Senin, Agustus 19, 2019

Sajak-Sajak Taufiq Wr. Hidayat

Biografi Pelaut
Buat: Surendrajati Mohammad

Dari atas gelombang
laki-laki yang dalam itu
meredam lebam digulung rindu
mari bernyanyi sebelum labuh
pada pantai tua, warung ramai, pasar ikan
dan pertanyaan yang senantiasa lengket
di pintu-pintu penginapan.
Baju kumal, topi hitam, celana tebal, 
mantel bergambar perempuan,
lelah tapi terpana pada dansa,
aroma tembakau dan amis lautan.
Kemarin sudah jangan ditagih malam ini
sebab hidup selalu beranjak dari kenangan
lantaran dari kaki pantai dibesarkan.

Sekali waktu, sediakanlah ruang hangat
anggur hitam dan lampu panas
sampai lelahnya
menidurkan diri dalam sunyi
hilang dalam ramai
pisah dari para penggelayut
air mata dan tumpahan

Disinggahinya pula dinding kantor pelabuhan
yang berlumut bulan-bulan lepas
guna memeriksa rahang gelombang
yang tersangkut rahasia matanya 
pada sekuntum badai penghabisan.
Hidup adalah sebongkah batu
mencemplung dalam samudera 
yenggelam ke dasar palung 
diam dalam kesunyian.
Tapi kesibukan terus bermain di permukaan pantai, air, 
rumah tua, para sahabat dan orang-orang 
yang terus-menerus gemigil bersilangan
menerima malam dan melayani kehidupan,
jauh nun di tepi keasingan,
penduduknya melepas cinta
pada huruf dan jutaan tanda
yang tak terbaca.

Jendela senja, kecipak ombak, jerit camar
dan pantulan cahaya berkilau
di muka air yang tak pernah istirah
dari debur yang juga tak kunjung tua.

Kau memanggul jeritan langit
melabur udara dengan darah yang hangat
susur waktu, surat-surat, foto-foto
sempat juga mengenalkan diri,
berkeluarga, punya anak cucu
lalu digores usia.
Jaring, mata kail, perahu kecil
dan ingatan tak menggenang
adalah sayap elang yang menggetar.

Tangis dan air mata
mengirama pada hari-hari yang jauh
mengelanai hujan
pada rekah Desember yang berbias 
tahun-tahun akan datang
selalu saja mendekam dalam dada
dan perubahan cuaca

Jalanan berminyak ikan, tua dan lelah
namun tiap kesibukan di atasnya
adalah geliat samudera saat jelang
menghitung pertukaran cemas
yang selalu kandas.
Laut berhampar pada kaki langit,
tenang pula di musim sengit
dari tiap pergumulan duka-tawa
bahwa tiap denyut adalah derita
yang tak membatas di cakrawala.

Kau usap embun pada dinding malam hari
di mana segala peristiwa mengalir 
sebagaimana nyanyi sendiri
ketika para kurcaci membuat mimpi
para pengembala-pengembala sepi.

Hidup pun perjalanan tanpa perhentian
namun karena kau cipta pula
singgah lelah lantaran fana,
labuh juga pada ibunda kerinduan
di tiap garis pelabuhan,
rumah tua, 
warung singgah,
penginapan dengan dinding yang kelam.

Malam ini kau ingin bernyanyi
menggelung sepi dalam pekat.
Jangan lagi bertanya,
sejuta tanda tak perlu makna.
Dentingkan saja nadanya,
jatuhkan iramanya pada lantai tua
agar air mata
menangisi kekonyolannya sendiri.
Begitu putih tawanya
menagih derai dari derita.
Selalu saja, sebentuk cerita
tak memerlukan kata-kata
seperti malam menyetubuh gelap
tiap dekap tiap harap, pelan-pelan menari.
Pelan-pelan menjadi,
hingga jarum-jarum arloji 
gugur ke atas tumpukan nyanyi.
Pun masih sendiri, sebab yang pergi
tak diminta kembali, 
yang datang tak berpesta, 
ia mengurat pada nadi gelombang.
Laki-laki yang dalam itu, 
aromanya terus berdatangan
lalu hilang tanpa perpisahan.

Muncar, 2009
***



Puisi Sehelai Daun

Sehelai daun pun tak akan jatuh,
sebelum ia berpamit padamu
untuk menjatuhkan dirinya
pada bumi yang rebah

Muncar, 2009
***



Petualang Cahaya

Bahkan tiap butir debu
menggetarkan abad-abad yang lalu.
Isa bersabda pada domba-domba,
menggerakkan tali para pemetik kecapi,
tarian pemabuk memenuhi langit-langit,
menyegerakan senja pada petang.
Lesatan waktu, embun sampai sepotong wajah.
Dari balik jendela itu,
kau saksikan daun akasia gugur hari
kecemasan mengusap luka 
seperti menghamba sendiri
hingga tiap kata
menyebut kelana.
Hidup hanya di sini
tiap kematian 
cukup sendirian.

Muncar, 2009
***



Ekosistem Kemiren

Bahkan tiap butir waktu, 
Menyedot perhatian langit.
Kau lelapkan mata angin di situ
Di antara rumah-rumah gebyok yang anggun,
Dan daun kelapa yang tua

Penuhilah gelasku dengan teh manis
Agar segala dahaga tumbuh sebagai belukar bunga

Di tepi kedho’an, perempuan menari
gandrung yang masih perawan
gendhing merayapi udara daun-daun padi kita,
menusuk cakrawala dan orang-orang mau pulang
sebentar petang segala, kaki Kemiren pada
langit senjakala,
senjakala yang berbusana sederhana

Aroma musim hujan
menegaskan wangi kopi
mengurai malam kalau saja angin
tak mengibaskan rambut Kemiren,
sawah-sawah membentang rindu,
sungai-sungai meliuk jauh
pada mata barong,
gendhing Lontar Yusup
dan wangi tubuh sang gandrung

Kemiren, harum tubuhmu
menuruni sangai-sungaimu
menjalar ke lautan

2009

Catatan:

1. Kemiren adalah nama sebuah desa tradisional Using di Banyuwangi
2. Mocoan/Gendhing Lontar Yusuf: adalah karya sastra kuno yang ditulis dengan huruf Arab Pegon (campuran antara aksara Arab dan aksara Jawa) yang menceritakan plesetan kisah Nabi Yusuf as. Mocoan/Gendhing adalah sebentuk kegiatan membaca Lontar Yusuf secara berkidung/bernyanyi dengan diiringi oleh ritual kepul dupa, sesajen, dan ayam jantan.
3. Gebyok: Rumah adat atau rumah tradisional suku Using di Banyuwangi.
4. Kedho’an = sawah
***



Senjakala Purba

Orang-orang berjas hitam,
di tengah hujan yang mendesak
pada tembok-tembok kota tua yang tak mengenal manusia.
Di sini, dinding gang lautan kebosanan,
mendaur mimpi dengan sunyi,
darah muncrat di jalan sempit yang renta.
Aku
terduduk
di
tepi
itu.
Bunyi-bunyi kembali mengacak diri dalam ruang, 
waktu dan wajah berdebu dari jalan yang menderu melulu. 
Tiap-tiap kata menyembunyikan api, 
tiap-tiap detik memungkinkan banyak lagi sesuatu yang tak terduga.
Seorang perjaka mengecat jalan raya dengan peluh, 
rambut panjang tak terkira. 
Mengurailah matahari yang tak pernah nyanyi. 
Orang-orang tak lagi berpikir yang lain, 
semua demi hidup sendiri-sendiri; 
keluarga dan kejayaan yang tak pasti, 
dirangkai melati pada siang dan malam hari. 
Mari menenggak racun, tawar waktu kepada kita. 
Bangunan-bangunan tinggi menikam cakrawala, 
sayap seriti gemetar pada pintu senja yang tak terbantah. 
Bersemayamlaha irama semesta dalam gamang. 
Orang-orang itu berlalu-lalang, 
datang dan pergi lalu entah ke mana lagi. 
Sementara
Aku
terduduk
di
tepi
itu.

Muncar, 2009
***



Seribu Jalan Raya

Seribu jalan raya.
Orang-orang mentasbihkan kenyataan dari segala kesibukan.
Tatapan-tatapan berdesakan dari segala ruang yang bergantian.
Lalu lintas kecemasan memadati waktu yang berburu.
Nafsu liar adalah harum parfum yang menusuk hidungmu bersama udara.
Raung mesin, dan kesunyian diam-diam mengendap dalam setiap nafas yang menumpas.
Aku diantar senja, menekuni jalan yang tak pernah basah dengan air mata, 
Memantulkan ramai atau menegaskan kesia-siaan, 
Meminum keringat segala desah yang menyayat.

Seribu jalan raya.
Dan kita yang terus berkata-kata.

Muncar, 2009
***



Jenak

Di dalam batas segenap kegentingan
Pendiaman diri yang terdesak dalam dada
Aroma lautan, amis ikan
Udara panas
Menyisakanmu yang meranggas

Perjamuan yang terserak
Di antara nyaring yang ramai
Kehausan yang memuaikan kecemasan

Sungguh tiada waktu berseru
Segala yang bermakna ungu
Membekas pada bibirmu
Yang dengan tabah
Menyulam waktu yang terus memburu

Muncar, 26 Maret 2009
***



Semenjak

Ada yang gelisah. Pada
Malam yang diam.
Ada yang tiba-tiba datang,
Di wajah jendela.

Di situ batas menegas, 
Menyampaikan sunyi pada sejarah

Banyuwangi, 2009
***



Riwayat Bulan Desember

Kau mengingat pulang,
ibumu menyiapkan handuk
kopi kental yang pahit,
rambutmu basah terkena hujan di jalan

Pelan-pelan kau letakkan nyanyi
di sudut-sudut ruang,
mengendapkan sepi
mencium aroma kecemasan
yang dangkal
meletakkan sebuntal rindu 
di laci kamar

pelan-pelan lelaplah
merengkuh kecemasan
dalam kedinginan

2009
***



Aquarium Rembulan

tibalah pada suatu cerita tua.
para pendatang itu memutar dzikir gamang pada malam.
cahaya lampu, kedai tua yang mendesah.
orang-orang masih sibuk dengan kejenakaan,
kupu-kupu itu begitu ringan
melayang dalam ketidakberhinggaan.
ikan-ikan berputar dalam sebuah aquarium
di situ cahaya lampu, kupu-kupu dan sepotong rembulan
mencemplung ke dasar kedalaman.
para kelana datang juga
melepas lelah
melonggarkan baju dan melepas sepatu.
gairah pada sekuntum mata
masih juga menggoda.
dan di sudut itu, sunyi duduk sendiri.
“tuan-tuan, silahkan dilunaskan
tarian mabuk dan denting gelas.
malam ini tak ada yang sedang gelisah
berkeluh berkesah.”
belum ada kabar
tentang orang asing yang terluka,
juga belum datang juru tafsir cuaca.
malam seperti biasa.
meja tua, gelas berserak, dahak yang parah
dan lampu di atas kupu-kupu.
para pendatang masih sibuk
dalam suatu pembicaraan tentang 
orang asing yang kemarin datang
bersama seekor anjing.
mereka tidak mengerti, 
kenapa juru tafsir tak pernah
memberitahukan sebelumnya.
angin mendesing di luar,
jendela-jendela kedai kedinginan.
lampu-lampu menggantung di atas kupu-kupu,
bulan berenang dalam aquarium itu,
ikan-ikan bercahaya, kilaunya
jatuh di atas lantai dansa.
orang-orang menyusun tanda tanya
kemana perginya sejumlah orang asing
yang membawa seekor anjing
padahal baru saja bayangannya melewati dinding.
waktu melesat seperti petaka,
tapi gelisah tak menyurutkan desah.
kedai tua, aquarium, kupu-kupu di bawah lampu,
rembulan jatuh di dasar,
ikan-ikan bercahaya.
para pendatang
masih belum lelah
memutar ingatan pada kenangan tua
sementara perdebatan tentang sejumlah orang asing
yang bersama seekor anjing, terus berdesing.

Muncar, 2009
***



Sore yang Mengambang

Sore duduk
sekadar singgah.
Kesibukan istirah dari lelah.
Jutaan kupu-kupu ringan menyebar
hinggap pada sekuntum senyum.
Perahu-perahu labuh,
laut bergerak tenang.
Orang-orang menghitung butiran keringat
di beranda yang tua
beraroma amis ikan.
Pasar ikan sehabis kerja.
Tepi Muncar, lepas tatap Sembulungan.
Di tepian itu, kau hidup
mengarung abad-abad yang merambat.
Sehelai rindu
terus mengayuh perahu anak cucu.
Kadang-kadang keuntungan
datang tak menyilang
pada meja makan.
Tapi di sini, hidup mati diterima
dari sejuta kerlip dunia
yang mencoba mengunyah saja.
Abad-abad merambat pada laut berkilau
dan terus kau menegap
meski tertatih di segala tepi.
Hidup adalah
ikan-ikan lemuru
yang tak habis diburu.

Muncar, 2009
***



Catatan Seorang Santri

Ada yang masih tersisa
dari suara lirih pagi hari
dalam sehelai alis matamu
mendatangi malam kota
anak-anak yang menghampiri layangan
pada penjelang segala kehilangan
diam-diam mengendap dalam-dalam

Pada sepi jalanan kota persinggahan
ada banyak bayangan
yang tak bisa dikembalikan.
Di mana tiap perapatan
tak pernah menjanjikan pulang
pada sore di pinggir angan-angan

2009 
***

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt