Jumat, Februari 04, 2011

Pohon Keramat

Denny Mizhar
http://sastra-indonesia.com/

Malam purnama di tahun baru Jawa. Semua penduduk desa Antabrantah timur berbondong-bondong menuju pohon besar yang terletak di dekat sungai. Tepatnya pohon tersebut terletak di perbatasan desa Antrabrantah timur dan Antrabantrah barat. Meskipun sama nama desa tersebut, para penduduknya memiliki pandangan hidup yang berbeda. Desa Antrabarantah timur masih cenderung percaya, desanya ada yang mbaurekso, tinggalnya di pohon besar yang sekarang akan dipuja juga diberi sesajen. Mereka menganggap pohon tersebut harus dirawat, jika tidak maka malapetaka akan menimpah desanya.
Sedang desa Antrabrantah Barat tidak mengenal sama sekali hal-hal yang berbau tahayul, penduduknya modern berfikirnya rasional, pekerjaannya banyak dikantoran. Sedang Desa Antrabarantah timur kebanyakan penduduknya adalah bertani. Perbedaan yang jauh. Antara desa Antabrantah Timur dan Antabrantah Barat. Terkadang mereka bersitegang tentang pemahaman dan cara pandang hidup mereka. Desa Antrabrantah timur, diwakili Parman sebagai kepala desa yang sering menghadiri rapat di kecamatan. Sedang Desa Antrabaratah Barat diwakili oleh Stiven.

Malam yang sakral bagi desa Antraberantah timur, seluruh penduduknya berpesta selamatan di dekat pohon besar: melakukan ritual, pertunjukan kesenian tradisional, bau kemayan bertebaran, bunga tujuh rupa tak ketinggalan. Sedangkan Desa Antaberantah barat biasa saja, kebanyakan penduduknya masih sibuk kerja, memanjakan diri pergi mengunjungi klub-klub malam dan beberapa tidur pulas.

Sebenarnya di desa Antrabrantah barat juga tertanam pohon bersar mirip dengan pohon yang ada di desa Antaberantah timur. Tapi sejak setahun lalu sudah tumbang. Kerena kepala desa mereka menjualnya pada investor yang sedang mencari lokasi mendirikan perumahan. Stive, sebagai kepala desa Antaberantah barat, sebelum menjual pada investor telah diingatkan oleh Parman Kepala desa Antaberantah timur. Perdebatan sengit terjadi dikantor kecamatan.

“Stive, jangan sekali-kali menjual tahan di perbatasan desamu dan desaku. Leluhur kita pasti akan marah, bila itu kau lakukan. Desamu dan desaku memiliki leluhur yang sama. Pohon trembesi besar yang ada di desamu adalah leluhur kita laki-laki. sedang Pohon trembesi besar di desaku adalah leluhur kita perempuan”. Stive tak mau diam. Dia juga angkat bicara. “Sekarang mana buktinya bila pohon trembesi itu ada leluhur kita. Mereka sudah mati dan tidak akan hidup lagi. Otakmu yang harus dibenahi. Jika kami dari kampung Antaberantah Barat menjual tanah dan di sana ada pohon besar, tentu desa kami akan mendapat keuntungan besar. Masyarakat kami pun bisa menikmati hasilnya dengan mendirikan bangunan tempat wisata. Mereka juga bisa memiliki dan mebeli hunian rumah nyaman yang didirikan oleh investor. Isi kepalamu itulah yang membuat wargamu masih tradisional”.

Pak Kartono sebagai kepala kecamatan tidak bisa melerai. Malahan menyerahkan urusan tersebut untuk diselesaikan sendiri. Kecenderunagn Pak Kartono membela Stive, sebab di luar forum sebelum rapat dimulai Pak Kartono sudah dihubungi oleh Stive, jika tanahnya desanya laku, pak Kartono juga mendapat bagian. Tidak dapat dicegah lagi, penjualan atas tanah milik desa Antaberantah Barat yang berbatasan dengann desa Antaberantah Timur.

Seluruh penduduk Antaberantah Timur was-was karena pasangan dari pohon yang dikeramatkan dan dipercayai sebagai rumah leluhur meraka harus ditebang. Sebenarnya Parman tahu, bahwa apa yang dipercaya oleh masyarakatnya adalah tak masuk akal. Bukan soal itu, parman ingin mepertahankan pohon-pohon besar yang ada di desa Antaberantah. Parman adalah segelintir orang desa Antaberantah timur yang berpendidikan tinggi. Sebab kenekatannya pergi ke kota untuk kuliah ia menyandang sarjana pertanian. Kepedulian Parman pada desanya yang membuatnya kembali lagi di desa Antaberantah Timur. Padahal Ia mendapat penawaran dari salah satu pengusaha di kota untuk bekerja di perusahaannya yang bergerak di bidang pertanian. Tapi Parman tidak mau, Ia masih ingin mengembangkan tanah kelahirannya. Ia masih ingin bertani tradisional, meneruskan orang tuanya. Hingga pada suatu hari ada pemilihan lurah, Parman mencalonkan dirinya. Sebagai lurah, banyak yang simpati pada Parman karena kepeduliaannya pada pertanian dan membimbing penduduknya untuk bertani dengan baik, rama lingkungan dan menghasilkan tanaman yang bekualitas. Secara ekonomi sebenarnya masyarakat desa Antaberatah timur tidak kesusahan setelah datangnya Parman kembali ke desa. Ia juga mencari saluran-salauran pemasaran hasil pertanian desanya ke kota. Tidak seperti sebelumnya, harus melewati tengkulak yang membeli hasil panen dengan murah dan menjual dengan mahal di kota.

Berbeda dengan Stive, ia anak keturunan Belanda yang masih tinggal di desa Antaberantah Barat. Sebab itu ia suka membangun kampungnya agar masyarakatnya modern. Karena bekerja sebagai petani baginya adalah pekerjaan tradisional dan hanya orang-orang malas saja yang suka bertani. menanam benih, menunggu hingga panen. diselanya Sambil menunggu panen mereka berleha-leha di rumah. ada yang berjudi ada yang adu ayam. itulah pikiran yang dimiliki Stive.

Penduduk Antaberantah Timur menabur kembang di pohon yang dikeramatkan. Suara gending-gendingan mengalur rampak. Di bawah pohon pisang Parman merenung tentang apa yang terjadi suatu hari nanti di desa Antaberantah Barat, jika pohon-pohon ditebang semua dan didrikan bangunan. Apalagi pemanasan global sedang merong-rong bumi. Keasrian desa akan hilang, Ketahan air akan berkurang. Sebenarnya kalau ia berprinsip dengan ilmu-ilmu yang dipelajari waktu dibangku kuliah dulu tentu ia akan berfikir seperti Stive. Ia hanya ingin melestarikan pohon keramat itu dengan cara pandang masyarakat. sebenarnya Ia juga tak percaya akan penunggu pohon tersebut. Yang Ia percaya adalah pohon-pohon akan menyelamatkan desanya dari banjir dan udara yang sejuk juga asri itu saja. Melalui alam fikir masyarakat itulah hal tersebut dilakukan.

Menjelang pagi, pesta perayaan tahun baru Jawa usai. Semua penduduk desa Antaberantah Timur kembali pulang, bertepatan dengan gerimis yang datang. Parman tak segera pulang, ia berteduh di pos dekat pohon trembesi besar yang dikeramatkan oleh penduduk desanya. Ia menyuruh istrinya pulang.

“Pulanglah dek, aku akan di sini dulu”

“Ayo pulang juga mas, mendungnya tebal. sepertinya hujan lebat akan datang”

“Gampang dek, nanti mas juga pulang. jika sudah ingin pulang”

“Jangan terlalu berfikir keras mas, tentang desa Antaberantah Barat. Toh mereka sudah punya kepala desa yang memikirkan mereka”

“Tidak dek, aku hanya kasihan pada penduduk Antaberantah Barat yang dididik oleh Kepala desanya untuk hidup dengan mengutamakan materi belaka”

“Sudahlah mas…., baiklah adinda pulang dulu. Jaga diri ya mas. Hujannya sepertinya akan deras”

Sambil berlari kecil, Istri Parman meninggalkannya. Hujan deras sudah menyapa. Parman melihat lampu-lampu yang menyala berkerlipan di desa Antaberantah Barat. Parman merebahkan tubuhnya di pos yang tersedia tikar. Parman tertidur. Di tidurnya Parman bermimpi. Ada air bah turun dari pegunungan yang di desa agak jauh dari desa Antaberantah. Desa yang penduduknya semua berkebun kopi, tanah yang dibuatnya menanam kopi dahulunya adalah hutan lebat. Tapi atas perintah dari salah satu aparatur Pemerintah yang memiliki HPH, mereka membabat pohon-pohon di sana. Airnya semakin besar. Hingga sampai di sungai perbatasan Desa Antaberantah timur dan Antaberantah Barat. Air bah yang membawa batu-batu mengerus tanah hingga sungai menjadi lebar. Rumah-rumah yang didirikan oleh investor atas penjulanan tanah dan penebangan Pohon keramat di desa Antaberantah Barat pun iku hanyut. Air tak sampai menyentuh rumah penduduk Antaberantah Timur, sebab pohon-pohon besar yang mereka keramatkan menopang pergerakan air bah tersebut. orang berlarian dari desa Antaberantah Barat menuju Desa Antaberantah timur. Kentongan pun berbunyi. Semua penduduk Antaberantah timur berkumpul di pos dekat Pohon dekat pohon keramat. Parman melihat Stive terbawa air bah dan tak ada yang menolongnya bersama orang-orang-orang yang tinggal diperumahan dekat sungai perbatasan desa Antaberantah timur dan barat.

“Mas…Mas… Bangun, ada banjir…. Mas…”

Parman pun bangun di samping kiri dan kanannya banyak orang-orang berkumpul beberapa Ia kenal dan ada juga yang tidak dikenalnya.

“Astagfirullahaladzim… aku tidak bermimpi”

Malang, Desember 2010

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt