Sabtu, Februari 26, 2011

Pengarusutamaan Teks Mbeling

(2007 untuk Peta-2008 untuk Berkarya)

Endri Y
http://www.lampungpost.com/

MENCERMATI kegelisahan, proses mencari kekuatan karakter “kedirian” yang bebas, independen, dan terlepas dari kemelekatan-kemelekatan. Mengingatkan kita pada tuntutan dan “pengadilan puisi”-nya Slamet Kirnanto yang diselenggarakan di Bandung pada 8 September 1984. Hanya sebuah kenyelenehan dan kengawuran, tetapi sayangnya, tidak lucu!
Mengomentari teks tuntutan itu, Sapardi Djoko Damono menulis–harus ditafsirkan sebagai badutan yang segar saja karena kalau tidak begitu kita bisa menyebut penulisnya sinting–(Kesusastraan Indonesia Modern, hlm. 85)

***

Barangkali sulit, dan belum pernah ada kekuatan teks yang dimuat Lampung Post, yang tidak serius atau setidaknya, yang mbeling dan membawa pencerahan baru sebagaimana maksud Asarpin. Demikian tangkapan saya pada arah tulisan Bingkai, Lampost (6-1). Benarah demikian? Sehingga perlu digagas Segitiga Pengarang–Teks–Pembaca tetapi isinya, mengarah–”pada mulanya bukan mula, bukan pula mahia atau inti yang ingin dikatakan”–demikian sabda Asarpin, yang cukup produktif menulis dan mengaku pembaca sastra.

Menulis tanpa inti, tetapi menukik ke kedalaman substansi untuk minimal menyuntik kagetkan kita (baca; masyarakat pencinta sastra) sambil menggumam, “iya juga”. Di sini, ranah sensibilitas masyarakat sastra dikejutkan minimal kemampuan dan kemauan dalam berspekulatif. Senantiasa mencari formula, genre, kronologis, komparatif, dan juga memiliki kematangan intuisi dari berbagai teks dengan proses kesejarahan.

Kekuatan Teks

Ketika Ahmadun Yosi Herfanda menulis hasil kontemplasinya untuk mengembalikan sastra ke kekuatan teks, ditemukan problem solver minimal pembangkit nuansa estetis dan mimesis karya-karya sastra, yang sekarang kekuatan teks sastra itu didominasi sastra koran.

Tidak bisa dimungkiri, Lampung Post, sebagai media daerah, dalam ranah stimulus dan pendorong lahirnya sastrawan-sastrawan muda Lampung yang kemudian mampu menggebrak panggung sastra nasional. Perlu diapresiasi. Bahkan dipuji.

Ruang-ruang seni budaya pada setiap hari Minggu, yang memuat apresisasi, cerpen, puisi, dan esai adalah peneguhan identitas sebagai penyuara kekuatan teks sastra. Termasuk inklud juga kritik sastra, seni, dan budaya.

Ketika digagas peran penulis pengagung dan pemuja kedirian, dengan slogan-slogan klise, “aku ingin jadi diri sendiri!” diri yang “aku” imut-imut dan lucu sebenarnya bukan pencerahan yang akan muncul, tetapi narsis, ego sentris, emosi primordial, dan bahkan lebih berbahaya adalah manifesto politik sastra. Mengedepankan strategi pemasyarakatan diri atau kelompok tanpa mempertimbangkan kekuatan karya.

Sebagaimana ditulis Ahmadun, kalaupun ada pertimbangan, lebih pada pertimbangan ideologis, gang, kelompok atau kepentingan-kepentingan lain nonsastra. Akibatnya, orientasi teks tergusur orientasi nonteks alias nonsastra, seperti kepentingan oknum, komunitas, ideologi, aliran sumber dana, dan kekuasaan gang.

Ketika melakukan ziarah ke ruang-ruang lain, jika yang dimaksud Asarpin adalah kemampuan membuat rekayasa sosial untuk, “hidupnya pengarang, intervensi penulis, oktropi teks, dunia semoga tak lagi sunyi senyap di siang bolong”. Di sini, pada tulisan penutup penuh asanya ketimbang gagasan, ada harapan pada pengarusutamaan (mainstream) kemampuan bunyi teks dan aktivisme pengarang ke ranah sosio-kultural masyarakat. Dan sebenarnya, di sinilah letak paradoks itu.

Sejarah mencatat kelahiran puisi-puisi mbeling, nakal, tidak tahu aturan, dan keluar dari kelaziman, sekitar tahun 1975, yang dipelopori Remy Syilado, Sanento Juliman, Suriaatmadja, dan lain sebagainya. Sapardi mengatakan suatu usaha pembebasan. Sedemikian berhasilkah pembebasan itu?

Dengan cara anak-anak muda periode itu yang membuat puisi tak patuh aturan lagi (dengan klaim melawan penyair tua/ mapan), bahkan proses permenungan penciptaannya pun tak rumit lagi. Ini tergambar dalam sajak Dede S. Dukat; sehelai kertas bekas/ ballpoint pinjaman/ tambah bohong/ tambah khayal/ jadi sajak.

Atau juga Sebuah Perintah-nya Hardo Waluyo; serbuuu…/ serbuuu…/kota itu/ dengan batu/ sampai jadi abu/ binasakan/ semua/ kecuali/ mertuaku/ yang dungu/ dan lucu.

Jika memang pencerahan itu dilambangkan dengan karya yang bisa memancing tertawa “pukimak puknemak ha..ha..ha,” kata tabu yang dianggap lazim dan sah-sah saja oleh kaum mbeling, mungkin belum ada penanding kekuatan konyol esais Emha Ainun Nadjib, cerpenis Joni Ariadinata, puisi Remy Syilado (namanya juga sering ditulis 23761), kolomnis Suka Harjana, anekdot Gus Dur, humoris Jaya Suprana, kekuatan teks Samuel, dan mungkin nama-nama itu dapat diikuti sederet nama- nama lain. Taruhlah misalnya, Buras-nya BEW, Nuansa-nya Budi Hutasuhut dan Sudarmono, dan terbuka bagi pembaca menambahkan,terserah selera kita, yang subjektif dan personal.

Dan setiap pembaca memiliki insting subjektif, setiap manusia jelas berbeda perspektif dan interpretatifnya. Misal, yang lucu itu tidak bermutu seperti serius pasti bermutu atau serius, tapi tidak bermutu tetapi lucu sebenarnya bermutu. Semuanya relatif pun semaunya, terserah “aku”. Wong ternyata ketika Asarpin menulis, “ha..ha..ha.” sebagai pelambang tertawa tapi saya malah mengernyitkan dahi!

Sedangkan ketika Sudarmono bersedih dalam rubrik Nuansa, mencuci celana jins anaknya atau Emha dengan “Manusia Markesot” menulis huruf “t”-nya diganti “f” atau misalnya Sanento Juliman dengan kritik sastra, khususnya puisi, saya justru tertawa terbahak-bahak.

Persoalan serius dan main-main dapat menjadi simbiosis mutualisme. Akan tetapi, gagasan menyatukan perbedaan, hanya akan ditemukan jalan buntu, selain mimpi. Sesuatu di luar nalar dan pemaksaan yang dibuai kekosongan “siang bolong”.

Pengarang, teks, dan pembaca adalah tiga bangunan atau tiang yang berbeda. Pengarang mencipta teks, teks dibaca pembaca, pembaca membaca pengarang, pengarang membaca pembaca untuk teks, semuanya menjadi trikotomi. Gedung tiga. Bukan segitiga!

Dimensi rumusan segitiga, apa pun bentuknya (sama sisi, siku- siku, sama kaki, dll., terserah pembaca juga) merupakan proses produktif pada intisari tujuannya persamaan persepsi. Satu-satunya unsur persamaan paling logis adalah teks dijadikan objek oleh pembaca dan pengarang. Rumusannya, ketika membuat objek sesuatu yang sama oleh dua subjek berbeda, yang muncul juga bukan segitiga, tetapi paham lain dari interpretasi subjektif.

Pembaruan

Dalam sebuah karya–yang dipetakan F. Rahardi, tahun 2002–pembaruan dapat disebut juga sebagai avant garde (garda depan), yang indikator utamanya, mengejutkan sensibilitas publik. Dimulai dengan lahirnya kenakalan, memecah kebekuan pikir, membuat pencerahan. Dan selalu, pembaruan juga dimulakan pada adanya pembebasan.

Pertanyaannya, sejauh mana pembaruan teks sastra, kajian seni budaya, esei, termasuk apresiasi dan kritik sastra dapat dan mampu dilakukan pojok-pojok ruang kebudayaan koran sepekan sekali itu?

Lahirnya kembali karya-karya avant garde itulah yang dicari Asarpin, kita semua pembaca setia rubrik seni budaya, mungkin juga redakturnya. Hasil pengamatan Asarpin sepanjang tahun 2007, tidak ketemu, sehingga harapan yang muncul adalah, tahun 2008 permulaan peneguhan munculnya karya-karya avant garde. Jika di sini paham itu tertuju, penulis sepakat. Dan sebenarnya itu pun dapat tercapai, jika pertama, sandaran paham segitiga antara pengarang-teks-pembaca, tidak dinobatkan sebagai ikon karena bila perlu digagas segi tak terhingga lebih tepatnya gedung tak terhingga.

Seluruh pembaca-teks-pengarang-komunitas-redaktur-pemerintah dan sebagainya mulai menggelar komitmen untuk kemajuan sastra, seni, dan budaya. Misalnya dihimpun pemikiran, karya, dan selebaran teks di koran dalam bentuk buku, dipilih karya terbaik yang benar-benar terbaik, melibatkan juri dari pakar yang independen, untuk kemudian diberi penghargaan oleh pemerintah atau institusi seni budaya.

Kedua, pengarusutamaan sebuah karya, tidak melulu bersandar pada yang umum, lazim, apalagi hanya berlabel nama besar dengan tanpa menimbang kualitas karya. Maka perlu dirumuskan sebuah permulaan kelahiran spekulasi karya, minimal memfasilitasi penampilan bakat-bakat muda. Arus utamanya adalah keberhasilan teks.

Dan ketiga, mendorong terbuangnya ego. Kasus perdebatan, pengutukan pada sastra mazhab selangkangan (SMS) di bawah kepemimpinan Taufik Ismail dan penyuara SMS yang dikomandoi Hudan Hidayat, adalah arena ideal untuk menyulut motivasi, supaya tidak sekadar “mencoret- coret di tembok kakus” (ini bahasa Gunawan Mohamad), tetapi senantiasa menuangkan karya yang bagus. Artinya, debat, polemik, saling mencaci, mengutuk, seperti contoh-contoh di atas, sepanjang sebagai dialog kebudayaan untuk merumuskan esensi teks sastra yang mandiri, menjadi penting dan perlu terus digelontorkan.

Intinya, ya menulis saja. Jadikan tahun 2008 untuk makin teguhnya karya-karya teks anak-anak daerah kita.

*) Pencinta sastra, bermukim di Kalianda, Lampung Selatan.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt