Sabtu, Maret 09, 2019

Mengenang Obsesi Pelukis Harjiman

Keterangan:
Almarhum Pelukis Harjiman dan Almarhum Pelukis Tarmuzie,
foto sekitar tahun 1980-an.

Tampil sosok Seniman lukis kondang dengan berbagai hasil karya yang begitu populair. H. Harjiman, yang berhasil membenahi Kampung Taman Sari sehingga bangkit menjadi pusat kehidupan batik yang menjanjikan lestarinya seniman dan perajin batik, karya batik yang tumbuh hingga berkembang seiring kemajuan zaman.

Untuk menghadirkan profil kita kali ini secara utuh adalah tidak mungkin, kesempatan penulis ketemu dengan beliau di studio-nya Sentikan Kalasan tidak akan dapat menggambarkan ujud utuh sosok H. Harjiman sang pelukis yang sarat dengan dedikasi, profesi, prestasi dan idealismenya yang sangat tinggi. Sehingga dalam kesempatan penuturan kali ini, penulis hanya ingin mengurai sisi obsesi Harjiman yang ingin mewujudkan simbiosis mutualisma antara museum Harjiman dengan lingkungannya di Sentikan.

Dalam menghadirkan profil Harjiman, selain dari hasil omong-omong langsung, penulis melengkapi bahan tulisan ini dengan literatur : Proses Kreatif H. Harjiman oleh Sri Harjanto Sahid, serta dari Seni Lukis H. Harjiman, Kontemplasi dan Ritus oleh M. Agus Burhan.

Harjiman lahir 21 Februari 1954 di Taman Sari, Kecamatan Kraton Yogyakarta ialah anak terakhir dari tiga bersaudara, dari simbok Sudjiah dan Bapak Harjoutomo (Setu). Sejak SD hingga kuliah di STSRI ASRI, Harjiman membagi waktu dengan berjualan es dorong. SMP nya diselesaiakan di Taman Dewasa Pedotan, Jajak, Banyuwangi, kemudian Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

Harjiman merupakan salah seorang diantara beberapa Seniman Seni Rupa yang produktif. Baginya berkesenian itu sudah menjadi tekad dan menyatu dalam hidupnya. Buktinya bahwa karena kesungguhannya dalam menggeluti dunia seni lukis berbagai persoalan kehidupan yang bersifat lahiriah maupun batiniah melalui kontemplasinya terhadap hal ini tetap mampu memacu kreatifitasnya, yang tercermin nyata dalam karya-karyanya.

Banyak seniman menganggap bahwa melukis haruslah total, menjadi aktivitas tunggal. Di antara kerumitan pilihan sikap itu, Harjiman (49) melukis dengan lapar, demikian pun dalam menggalang Paguyuban Senirupawan Taman Sari, atau secara sporadis terlibat dalam kegiatan seni lainnya. Masih belum cukup dengan itu semua, juga sangat obsesif ingin membangun museum pribadi di dekat studionya di Sentikan Kalasan.

Harjiman termasuk seniman yang percaya bahwa menggulirkan wacana seni lukis tidak mesti hanya lewat kanvas. Lukisan sebagai artifak, lewat kerja seni yang intens juga telah membekukan fakta-fakta dari dimensi sosial maupun mental dan kejiwaan. Dengan kata lain melukis bukanlah hanya berhenti menciptakan benda-benda, namun lebih jauh lagi untuk menggulirkan pemikiran dan makna-makna. Dengan demikian pengguliran wacana itu juga bisa dilakukan pelukis lewat komponen-komponen bantunya. Dalam kontek demikianlah Harjiman bisa didekati secara integratif dalam semua aktifitas maupun persoalan-persoalan hidup yang melingkupi keseniannya.

Harjiman tumbuh dari keluarga sederhana di Kampung Taman Sari, ia ikut membatik seperti kebanyakan tetangganya. Kehidupan yang keras diisi juga dengan membantu ayahnya berjualan es. Beruntung kesadaran pribadi terus membimbingnya untuk melakukan mobilitas vertikal lewat pendidikan, sehingga dapat melampaui Taman Sari. Dalam pergulatan itu ada juga dorongan kuat untuk melakukan perubahan lingkungan. Sebagai agen perubahan (agent of change) Ia membangun Paguyuban Taman Sari yang mendorong para perajin batik meningkat menjadi Pelukis-pelukis.

Harjiman memang tumbuh dengan ketrampilan sosial yang cair. Di samping itu sebagai pelukis dari kehidupan rakyat dan kekayaan kultural Yogyakarta, ia mempunyai ekspresi dengan simbol-simbol komunikatif sesuai konvensi dan nafas masyarakatnya Taman Sari. Harjiman sebagai profesional integratif yang masih terus berekplorasi, dalam perjalanan seni lukisnya pernah mengalami disharmoni keluarga, konflik-konflik, sampai perpecahan. Uniknya dia bisa mentransendir ketegangan-ketegangan itu lewat perjalanan pencarian ke daerah-daerah pelosok sampai ke tanah suci Mekkah Al Mukaromah.

Tahun 1970 Harjiman ikut mendirikan sanggar Kalpika di Kampung Taman sari, cita-citanya untuk mengangkat derajat kehidupan sanak-suadara dan komunitas seni kerajinan batik agar lebih bisa menghidupi baik lahir maupun batin, ternyata terpaksa mentok karena berbagai hal, seperti adanya status magersari yang dirasa sangat membelenggu kreatifitas seniman yang ingin berkembang baik fisik maupun obsesinya. Selama berkecimpung dalam dunia batik-membatik yang notabene bisnis home industri, Harjiman berusaha untuk dapat membina paguyuban senirupa Taman Sari, termasuk juga aktifitas pembuatan batik sebagai biaya studi di STSRI ASRI, yang pada tahun 1984 dapat diselesaikannya.

Namun ada sesuatau yang sangat mendesak dan selalu bergejolak untuk dapat direalisir oleh sosok Harjiman, yaitu adanya sebuah Museum Harjiman, yang menurutnya tak mungkin untuk didirikan di Taman Sari atau di Suryodiningratan, dimana ia pernah tinggal selama 4 tahun. Untuk itu Harjiman mulai menggagas realisasi Museum tersebut di luar Kota, ia mendapatkan lokasi yang sangat tepat menurut perhitungannya yaitu di Sentikan - Karangnongko - Tirto Martani - Kalasan. Di tempat ini yang diyakini sebagai tempat yang erat kaitannya dengan kehidupan berkesenian yang sangat membutuhkan adanya kondisi simbiosis mutualistis dengan lingkungannya.

Menurut Harjiman, kondidi Sentikan tidak jauh berbeda dengan Taman sari dengan berbagai potensinya, di Sentikan ini ada sifat masyarakat yang namanya gotong royong antar sesama, ada semangat untuk maju dengan membuka diri dari pergaulan, juga ada semangat untuk menerima pembaharuan. Maka dengan kondisi yang demikian itu, Harjiman tidak kecewa dengan pilihan yang telah diambil untuk mewujudkan obsesinya mendirikan museum Harjiman yang sudah sekian lama ingin segera hadir.

Kehadiran musseum-nya nanti harus dapat digunakan untuk kepentingan banyak pelaku budaya lainnya seperti, Penelitian sejarah seni rupa, workshop atau kegiatan lain. Bahkan jika mungkin sebagai rangsangan untuk menumbuh kembangkan pengertian kepada para pelukis muda berbakat lainnya untuk mempunyai kegairahan menyimpan karya seninya yang adi luhung, tidak hanya dijual kepada kolektor seni saja.

Mengingat sekarang ini dalam lingkungan kehidupan kalangan menengah ke atas sudah muncul adanya lukisan berbobot sebagai salah satu simbol kemapanan seseorang, hal ini timbul karena adanya kemajuan berapresiasi di dalam kesenian khususnya seni rupa. Ditempatnya yang baru ini dirasa sangat menarik untuk membangun kontribusi budaya dalam kehidupan jangka panjang, dan setelah mengalami adabtasi dengan lingkunan fisik maupun sosial, timbul pemikiran yang dilatar belakangi setting Taman Sari yang sangat mungkin untuk bisa diterapkan di Sentikan Kalasan.

Bermodalkan sebagai seniman yang konsisten dengan kesenimanannya, maka Harjiman bertekad merealisir terwujudnya musem Harjiman di situ. Yang mendesak untuk digarap adalah, adanya komponen penyangga berupa respon positif dari masyarakat lingkungannya, sehingga mampu mendukung semakin cerahnya aura Jogja sebagai pusat budaya. Dengan banyaknya museum yang dimiliki para seniman, diharapkan dapat memberikan dampak mengalirnya kunjungan wisatawan baik manca negara maupun Nusantara ke Jogja tercinta ini. Dengan tumbuhnya kreatifitas yang dahsyat ini diharapkan berdampak pada perekonomian, pendidikan, pariwisata dan sebagainya yang mampu membangkitkan gairah perekonomian rakyat kecil sebagai pelaku budaya.

Berawal pada tahun 1994 Harjiman membeli tanah seluas 2000 meter persegi sebagai calon lokasi museum yang terletak di depan studionya. Di Sentikan diharapkan dalam delapan tahun mendatang sudah bangkit adanya kawasan Desa Budaya yang di dukung oleh pelaku budaya dari para warganya yang berkiprah pada pertanian, perikanan, sanggar seni lukis anak, TPA, batik, keramik/kriya, seniman kereta dan sebagainya.

Pada tahun 2000 yang lalu telah berhasil dilaksakan peletakan batu pertama oleh Bapak Damarjati Supajar, yang diiringi prosesi seni dari kawan-kawan seniman Jogja yang menghadirkan kreatifitas seni adi luhung yang menyatu dengan masyarakat Sentikan. Setiap mengadakan pameran sebagai kewajiban seorang pelukis untuk memberikan laporan hasil karya yang telah memenuhi studio kepada khalayak ramai, Harjiman juga ingin membeberkan tentang kemajuan proses kreatif kontribusi budaya berupa pembangunan museum, yang pada tahun 2003 ini sudah bisa membuat dak dan lainnya.

Karena prosesnya yang makan waktu lama, maka akan membawa konsekuensi bagi lingkungan sekitar bagaimana masyarakat merespon adanya sebuah museum, untuk itu Harjiman mengambil inisiatif memberikan motifasi agar dalam pergumulannya nanti akan terjalin penyadaran diri dan tumbuhnya simbiose mutualisma di antara museum dan Harjiman si pelukis sebagai isi dan masyarakat sebagai wadahnya. Sehingga harus ditekankan adanya potensi warga yang bisa dikembangkan untuk memajukan taraf kehidupan warga, contohnya posisi Desa yang layak sebagai Desa Budaya, mengingat letaknya yang strategis dalam segi tiga Candi yaitu, sebelah timur Candi Prambanan, utara Candi Kidulan dan selatan Candi Sari dan Kalasan, yang masing-masing hanya berjarak 1 Km saja.

Yang menarik dalam radius segitiga candi ini adalah, bahwa pada waktu terjadinya candi dahulu kala, di Sentikan ini telah berkembang kebudayaan yang tinggi, ini terbukti dengan masih sering terdapatnya peninggalan relief candi yang sering diketemukan di wilayah Sentikan. Sebagai pelukis yang peduli dengan lingkungan, Harjiman ingin bersama-sama dengan warga untuk membangun kawasan Desa budaya untuk menghidupkan potensi alam dan SDM warganya maju seiring kemajuan zaman. Yang mendesak untuk digarap adalah potensi perikanan mengingat letaknya yang di bentaran sungai, lahan yang menjadi tanah bengkok perangkat Desa ini oleh Harjiman di sewa untuk dibuat kolam yang dikelola oleh warga, sementara ini ada yang sudah ditebari ikan sebanyak 15 ribu ekor dan diharapkan bisa panen nantinya untuk kesejahteraan warga, sedang lahan lain yang masih membutuhkan penanganan akan dijadikan pilot projek sebagai kontribusi kepada warganya.

Kontek Desa budaya ini draf-nya sudah sampai kepada tingkat Desa Tirto Martani yang akan dijadikan program Pemerintah Desa. Meski demikian masih perlu diadakan pemanduan dan minitoring dari pihak penggagas yaitu Harjiman itu sendiri untuk menjaga agar draf tersebut tidak melenceng dari tujuan dan jadwal yang di gariskan. Untuk itu telah diadakan koordinasi-koordinasi pada tingkat Desa dan Dusun guna melampaui tahapan-tahapan realisasinya.

Kiranya kehadiran profil kita kali ini dapat memotifasi diri kita sendiri paling tidak, untuk dapat menggugah kepekaan terhadap potensi diri sendiri yang sangat mungkin untuk mengguiding potensi lingkungan dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi, ini bukan hal yang istimewa, tetapi sangat mungkin untuk terjadi, semoga. (KHI/Pier).

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt