Rabu, Agustus 20, 2008

ANAK-ANAK SRIGUNTING

Haris del Hakim

Angin awal musim hujan itu menjatuhkan empat anak burung Srigunting dari sarangnya. Sepasang induknya merasa khawatir, namun sayap mereka terlalu rapuh mengangkat sarang beserta anaknya untuk kembali ke dahan.

Induk jantan terbang rendah ke bawah, hinggap di bibir sarang, kemudian mengembangkan sayap untuk melindungi anaknya dari hujan, sebentar kemudian ia hinggap di dahan di samping induk betina.

“Mengapa kamu kembali?” tanya Srigunting betina.
“Aku kedinginan,” jawab Srigunting jantan. “Sayapku hampir membeku menadahi rintik hujan.’
“Ah, kamu memang egois. Tidak punya kasih sayang terhadap anak sendiri.”

Kemudian Srigunting betina terbang ke bawah dan berbuat seperti Srigunting Jantan. Tidak lama kemudian dia kembali ke samping Srigunting jantan.

“Mengapa kamu kembali?” tanya Srigunting jantan.
“Keadaan anak-anak tidak seperti yang kubayangkan. Tubuh mereka membeku dan paruhnya pucat. Aku tidak yakin mereka bisa bertahan hidup?”

“Seharusnya kamu tetap di sana dan tidak meninggalkan mereka kedinginan,” kata Srigunting jantan menyindir.
“Anakku tidak butuh belas kasihan!” jawab Srigunting betina ketus.
***

Empat ekor anak Srigunting saling merekatkan sayap untuk menghangatkan tubuh. Rintik hujan dan udara dingin seakan bersekutu menyerbu mereka. Anak Srigunting pertama berkata dengan paruh menggigil, ”Orang tua kita keterlaluan. Mereka hanya menjenguk kita lalu kembali bermesraan di sana.”

Anak Srigunting kedua menimpali dengan paruh yang tak kalah menggigil, “Mereka melihat kita sekadar membuktikan kita masih bertahan hidup.”

“Jangan berprasangka buruk!” tukas anak Srigunting keempat. Paruhnya segera mengatup karena takut bertambah dingin
“Berprasangka buruk bagaimana?” tanya anak Srigunting kedua dengan paruh bergetar. “Kita menyaksikan sendiri apa yang mereka lakukan terhadap keadaan kita yang kedinginan seperti ini.”

“Ya,” sambung anak Srigunting pertama. “Kita seperti bukan anak mereka.”
“Bungsu, bicaralah,” kata anak Srigunting ketiga kepada adiknya.
“Apa yang harus kukatakan?” jawab anak Srigunting bungsu menahan dingin.
“Bicaralah apa saja tentang orang tua kita!”
“Aku tidak mau berkata apa-apa tentang mereka.”
“Mengapa?”

Anak Srigunting pertama dan kedua terperangah mendengar tanggapan adik bungsu mereka yang bernada dingin. “Mereka sibuk dengan urusannya sendiri.”

Anak Srigunting pertama dan kedua bersorak, karena merasa memiliki satu lagi pendukung. Mereka berdua segera meledek saudara ketiga yang tidak berpendukung. Udara yang dingin menjadi sedikit hangat. Kelenjar penghasil sel penghangat tubuh bekerja seirama emosi mereka. Tiga anak Srigunting mengutuk induk mereka melalui saudaranya sendiri. Caci maki dan cemooh seperti menjelma bulu tebal yang menghangatkan badan dan menyingkirkan dingin jauh-jauh.
***

Hujan telah reda. Keempat anak Srigunting masih berkicau. Kedua induknya sesekali terbang rendah mengawasi mereka. Seorang anak berseragam sekolah sedang naik becak sambil berbicara melalui handphone keluaran terbaru. Dia cekikikan dan berkali-kali tertawa renyah. Sementara tukang becak berkali-kali mengusap keringat pada dahinya yang kedinginan.

“Berhenti sebentar,” kata anak berseragam sekolah itu. Tukang becak gelagapan menginjak rem. Anak itu melompat dari becak tanpa merasa berdosa dan mematikan handphone-nya.

Langkah kaki kecil yang bersih itu bersicepat ke sarang burung Srigunting yang jatuh karena hujan. Dia bersiul-siul riang mendapat hadiah besar.
***

Srigunting jantan berkata pada Srigunting betina,”Anak-anak kita senang dengan sarang baru itu.”

“Kamu saja yang menganggap mereka senang,” jawab istrinya. “Anak bungsu kita masih tetap kurus.”
“Dia memang lain dari saudaranya. Dia sangat sulit menyesuaikan diri dengan keadaan baru.”

“Dia punya prinsip sendiri. Dan aku juga yakin dia paling menyintai kita.”
“Kamu yakin yang lain telah melupakan kita?”
“Setidaknya terhadapku yang mengerami cangkang mereka selama berhari-hari.”
“Baiklah kita coba.”
***

Anak-anak Srigunting sedang bercengkerama dalam sangkar berukuran 2x2 meter. Anak Srigunting pertama telah berbadan gemuk, sehingga sulit terbang dengan lincah. Dia tiba-tiba berteriak yang membuat kaget ketiga saudaranya.

“Ada apa?” tanya anak Srigunting ketiga.
“Aku mendengar kicau induk kita.”
Keempat anak Srigunting itu memasang telinga baik-baik. Tidak berapa lama mereka melihat kelebat burung Srigunting betina di atas sangkar mereka.

“Itu induk kita,” kata anak Srigunting kedua.
“Husst! Jangan bicara sembarangan,” bentak anak Srigunting ketiga.
“Ya,” imbuh anak Srigunting pertama. “Siapa tahu dia adalah burung Srigunting lain yang sedang kehilangan anak-anaknya.”

“Siapa yang masih ingat wajah induk kita?” tanya anak Srigunting bungsu. “Aku sendiri sudah lupa.”
“Aku juga,” jawab tiga anak Srigunting yang lain hampir bersamaan.
“Kalau begitu kita tidak perlu menghiraukannya,” putus anak Srigunting kedua. “Bukankah repot akibatnya bila kita menganggap induk pada Srigunting yang bukan induk kita?”
Ketiga saudaranya mengiyakan pertanyaan itu.
***

“Bagaimana?” tanya Srigunting jantan pada istrinya. Ia merasa kasihan menyaksikan istrinya berkali-kali berkelebat di atas sangkar anaknya, namun tidak ada tanggapan sedikit pun. Ia sendiri sudah lelah berkali-kali berkelebat sejak kemarin.

“Mereka belum mengenali kita,” kata istrinya.
“Aku menjadi ragu, apakah mereka benar-benar anak kita atau bukan. Apakah kamu yakin mereka adalah anak-anak kita?”
“Aku yakin sekali. Kamu masih ingat wajah anak kecil yang memungut sarang dan anak-anak kita? Tadi pagi aku melihat dia keluar dari rumah itu.”

“Bukti itu saja belum cukup.”
“Kamu masih ingat ranting-ranting yang kita ambil dari sarang Manyar dan Emprit? Aku melihat masih ada beberapa lembar di sangkar itu.”
“Baiklah, aku sedikit percaya. Tetapi, mengapa kamu tidak bicara langsung dengan mereka?”

“Kamu sendiri tahu, mereka tidak menghiraukan keberadaan kita. Aku sudah berkali-kali berkelebat dan berkicau seperti dirimu kemarin, tetapi mereka tidak kunjung menyahutiku.”
***

“Apakah kalian tidak merasa aneh?” tanya anak Srigunting ketiga. “Sudah empat hari ini dua ekor Srigunting itu berkelebat berkali-kali di atas sarang kita.”
“Kamu salah lihat. Mereka tentu bukan burung yang sama,” kata anak Srigunting kedua.
“Siapa bilang mereka burung Srigunting yang berbeda. Lihat ekornya yang terpotong separuh!”

“Barangkali mereka ingin berkenalan dengan kita?” tanya anak Srigunting pertama coba mengalihkan pembicaraan.
“Barangkali benar kalau mereka itu induk kita, seperti yang kamu katakan beberapa hari yang lalu,” kata Srigunting ketiga pada Srigunting kedua.

“Aku masih belum percaya,” jawab anak Srigunting bungsu. “Kalau benar mereka berdua adalah induk kita, tentu mereka tidak sekadar berkelebat di atas rumah kita ini. Mereka pasti tidak enggan untuk turun lebih dekat kemudian menanyakan keadaan kita atau paruh mereka mencium paruh kita.”

“Mereka takut dimasukkan sangkar bersama kita.”
“Bukan takut, tetapi malu.”
“Malu kepada siapa?”
***

“Kita di sini sudah hampir seminggu. Kita berkelebat-kelebat terus sepanjang hari, namun tidak ada hasilnya,” kata Srigunting betina pada suaminya.
“Kamu sudah putus asa?” tanya Srigunting jantan.
“Tidak. Aku hanya bosan dengan cara kita. Bagaimana kalau kita tidak sekadar berkelebat, tetapi lebih mendekat ke arah mereka.”

“Itu berbahaya, karena kita bisa ditangkap dan dipenjara oleh tuan rumahnya. Aku sudah jenuh menghabiskan tiga setengah tahun usiaku dalam sangkar itu. Lagi pula, tidak sepantasnya seekor induk mengiba-iba untuk diakui sebagai induk oleh anaknya. Biarlah mereka melalaikan kita, tetapi kita tidak pernah melupakan mereka. Lebih penting dari itu, mereka yang harus tahu etika seekor anak burung terhadap induknya.”

“Jangan hanya bisa menganggap mereka keliru. Kita sendiri tidak pernah mengajarkan etika seekor anak Srigunting terhadap induknya.”
“Mereka harus belajar sendiri!”

Kedua Srigunting itu terus berbantah-bantahan hampir seharian. Pada hari itu mereka tidak sekali pun berkelebat ke sangkar anak-anak mereka. Ketika senja hampir berubah menjadi gelap, mereka pulang sendiri-sendiri tanpa perjanjian apakah akan kembali lagi keesokan harinya.
***

“Sepasang Srigunting itu sudah pergi,” kata anak Srigunting bungsu.
“Dari mana kamu tahu mereka benar-benar pergi?” tanya anak Srigunting pertama.
“Sejak kemarin aku tidak melihat mereka berkelebat.”
“Mungkin mereka bersembunyi,” kata anak Srigunting ketiga.

Keempat anak Srigunting itu memasang mata dan telinga dengan awas. Sesekali saja mereka bergerak dari dahan buatan untuk sekadar menghilangkan lelah dan bosan.
***

Dua ekor Srigunting hinggap di dahan. Mereka saling berjauhan dan membelakangi arah. Srigunting betina di sebelah selatan menghadap ke timur, sedangkan Srigunting jantan di sebelah utara menghadap ke barat. Mereka tidak lagi berkelebat atau berkicau seperti beberapa hari yang lalu.

Sementara itu, beberapa meter dari sangkar terlihat seorang anak kecil sedang bermain game dalam handphone. Di sampingnya seorang separuh baya asik membaca koran. Sesekali dia membenahi kacamatanya. Lelaki itu membenarkan letak kacamatanya kemudian berdiri.

“Kukira itu Srigunting peliharaanku. Tidak salah lagi, itu adalah Srigunting yang lepas enam bulan yang lalu. Rupanya dia sudah pulang?” katanya heran.
Anak kecil itu menghentikan permainannya dan melihat ke arah Srigunting yang dimaksud oleh bapaknya.
“Kamu masih ingat dengan Srigunting kita, bukan?” tanya Lelaki setengah baya itu pada anaknya. “Ekornya yang terpotong itu digunting oleh ibumu agar tidak tertukar dengan Srigunting yang lain.”

Anak kecil itu mengawasi Srigunting di atas dahan sambil mengingat-ingat sesuatu. Lelaki setengah baya sudah tidak tahan melihat kelambanan anaknya dan menyuruhnya bersicepat untuk menangkap Srigunting yang ekornya terpotong.***

Surabaya, agustus 2006

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt