Yurnaldi
http://oase.kompas.com/
Grup tari Nan Jombang saat mempersembahkan tari Sarikaik Pangka Sangketo dan Ratok Piriang karya koreografer Ery Mefri di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/8/2007).
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua tari karya koreografer terkemuka Indonesia, Ery Mefri, dari Nan Jombang Dance Company, dipentaskan di Tokyo Performing Arts Market 2010 dan International Showcase di Tokyo Metropolitan Art Space, 1-4 Maret di Tokyo, Jepang.
http://oase.kompas.com/
Grup tari Nan Jombang saat mempersembahkan tari Sarikaik Pangka Sangketo dan Ratok Piriang karya koreografer Ery Mefri di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/8/2007).
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua tari karya koreografer terkemuka Indonesia, Ery Mefri, dari Nan Jombang Dance Company, dipentaskan di Tokyo Performing Arts Market 2010 dan International Showcase di Tokyo Metropolitan Art Space, 1-4 Maret di Tokyo, Jepang.
Menjelang keberangkatan ke Tokyo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ery Mefri mengatakan bahwa sejumlah negara di Tokyo Performing Arts Market 2010 (TPAM 2010) akan menampilkan tari karya koreografer terpilih. "Kebetulan, dari Indonesia yang dipercaya Nan Jombang Dance Company," ujarnya, Minggu (28/2/2010) di Cengkareng, Banten.
Dua tari yang akan dipentaskan koreografer Ery Mefri adalah "Rantau Berbisik (Warung Nasi Padang)" dan "Syarikaik". Rantau Berbisik berkisah tentang tradisi merantau orang Minang. Bila tidak merantau, maka ada bagian-bagian dari hukum matriakat sedikit-banyaknya terlanggar dalam upaya pencarian nafkah dan kehidupan anak-istri. Bila ini sampai terjadi, maka hal itu merupakan sesuatu yang memalukan.
"Dalam karya 'Rantau Berbisik', saya fokus pada langkah awal sebagian para perantau mengawali kehidupannya di perantauan dengan membuka warung nasi Padang secara kecil-kecilan. Namun, ini adalah awal kerja keras untuk menjadi usaha besar kelak kemudian hari," papar Ery Mefri, yang sudah 27 tahun malang melintang dan menciptakan puluhan tari Minang Kontemporer.
Adapun pada karya "Syarikaik", Ery yang sebelumnya pentas di Singapura, Desember 2009, mengritik kondisi kekinian di Indonesia. Syarikaik atau serikat di Minangkabau merupakan kelompok komunitas. Syarikaik dulunya adalah tempat menyelesaikan masalah masyarakat secara musyawarah dan mufakat, serta menghidupkan silaturahim.
"Perubahan zaman terjadi sehingga peran dan fungsi serikat kini tidak seperti dulu lagi. Sekarang sudah ada intervensi baik oleh pemerintah maupun kepentingan lain sehingga keberadaan serikat menjadi bibit sengketa. Kebersamaan mulai luntur sehingga yang dominan adalah semakin menguatnya individualitas," papar Ery.
Serius di jalur tari Minang Kontemporer, Ery Mefri hingga 2011 sudah mengantongi undangan untuk tampil di festival tari dunia di Essen Mulhein, Berlin, Australia, dan London. Bahkan, dia juga berpeluang tampil di Amerika Serikat, menyusul penampilan khusus Nan Jombang Dance Company yang diprakarsai Yayasan Kelola Jakarta di Taman Ismail Marzuki, 14 Februari 2010, di hadapan belasan presenter dan direktur festival di 10 negara bagian di Amerika Serikat.
Dua tari yang akan dipentaskan koreografer Ery Mefri adalah "Rantau Berbisik (Warung Nasi Padang)" dan "Syarikaik". Rantau Berbisik berkisah tentang tradisi merantau orang Minang. Bila tidak merantau, maka ada bagian-bagian dari hukum matriakat sedikit-banyaknya terlanggar dalam upaya pencarian nafkah dan kehidupan anak-istri. Bila ini sampai terjadi, maka hal itu merupakan sesuatu yang memalukan.
"Dalam karya 'Rantau Berbisik', saya fokus pada langkah awal sebagian para perantau mengawali kehidupannya di perantauan dengan membuka warung nasi Padang secara kecil-kecilan. Namun, ini adalah awal kerja keras untuk menjadi usaha besar kelak kemudian hari," papar Ery Mefri, yang sudah 27 tahun malang melintang dan menciptakan puluhan tari Minang Kontemporer.
Adapun pada karya "Syarikaik", Ery yang sebelumnya pentas di Singapura, Desember 2009, mengritik kondisi kekinian di Indonesia. Syarikaik atau serikat di Minangkabau merupakan kelompok komunitas. Syarikaik dulunya adalah tempat menyelesaikan masalah masyarakat secara musyawarah dan mufakat, serta menghidupkan silaturahim.
"Perubahan zaman terjadi sehingga peran dan fungsi serikat kini tidak seperti dulu lagi. Sekarang sudah ada intervensi baik oleh pemerintah maupun kepentingan lain sehingga keberadaan serikat menjadi bibit sengketa. Kebersamaan mulai luntur sehingga yang dominan adalah semakin menguatnya individualitas," papar Ery.
Serius di jalur tari Minang Kontemporer, Ery Mefri hingga 2011 sudah mengantongi undangan untuk tampil di festival tari dunia di Essen Mulhein, Berlin, Australia, dan London. Bahkan, dia juga berpeluang tampil di Amerika Serikat, menyusul penampilan khusus Nan Jombang Dance Company yang diprakarsai Yayasan Kelola Jakarta di Taman Ismail Marzuki, 14 Februari 2010, di hadapan belasan presenter dan direktur festival di 10 negara bagian di Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar