Yanuar Jatnika
http://jurnalnasional.com/
KERJA sama segi empat antara Iran, Irak, Turki, dan Suriah sangat penting dan sebagai pilar dasar bagi peningkatan persaudaraan dan keamanan yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.
Hal itu dikatakan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad saat memberi sambutan dalam pertemuan konsultasi pejabat senior Irak dan Iran, yang dimulai segera setelah penyambutan resmi Presiden Irak Jalal Talabani di Teheran Iran, Jumat (27/2).
"Hari ini, bangsa Irak melakukan tindakan penting, satu langkah lagi untuk mewujudkan keamanan dan kemajuan. Perluasan kerja sama di kalangan negara regional dalam berbagai sektor, khususnya ekonomi, menjadi kepentingan utama mengingat kondisi global yang sedang terjadi saat ini," kata Ahmadinejad pula.
Dalam pertemuan antara Ahmadinejad dengan Talabani, kedua pimpinan sepakat adanya perluasan besar hubungan dan kerja sama timbal-balik. Bahkan, menurutnya ada dasar yang cocok bagi kerja sama antarkedua negara di bidang politik, budaya, militer, keamanan, pendidikan tinggi, energi, komersial, perumahan, dan angkutan.
"Hubungan politik, keamanan, militer, dan budaya serta kerja sama antara Iran dan Irak mesti didorong ke tingkat paling tinggi yang mungkin dicapai," kata Talabani.
Talabani juga mengatakan, tidak adanya penghalang dalam perluasan hubungan bilateral kedua negara dan kemudahan serta potensi bagi perluasan maksimal hubungan Teheran-Baghdad sejalan dengan kepentingan kedua negara.
Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengeluarkan pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid bin Ahmed Al-Khalifa yang sedang berkunjung ke Teheran. "Kebijakan umum Iran dilandasi pembinaan dan peningkatan hubungan erat yang memandang ke depan dengan negara Teluk," katanya.
Namun, menurut Mottaki, hubungan tersebut (bukan tak mungkin) akan menjadi pusat kecemburuan, salah pengertian, dan hasutan dari negara-negara lain. Menurut Mottaki, pejabat Iran dan Bahrain telah melancarkan gagasan berkenaan dengan itu sebagaimana terlihat melalui kunjungan Menteri Dalam Negeri Iran ke Bahrain, yang telah dibalas dengan kunjungan menteri luar negeri Bahrain ke Iran sebagai utusan Raja Bahrain.
Mendagri Iran Sadeq Mahsouli mengunjungi Bahrain, Selasa lalu untuk menyampaikan pesan Presiden Ahmadinejad pada Raja Bahrain Hamad dalam upaya melancarkan hubungan.
Sheikh Khalid mengatakan ia memperoleh surat dari Raja Hamad untuk Ahmadinejad. "Ini surat keinginan baik dari seorang saudara pada seorang saudara, yang memperlihatkan saling hormat antara Iran dan Bahrain dan jawaban kepada mereka yang berusaha merusak hubungan timbal balik," kata Sheikh Khaled.
Dikatakan, Bahrain bertekad mengembangkan hubungan dengan Iran dan tidak akan membiarkan musuh menyalah-gunakan hubungan tersebut.
http://jurnalnasional.com/
KERJA sama segi empat antara Iran, Irak, Turki, dan Suriah sangat penting dan sebagai pilar dasar bagi peningkatan persaudaraan dan keamanan yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.
Hal itu dikatakan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad saat memberi sambutan dalam pertemuan konsultasi pejabat senior Irak dan Iran, yang dimulai segera setelah penyambutan resmi Presiden Irak Jalal Talabani di Teheran Iran, Jumat (27/2).
"Hari ini, bangsa Irak melakukan tindakan penting, satu langkah lagi untuk mewujudkan keamanan dan kemajuan. Perluasan kerja sama di kalangan negara regional dalam berbagai sektor, khususnya ekonomi, menjadi kepentingan utama mengingat kondisi global yang sedang terjadi saat ini," kata Ahmadinejad pula.
Dalam pertemuan antara Ahmadinejad dengan Talabani, kedua pimpinan sepakat adanya perluasan besar hubungan dan kerja sama timbal-balik. Bahkan, menurutnya ada dasar yang cocok bagi kerja sama antarkedua negara di bidang politik, budaya, militer, keamanan, pendidikan tinggi, energi, komersial, perumahan, dan angkutan.
"Hubungan politik, keamanan, militer, dan budaya serta kerja sama antara Iran dan Irak mesti didorong ke tingkat paling tinggi yang mungkin dicapai," kata Talabani.
Talabani juga mengatakan, tidak adanya penghalang dalam perluasan hubungan bilateral kedua negara dan kemudahan serta potensi bagi perluasan maksimal hubungan Teheran-Baghdad sejalan dengan kepentingan kedua negara.
Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengeluarkan pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid bin Ahmed Al-Khalifa yang sedang berkunjung ke Teheran. "Kebijakan umum Iran dilandasi pembinaan dan peningkatan hubungan erat yang memandang ke depan dengan negara Teluk," katanya.
Namun, menurut Mottaki, hubungan tersebut (bukan tak mungkin) akan menjadi pusat kecemburuan, salah pengertian, dan hasutan dari negara-negara lain. Menurut Mottaki, pejabat Iran dan Bahrain telah melancarkan gagasan berkenaan dengan itu sebagaimana terlihat melalui kunjungan Menteri Dalam Negeri Iran ke Bahrain, yang telah dibalas dengan kunjungan menteri luar negeri Bahrain ke Iran sebagai utusan Raja Bahrain.
Mendagri Iran Sadeq Mahsouli mengunjungi Bahrain, Selasa lalu untuk menyampaikan pesan Presiden Ahmadinejad pada Raja Bahrain Hamad dalam upaya melancarkan hubungan.
Sheikh Khalid mengatakan ia memperoleh surat dari Raja Hamad untuk Ahmadinejad. "Ini surat keinginan baik dari seorang saudara pada seorang saudara, yang memperlihatkan saling hormat antara Iran dan Bahrain dan jawaban kepada mereka yang berusaha merusak hubungan timbal balik," kata Sheikh Khaled.
Dikatakan, Bahrain bertekad mengembangkan hubungan dengan Iran dan tidak akan membiarkan musuh menyalah-gunakan hubungan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar