Edeng Syamsul Ma’arif *
cirebontrust.com
MERENTANG waktu—paling tidak—selama dua puluh tahun terakhir
untuk melakukan pembacaan terhadap kiprah para perempuan penulis Cirebon,
ternyata tidak sesederhana mengayak beras menggunakan tampah. Begitu pula
ketika harus memilahnya menjadi kategori-kategori spesifik sesuai kecenderungan
yang dipilih setiap penulis. Di samping konsistensi kepenulisan yang tidak
cukup terjaga, arsip-arsip karya mereka di media massa pun seperti tak
beraturan.