Sabtu, Juli 28, 2012

Tampengan tuntang Tanding, Salah Satu Pembentuk Karakter

Hana Pertiwi MPd *
http://media.hariantabengan.com/

Kalimantan Tengah sebagai salah satu daerah yang termasuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebuah provinsi yang berada di tengah Pulau Kalimantan dengan luas 153.828 km² atau satu setengah kali Pulau Jawa. Pulau yang terkenal dengan nama lainnya ‘Borneo’. Seperti daerah wilayah Indonesia lainnya, Kalteng banyak memiliki keunikan, baik dari letak geografis maupun keindahan alamnya juga kekayaan lainnya seperti di bidang seni, budaya dan potensi-potensi lainnya yang memiliki kekhasan yaitu, adat-istiadat, budaya dan bahasa daerah. Salah satu etnis suku yang besar dan dominan di Kalteng adalah Suku Dayak Ngaju.
Dalam sejarah, sejak tahun 1850 Bahasa Dayak Ngaju telah ada dalam bentuk bahasa tulis, yang dipublikasikan dalam buku gramatika Bahasa Dayak Ngaju–Jerman, dikenal dengan nama kamus Hardeland yang ditulis oleh linguist Agust Hardeland dan Frederik Muller di Amsterdam dan sebuah majalah yang selalu terbit setiap bulan dikenal dengan nama Barita Bahalap yang dicetak di Banjarmasin, namun untuk sastra daerah bahasa tulis masih minim, masih banyak mempergunakan ragam “tuturan” atau bahasa lisan.

Contoh sastra ungkapan tradisional atau bahasa tradisi lisan seperti ‘sewut tampengan tuntang tanding’. ‘Sewut tampengan’ adalah ungkapan, sedangkan ‘tanding’ adalah perumpamaan. Ungkapan dan perumpamaan yang disampaikan ini dengan maksud agar tutur kata yang disampaikan terdengar halus dan santun, ungkapan tersebut juga lazim mengandung nasihat atau sindiran yang tersirat, juga menggambarkan sikap dan pandangan hidup. Sikap hidup artinya cara seseorang memberi makna terhadap kehidupannya, sedangkan pandangan hidup adalah hubungan manusia dengan sesamanya, agar hubungan dengan orang lain tetap harmonis, sikap toleransi dan menghargai. Bersikap berbudi bahasa, halus, lembut, rendah hati, tidak sombong, diwujudkannya dengan salah satu bentuk komunikasi.

Secara khusus dalam berbahasa atau tradisi lisan, tutur kata sebagai bentuk cerminan budi pekerti dan nilai-nilai diri seseorang atau budaya suatu pengguna bahasa. Ungkapan yang terkandung dalam tutur kata atau bahasa tradisi lisan mengandung nilai pendidikan, kepribadian atau moral, sosial, estetika, etika, norma-norma dan lain-lain.

Bahasa Suku Dayak Ngaju tidak memiliki ‘Undah Usuk’ atau bentuk tatanan bahasa seperti suku Jawa atau Suku Bali. Tatanan tuturan bahasa berdasarkan keturunan atau kasta, seperti bahasa yang halus, sedang dan kasar. Namun masyarakat Suku Dayak Ngaju dalam berkomunikasi terdengar santun dan halus terdengar dari intonasi dan pilihan kata. Selain intonasi dan pilihan kata, kata-kata yang digunakan berupa nasihat atau sindiran, sering diungkapkan dengan pepatah juga peribahasa. Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengisahkan maksud tertentu, tiga jenis yang masuk dalam peribahasa yaitu pepatah, perumpamaan dan ungkapan. Dalam bahasa Dayak Ngaju peribahasa disebut ‘tanding tuntang tampengan’.

Ungkapan dalam bahasa Dayak Ngaju ‘Tampengan tuntang Tanding’ dapat dikatakan masuk dalam sastra lisan (folklor), yang sebaiknya segera diperhatikan, ditulis dan diungkapkan dalam sastra Dayak. Memang sastra ini berkembang dalam kehidupan masyarakat dalam kurun waktu dan situasi budaya tertentu. Untuk masa sekarang ini sastra ini kurang dikenal apalagi dipergunakan oleh generasi muda.

Pepatah juga peribahasa bahasa Dayak Ngaju itu dapat bersifat universal, berlaku untuk semua orang dan segala zaman; dapat pula ditafsirkan sesuai dengan suasana dan situasi penggunaannya; mempunyai arti kiasan, merupakan suatu perumpamaan yang tepat, halus dan jelas, mutiara bahasa, keindahan dan dapat dianggap sebagai bahasa diplomasi.

Terkadang diungkapkan dengan bahasa yang mengandung makna tersirat, biasanya dengan maksud agar lebih bermakna mendalam dan mengajak orang yang mendengarnya lebih banyak berpikir juga agar terdengar lebih halus, sindiran lembut, memberi pujian, juga dapat mematahkan lawan bicara. Contoh ‘tanding atau pepatah’ yang terkenal berisi nasihat “Ka ngaju dia kuman manuk, ka ngawa dia kuman tabuan” artinya secara lugas “ke hulu tidak mendapatkan makan daging ayam, ke hilir juga tidak makan tabuan” maknanya orang yang gagal salah dalam perhitungan atau salah langkah atau dapat juga diartikan orang melakukan sesuatu, namun tidak mendapatkan apa-apa atau sia-sia.

Contoh lain ‘tanding’ yang sering dikatakan oleh orangtua berisi sindiran, agar anaknya selalu menanamkan jiwa yang bersemangat, pantang mundur dalam melakukan sesuatu demi mencapai yang diharapkan, hidup bagaikan seorang laki-laki gagah dan kuat memiliki nyali atau pemberani dan tidak mudah menyerah, yaitu ‘ela kilau manuk mikeh antang’ artinya‘ jangan seperti ayam yang takut pada burung elang’. Contoh tanding yang lain yang berisi pujian yaitu seperti ‘Kilau pinang inyila due’ artinya ‘seperti pinang dibelah dua’ maknanya pernyataan atau pujian kepada orang yang hampir sama baik atau cantiknya ataupun maksudnya tidak jauh berbeda dari yang dibandingkan.

Sedangkan karya sastra yang berbentuk ‘tampengan’ atau peribahasa, dalam bahasa Dayak Ngaju memiliki makna dan dengan maksud untuk menanamkan nilai karakter, salah satu contohnya ‘Paham nyahoe, jaton ujae’ artinya sangat keras suara atau bunyi petirnya, namun tidak atau belum tentu hujan. Maknanya memberi nasihat pada karakter, hendaknya jangan sampai hebat sekali perkataan atau omongan, namun tidak ada buktinya atau kenyataan tidak sesuai dengan apa yang dikatanya.

Masih banyak contoh peribahasa yang lain yang dimiliki masyarakat Suku Dayak Ngaju, namun disaat jaman sekarang ini ‘tanding tuntang tampengan’ seperti ini jarang dituturkan atau diajarkan oleh orang-orang dewasa, bahkan belum banyak dipublikasikan atau dibukukan sebagai karya sastra daerah yang tertulis dan potensi daerah yang dapat dikembangkan. Sehingga kemungkinan besar sastra-sastra daerah yang merupakan kekayaan Suku Dayak Ngaju, tidak akan dikenal lagi oleh generasi muda sekarang dan akan datang, atau dapat saja terjadi karya-karya sastra daerah semacam ini akan hilang atau musnah.

‘Tampengan tuntang tanding’ bagaikan perumpamaan dan peribahasa; kata-kata yang mengandung penanaman karakter sebagai nasihat, perkataan (ajaran) orangtua, mengisahkan maksud tertentu, kalimat ringkas dan padat, berisi perbandingan, prinsip hidup, aturan tingkah laku. Contoh yang booming sekarang ini didengungkan kalimat, ela sampai uloh itah toh “Tempon kajang bisa puat, tempon petak manana sare, tempon uyah batawah belai” artinya secara sederhana jangan sampai kita yang memiliki dinding atau atap basah, memiliki kampung halaman tetapi terpinggirkan, dan memiliki garam namun merasa tawar, maknanya: sebagai orang pribuni yang mendiami wilayah Kalteng yang kaya dengan hasil alam dan hutan, bak ‘Jambrut Katulistiwa’ keindahannya dan dengan julukan ‘bumi redd+’, jangan sampai kita yang memilikinya tidak dapat menikmati dan tidak mendapatkan apa-apa, sebagai putera-putera daerah hendaknya dapat mengupayakan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya dan sesungguhnya, mengupayakan sumberdaya manusia yang handal, sehingga dapat menikmati hasil buminya demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini sejalan degan slogan Gubernur Kalteng “menjadikan masyarakat bermartabat dan sejahtera”.

Generasi sekarang menganggap dirinya lebih ‘gaul’ dan ‘hebat’ atau ‘keren’ jika berbahasa Indonesia atau bahasa suku orang lain atau bahasa Inggris. Sikap yang demikian tidaklah benar dan dapat dikatakan sebagai karakter dan krisis loyalitas terhadap kedaerahan, sikap demikian dapat mengakibatkan musnahnya Budaya, Seni, Adat-Istiadat dan Bahasa daerah. Kondisi ini akan lebih parah jika kurangnya atmosfir positif, contoh teladan dari orang-orang dewasa, lingkungan hidup sekeliling generasi muda kita, lingkungan pergaulan mereka sehari-hari, yang tidak mendukung generasi muda untuk mengenal, memahami, dan memperggunakan, nilai budaya, adat-istiadat dan bahasa Daerah.

Dengan dikeluarkannya peraturan Gubernur Kalteng No.22 tahun 2011 Pasal 6, tentang tata laksana Kurikulum Muatan Lokal, yang memuat 12 (dua belas) kearifan Lokal yang perlu dikembangkan yaitu: bahasa dan sastra daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat dan hukum adat, sejarah lokal, teknologi lokal, lingkungan alam/ekosistem, obat-obatan tradisional, masakan tradisional, busana tradisional, olahraga tradisional, nilai budaya lokal dalam perspektif global.

Berdasarkan peraturan daerah kita tersebut, sudah saatnya pemerintah, masyarakat dan pemangku kebijakan pendidikan serta generasi muda, bersama-sama saling mendukung, untuk bertindak dan melaksanakan bentuk-bentuk kegiatan ataupun dengan berbagai program pelestarian terhadap bahasa daerah, seni, budaya, adat-istiadat tersebut, agar mencapai cita-cita luhur menuju ‘Kalteng Harati’ hal ini sejalan dengan tanding dalam bahasa Dayak Ngaju ‘Kapintar te imambai dengan kaharati’ yang maksudnya kepandaian, kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kebijaksanaan, kemampuan emosional, dan moral. Sehingga dapat menjadikan masyarakat Kalteng yang pandai, beribawa dan bijaksana, maju dengan sumber alam dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Suku Dayak memiliki kekayaan budaya yang banyak dan beragam, sehingga dapat dijadikan potensi dan kebanggaan daerah, seperti bahasa daerah, kesenian, ritual dan upacara adat-istiadat, memerlukan pemikiran dan tindakkan nyata dari masyarakat, budayawan, dan pemerintah, dalam upaya perlestariannya. Perlu adaanya wahana baru dan wadah yang mendukung sebagai fasilitas. Walaupun hingga saat ini kekayaan dan keragaman yang ada pada suku Dayak Ngaju masih ada, namun perlu tindakan lebih lanjut yang mengarah kepada bentuk pemertahanan dan pelestarian.

*) Pemerhati Bahasa dan Sastrawan /05-05-2012

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt