Pagi harinya aku pergi ke Surabaya sambil mengajak tiga orang teman sekelasku. Dan aku juga bawa novel yang dikasi sama Dika beberapa waktu yang lalu.
”Kamu ngapain bawa novel segala? Emangnya kamu mau ke toko buku?” kata 3 orang temenku.

”Novel ini yang bikin semangat aku.” jawabku sambil tersenyum manis.
Gak terasa kita berempat sudah lama bercanda di dalam mobil. Kita sekarang sudah sampai di kos kakak perempuanku. Aku coba panggil kakakku dengan suara keras. Tapi tidak ada jawaban. Dan aku sejenak berfikir. “Ini kan hari Minggu. Kakakku gak mungkin masuk kuliah. Di mana-mana kan hari Minggu itu libur kuliahnya.”
Aku sama 3 temanku berusaha lewat belakang rumah. Dan temanku tidak sengaja melihat kakakku mesra-mesraan di belakang rumah. Ternyata aku lihat laki-laki itu adalah Dika. Aku langsung nyamperin Dika.

“O……… karena ini hand phone kamu mati. Untunglah Tuhan ngirim aku ke sini untuk melihat kamu sekarang yang lagi mesra-mesraan sama kakakku sendiri. Dan aku sekarang sudah tahu maksud kamu.” ungkapku marah. Dan berlinangkan air mata.
Setelah itu aku kembali ke mobil. Dan ke 3 temanku pun ikut ke mobil. Di situ aku menulis surat untuk Dika.

Terimakasih Dika
Kamu telah menemaniku walaupun cuma sesaat. Tapi bagiku sangat berarti. Maafkan jika kebahagiaan yang kuminta adalah teman sepanjang hidupku. Seharusnya aku mengerti bahwa keberadaanku bukanlah di sisimu. Kau hanyalah lamunan dalam sesalku. Bagiku, kau kekasi yang tak bisa kumiliki. Dan aku mau ngucapin “happy birthday and congratulations.” Don’t forget me Tika…

Setelah aku selesai menulis surat itu, aku manyuruh satu temanku untuk ngasihkan bingkisan kado dan selembar surat kepada Dika. Gak lama kemudian, temanku pun kembali lagi ke mobil. Lantas kami meneruskan perjalanan pulang.
Malam ini adalah malam yang sangat bersejarah bagi ku. Di situ aku merasa bahwa ke 5 novel ini ada hikmahnya juga. Dan aku ngerasa di balik buku ini ternyata ada cinta. Aku telah belajar banyak tentang buku ini. Dan aku berdo’a, semoga yang ngasi buku ini diberi kebahagiaan. Amin.**

Lamongan, 2008

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt