Kamis, Juni 17, 2021

Dituduh PKI, Dipenjara 11 Tahun

Edy Sartimin
Pewawancara: Fransiskus Nesten Marbun ST
hariansumutpos.com
 
Koptu Eddy Sartimin, Saksi Gerakan 1 Oktober 1965
 
Sejarah mencatat gerakan 1 Oktober 1965 diwarnai dengan aksi pembunuhan, penculikan dan tindakan kekerasan lainnya. Tercatat ada tujuh jenderal yang gugur dalam peristiwa itu, demikian juga dengan 3 juta warga Indonesia yang ikut tewas.
 
Satu dari sekian saksi sejarah yang masih hidup adalah Kopral Satu (Koptu) Eddy Sartimin. Waktu itu, Eddy sebagai anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang aktif dan bergabung di kesatuan Yon Reges Sumatera Kompi Bantuan, tahun 1965.
 
Pria berusia 74 tahun ini semasa aktif bertugas sebagai pengawal Panglima Komando Daerah Sumatera Letjen Ngokoginta di rumahnya Jalan Sudirman Medan. Saat terjadi gerakan 1 Oktober 1965, ada tujuh jenderal tewas karena dibunuh oleh pasukan yang dipimpin Letkol Untung. Untung sendiri merupakan orang dekat dengan Presiden RI Soekarno. Sementara di parlemen waktu itu partai yang berkuasa adalah Partai Komunis Indonesia (PKI).
 
Sementara itu, di Medan pasca tewasnya tujuh jenderal itu, maka Jenderal Soeharto memerintahkan seluruh anggota TNI AD untuk menumpas gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di seluruh tanah air, termasuk di Medan. Bahkan saat itu, Letjen Ngokoginta sempat dibawa oleh Linud 100 ke Markas Komando Antardaerah di Jalan Sudiriman. Namun sebelum pergi, Letjen Ngokoginta berpesan kepada seluruh anggota untuk siaga, karena kondisi sedang memanas.
 
Berikut, petikan wawancara wartawan koran ini Fransiskus Nesten Marbun ST dengan Eddy Sartimin di kantor Koalisi Transparansi Untuk Korban Bencana (KOTIB) Jalan Kenanga, Padang Bulan Medan Jumat (30/9).
 
Selamat pagi pak, Apa kabar?
 
Pagi, kabar saya baik-baik saja dan bahkan saat ini saya masih beraktivitas sebagai aktivis di bidang kemanusian. Saya bergabung di Ikatan Untuk Orang Hilang (IKOHI) yang setiap harinya mengurusi orang hilang di Sumatera Utara.
 
Ada beredar kabar bahwa Anda disebut-sebut sebagai anggota PKI, benar kah itu?
 
Tidak, mana mungkin saya anggota PKI, sementara saya seorang Anggota TNI AD dan saya sangat patuh kepada komandan saya pada saat bertugas. Bahkan dari keluarga, kami tidak ada yang merupakan anggota PKI. Pertama saya menimpa ilmu di Lagers Herstel School RK Kelas 7 di Medan. Karena 1 tahun 2 kali naik kelas di zaman penjajahan Belanda, kemudian saya belajar bahasa Belanda dan Bahasa Melayu. Setelah umur 20 tahun saya masuk militer Angkatan Darat dan mengikuti Pendidikan Militer, 16 Maret 1957.
 
Saya juga pernah bertugas di PLP TP Rag 100 hari di Medan tahun 1960, kemudian PLP Raider Kualifiet di Aek Tawar Padang-Sumatera barat, lalu PLP Yon Para Batu jajar Bandung Jawa Barat dalam misi Terjun Payung Ganyang Malaysia.
 
Kemudian tahun 1962 saya menikah dengan Misnem alias Nung Binti Saliah, dan dikaruniai satu orang anak bernama Susiana. Jadi kapan saya menjadi anggota PKI, itu fitnah namanya.
 
Lalu kenapa Anda ditangkap dan disiksa sebagai anggota PKI?
 
Aku tidak tau, asal usulnya sehingga saya dikatakan terlibat dengan PKI. Tetapi pada saat itu sebagai Anggota TNI aktif, saya memang berani dan tegas, jika ada yang salah saya katakan salah dan jika benar maka saya katakan benar, mungkin apa gara-gara itu saya ditangkap dan dikatakan PKI, hingga sekarang pun saya tidak pernah tahu. Tapi bagi saya pribadi, saya bukan PKI melainkan anggota TNI AD yang aktif dan loyal dengan komando.
 
Lalu apa korelasi antara berani dengan PKI?
 
Yah, saya juga tidak tahu persis apa itu PKI, namun sepanjang yang saya ketahui PKI itu adalah sebuah partai yang dibangun oleh buruh maupun kaum tani yang merasa dirinya tertindas.
 
Jadi PKI itu yah partai yang berbasiskan orang-orang miskin, yang berani menentang penindasan. Saat itu memang banyak tani yang menggarap tanah yang luas tetapi milik segelintir orang. Sementara saya sendiri anggota TNI, jadi ndak nyambung kalau saya dikatakan PKI.
 
Seperti apa penyiksaan yang Anda alami pada saat itu?
 
Wah, wah, wah?.sangat menyedihkan. Kami diberi makan nasi jagung yang dicampur dengan pasir dan pecahan kaca. Sementara itu tidur beralaskan semen, ruangan yang gelap gulita, dikurung tanpa busana dan dipukuli, wah pokoknya sangat menyedihkan, bahkan ada satu orang waktu itu perutnya ditimpa dengan kursi, kemudian diinjak-injak dari atas sehingga kotorannya keluar.
 
Berapa lama Anda disiksa?
 
Saya disiksa selama 11 tahun di penjara. Namun penyiksaan paling berat itu selama dua tahun sejak saya ditangkap.
 
Mengapa itu dilakukan?
 
Saya kurang tau, mungkin biar puas Jenderal Soeharto, saat itu biar bebas Amerika Serikat masuk ke Indonesia, karena kalau tidak seperti itu SBY-Boediono ini mungkin akan jadi miskin juga seperti saya.
 
Menurut Anda apa sebenarnya penyebab terjadinya gerakan 1 Oktober 1965 itu sehingga ada instruksi untuk menghabisi PKI?
 
Setahu saya penyebabnya tidak lain dan tidak bukan, karena banyaknya kepentingan asing di negeri ini seperti Amerika Serikat, Inggris dan sekutunya yang ingin menguasai kekayaan alam bangsa Indonesia. Namun sejauh itu dihalau oleh Presiden Soekarno. Pada waktu itu, Soekarno terang-terangan menentang Amerika Serikat, dan pernah bilang “Go To Hell With Your Aid”. Artinya pergi kau ke neraka bersama bantuan mu.
 
Kemudian Soekarno menentang Amerika Serikat lalu menggalang kekuatan di Asia dan Afrika. Malaysia saat itu yang menjadi kaki tangannya Amerika, ditentang juga oleh Soekarno, dengan mengatakan jika Presiden Malaysia Abdul Rahman tidak mau bertemu dengan Soekarno maka dia akan memerintahkan berselisih dengan Malaysia.
 
Menurut Anda kenapa pada waktu itu Presiden Soekarno berani menentang kaum Asing terutama Malaysia?
 
Karena, Soekarno mendengar suara rakyat. Dia tahu persoalan rakyat makanya ada istilah Soekarno lebih baik makan daun singkong sendiri daripada keju milik asing, mencanangkan perekonomian yang berdikari “berdiri di atas kaki sendiri”, tidak seperti sekarang ini berdiri atas bantuan Amerika, kita ini kan bonekanya Amerika. Kita di sini kesusahan, lihat saja mereka kaya-kaya, tetapi seperti itu pun kita senang juga kalau mendengar Amerika, padahal kita tidak tau sebenarnya Amerika itu sangat picik.
 
Mengapa PKI juga dihancurkan sementara yang menentang Amerika secara langsung kan Soekarno?
Soekarno itu kan pendukung utamanya PKI yang saat itu mendominasi di parlemen dan menteri. Jadi yang pertama dihancurkan itu yah PKI dan simpatisannya, baru kemudian simpatisan Soekarno setelah itu baru Soekarno nya.
 
Berapa banyak yang menjadi korban saat peristiwa itu?
 
Kurang lebih 3.000.000 orang, seperti pernah dikatakan Soarwo Edy, Panglima yang menghantam para PKI dan simpatisanya serta simpatisan Soekarno, dan mungkin lebih, tetapi entah dimana mereka sekarang saya kurang tahu.
 
Bagaimana, nasib para korban tragedi itu sekarang?
 
Wah, ada yang trauma, ada yang sakit ada yang susah dan banyak juga yang sudah meninggal dunia. Saya masih beruntung tidak meninggal saat itu, dan masih dapat melihat akibat dari peristiwa itu sekarang ini.
 
Hidup Sebatang Kara
 
Meskipun sebagai saksi sejarah, kini hidup Eddy Sartimin sebatang kara. Dia tinggal di Jalan Kejaksaan Medan, tepatnya di Kantor Marhaenisme.
 
Istrinya Misnem sudah meninggal empat tahun yang lalu, sementara anaknya tinggal di Tanjung Morawa Deli Serdang. “Saya hidup sebatang kara di Medan ini,” katanya saat ditemui di Kantor KOTIB di Jalan Bunga Kenanga Medan.
 
Setiap pagi, Eddy Sartimin mendayung sepedanya menuju kantor kantor KOTIB. Terkadang saat tidak ada kerjaan di kantor KOTIB, Eddy Sartimin kerab bercocok tanam di komplek kantor KOTIB, kebetulan kantor itu luas dan pas untuk bercocok tanam.
 
“Saya di sini ada nanam ubi kayu. Dan hasilnya saya makan sendiri dan dibagikan kepada kawan-kawan di kantor KOTIB,” ungkapnya.
 
Dia mengaku senang dan nyaman dengan kehidupannya saat ini. Seolah-olah kenangan masa lalu yang pernah di penjara 11 tahun gara-gara disebut sebagai anggota PKI sirna dengan sendirinya. “Penderitaan ku 11 tahun di penjara itu tidak sebanding dengan kondisi sekarang ini, artinya kehidupaan ini lebih buruk dibanding apa yang saya alami pada waktu itu,” ungkapnya.
 
Selain bercocok tanam, jika ada gerakan demonstrasi Eddy Sartimin tidak mau ketinggalan. Jiwa aktivisnya sering muncul, dan ikut demo dengan teman-temannya. Dia merasa dengan ikut demo maka hatinya akan puas dan jiwanya menjadi nyaman. Eddy Sartimin berharap, dengan kondisi saat ini pemerintah bisa memulihkan nama baik para korban gerakan 1 Oktober 1965 di mata masyarakat, sehingga hak-hak para korban dapat dipenuhi.
 
Biodata
 
Nama: Edy Sartimin
Kelahiran: Medan 22 Agustus 1936
Istri: Misnem
Anak: 1 Orang, Susiana
Pekerjaan: Aktivis Ikatan Orang Hilang (IKOHI)

http://sastra-indonesia.com/2010/10/dituduh-pki-dipenjara-11-tahun/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt