Kamis, Juni 26, 2008

IMC KUADRAT: RENUNGAN DARI MEMBACA ISLAM MAZHAB CINTA

Nurel Javissyarqi
http://www.sastra-indonesia.com/

Membakar semangat mengukuhkan jiwa, itulah lukisan saya selepas membaca karya Gugun el-Guyanie bertitel Islam Mazhab Cinta. Kerisauan ini terobati setelah memandangi kerusakan alam Nusantara atas ulah jemari anak-anaknya. Buku yang diterbitkan Kutub Wacana, februari 2008, dieditori Muhsin Kalida. MA., dipengantari HM. Nasruddin Anshory Ch. Saya menemukan nalar produktif yang segar, refleksif penuh perhitungan yang didasari kekayaan bathiniah. Sesudah penulisnya mengkaji berbagai pengetahuan para pakar yang disambangi, lewat warisan-warisannya berupa buku-buku, kitab lama.
Dia tak sekadar mencoba, tapi merefleksikan gejala alam; apakah bencana, kasuistik benturan ideologi, serta pernik-pertikaian tradisi dengan gerak perubahan. Buku itu menjanjikan bakal adanya perubahan yang berkembang. Usaha kesungguhan dari seorang yang mendiami bumi bergejolak, carut-marut yang sering kita lupa mencintainya (: Indonesia).

Saya mendapati perkembangan terbaru dari bulir-bulir pemikiran para cendekia bumi putra tempo dulu, yang diolah sebencah tanah kian subur nan bening oleh Gugun el-Guyanie. Ini tak sekadar mementingkan kekayaan intelektual, tetapi juga membongkar akar kemiskinan yang menjerat masyarakat. Tidak semata mengembangkan kepiawian dari bumi terjajah gemerlap jaman menggoda setiap mata-mata kelaparan, kehausan pamor. Tapi lebih mengedepankan kesadaran umat, berfikiran positif akan gejala jaman yang melindasi orang-orang tersisikan.

Karena berangkat keterbatasan terolah, khasanah yang tampil merupakan buah-buah matang bergelantungan, pada pohon berakar menghujam di tanah tradisional. Inilah kembang harum siap dipetik bagi pengantin peradaban. Ketika ditelaah, luar biasa daya kekuatan jiwanya. Seorang cendekia takkan purna jikalau hanya berkutat pengolahan nalar saja, sedang dia suguhkan berasal hasil praktek dirinya, dalam mengembangkan pribadi kepada sesama.

Kewajaran tampil kala menyadari keterbatasan itu bukan penghalang, tapi tantangan harus dilalui. Barang siapa mampu menjebolnya, maka hikmah kobaran rindu perdamaian teratasi, minimal kangen kasih sesama. Andai di kedalaman kalimahnya ditemukan sekelumit ego. Itu dapat difahami kepemudaan-nya terang gemilang. Tidak-lah pantas membetot tanpa menilik selidik bagian dalam penuh makna darinya. Dari tangan pemudalah bangsa akan sampai. Kala senantiasa mengolah materi-matari kejiwaan dalam mengembang pemikiran kepada khalayak.

Dia salah satu intelektual Kutub Yogya. Pada barisannya kita mengimpikan Indonesia kelak ditumbuhi para pakar muslim tak lupa umat. Sebab tidak keranjingan jabatan oleh atmosfir yang terangkum dalam lingkungannya alam kebersamaan. Karena pesantren itu bentukan tradisi paling kuat menyebarkan keilmuan. Menjadikan persaudaraan tanpa tinggi rendah, ketika wawasan berdialog memantabkan pribadi demi masyarakat luas, bumi jagad ayu serentetan kepulauan cantik sekalung putri pertiwi.

Saya tak gegebah melihat para santri almarhum KH Zaenal Arifin Thoha yang masih di masa kini. Masa orang-orang sudah terlanjur ugal-ugalan bermotif gengsi serta arogansi kekayaan. Dengan riangnya para santri menaiki keterbatasan (naik sepeda ontel) untuk kuliah ke UIN Yogya atas jaraknya 5kiloan dan ini setiap hari. Menelusuri perbedaan, warna-warni tambil menyeberangi pandangan. Tidakkah yang mengamati jauh faham merasai dirinya daripada berkelebat cepat, ada sesuatu terjatuh namun tak terketahui. Isi buku ini dapat diilustrasikan mengambili paku-paku di tengah jalan, batu-batu pemikiran dijumput, ditaruh di pojok laluan, guna tak mengganggu pandangan makna jalan lurus.

Ini tirakat terbesar, desir fikir saya. Ketika pelajar yang lain kembangkan proyek demi masa depan, namun di lingkungan Hasyim Asyari masih menikmati pergulatan jiwa dalam berbagai pengetahuan, yang diwarisi perpustakaan oleh Gus Zainal. Atau inikah kemapanan jiwa yang telah menanggulangi kemiskinan raga? Senada kalimah hikmah para ulama terdahulu: “Ilmu takkan hadir kecuali melewati keterbatasan. Serta kepayahan menuntut ilmu, jauh berharga daripara lautan mutiara. Yang kegigihannya dinaungi para malaikat bersayap hikmah.”

Kembali pada nalar kalbu el-Guyanie mengenai Islam Mazhab Cinta, saya fikir dia tak berlebihan melabelkan bukunya berstempal tersebut. Setidaknya saya manghormati keindahan analisanya yang dipadu irama-ramai sejarah. Menguliti masa lampau lewat kacamata obyektif dalam menghadirkan gambaran kekinian. Saya sebut karya penggalian, pengerukan dalam. Demi hadirnya sumber mata air kesadaran pembaca, di samping bagi dirinya yang muda. Ketika bahan sejarah berserak dari berbagai sumber telah dimamah-kunyah, hadirlah keluasaan. Ialah kurang penting, apakah baru belajar melawan, tersebab makna kesadaran itu sama. Dia tak dalam keadaan tergopoh ketika menghadirkan buku itu. Pun tidak kelelahan dalam melagukan irama jiwa nalarnya yang telah terbukti media massa.

Sering saya malu pada cerdik cendeki, ketika menengok usia saya belum menghasilkan apa-apa. Sementara sosoknya telah memantabkan pribadi (lahiriah-nalarnya, bathiniah-jiwanya). Berangkat dari niatan mulia, memurnikah khasanah keilmuan di bumi putra. Olehnya saya tak segan berguru padanya setiap datang ke Yogya. Gemetar rasanya saat jiwa ini diajak bertukar bentur pengalaman di atas perjalanan berorganisasi, pengelanaan para pencapai ilmu. Semua telah dimiliki sedari gesekan bersama sudaranya yang lain di LKKY.

Kecenderungan dia pada volume pemikiran Nurcholis Madjid, Fazlur Rahman pun para ulama tempo dulu. Tidak membuat mati nalarnya atau menyepitkan gerak runcing penanya. Malah saya mengamati kian indah sesampan digoyang ombak tidak tenggelam. Sebab sudah kuasai teknik bathin wacana yang didengungkannya. Serta tidak segan melucuti pemikir yang kurang obyektif menurutnya. Andai anak-anak manusia di tanah air ini semua pemberani, tentu nalar kebangsaan tidak tertindas mesin perusak, dari sejarah menyimpang atas segelintir keinginan di belahan bumi bernama hasrat menguasai.

Pembaca IMC tentu tak menyangka, kalau penulisnya sedang menyelesaikan S1, tepatnya saat tulisan ini saya buat, dia tengah dalam pengujian skripsi. Ketidaktersangkaan itu wajar, karena sering kita melihat para pengajar, banyak membangun gugusan gagasan berupa buku, namun kalimahnya gagap. Seperti mentalnya direbus ketakutan malu berlebih. Padahal itu tak beralasan, andai menempatkan jiwanya -yang berpsoses. Ada terbelit berkata kesibukan serta jenis mementahkan ragawinya bersuntuk menggeluti keilmuan. Yang nyatanya sebagai kran mahasiswa. Malulah jika murid lebih piawai mengayunkan pedang yang diwarisi dari gurunya, yang tidak kuasa memegang dari empu sebelumnya. Dan seringkali khalayak mengatakan; “Itulah kesahajaan para guru.” Oh begitu garangnya mitos itu melucuti jiwa-jiwa pengajar, menjadi tumpul lunglai lumpuh total.

Padahal lewat kekaguman dapat pula belajar pada yang muda. Bukan sebaliknya mematikan rasa pribadi menutup diri, atas dasar merasa mencapai dakian tinggi. Mari berhenti sejenak, tidakkah cara pendakian awal menghantarkan pengalaman lanjut? Tentu kala membuka kaca mata, terpampang dakiannya di berbagai tebing pengalaman. Dan menemukan pengetahuan tidak serupa. Sementara yang hanya melihat ketinggalan kereta. Tidakkah harus bepergian? Menghantarkan sesama menuju pemahaman lebih membumikan keilmuan? Tidak sebatas memakan roti, minum teh pagi hari suguhan mereka. Padahal kita mengetahui, beras hasil bumi kita lebih kaya gizi, dibandingkan roti dari pulau jauh belahan lain yang kita kira baik.

Sayangnya, negara belum menjangkau menyatukan para cendekia, guna mencipta jaring demi menanggulangi keterkejutan masa depan. (Oh, dimanakah ujud ICMI?) Sampai kini, bangsa ini terus digilas, dilintas, dilibas faham kapitalisme serakah, liberalisme mengangkangi nalar fitroh dengan ketawa. Benar sejarah keilmuan Islam berangkat dari kebebasan bernalar, mencari ilmu ke sebrang. Tapi bukan berarti yang telah berilmu sihir mengamalkan dengan menguasai yang lain. Seyogyanya digunakan demi menyembuhkan yang kesurupan. Di sini tidak menuduh pihak lain, sebab tidak memiliki berkas bukti, namun kehawatiran sebaiknya dirasai. Agar tak terperosok meninggalkan yang terpegang dari kehadiran kesadaran semula.

Serupa yang dinaikkah Gugun, seharusnya pemerintah tidak curiga prodak militan pesantren. Dengan alasan yang tersirat adanya bom di Bali misalnya. Tidakkah perjuangan kemerdekaan di negara ini, tak lepas dari semangat gerilya para santri dan kyai dalam merangsek melawan penjajah? Hutang kita telah banyak pada kaum santri dan kaum abangan. Tapi kerapkali kita memberinya tumpeng kecurigaan. Air susu dibalas tuba, kitab kuning dibalas turunnya ninja, dengan mengira kyai dukun santet semua. Malanglah negara yang tak menghargai pahlawan, lupa diri serakah jaman edan, bal gedual aspal diuntal.

Tema-tema yang ditawarkan IMC perkara sekitar. Merekam sejarah dijadikan kamus sosial atas soal dijabarkan jawaban kekinian serta nantinya, sebab kerap berulang oleh kebiasaan cara pandang. Dan Gugun memberikan khasana pembedahan cukup segar, jikalau kita tidak berpandangan sebelah mata. Meski yang dikemukakan ada perihal lama, tetap bisa diambil sarinya atas jarak jembatan merenungi permasalahan di depan dengan kalbu kasih sayang. Adanya tema kurang menarik, tetapi karena penyajiannya menawan sehingga tidak sadarlah merampungkannya. Diri ini diajak terlibat mengarungi kedalamannya nan nyaman dibuatnya.

El-Guyani merupakan salah satu tentara Allah dari Kutub yang memiliki faham madzab cinta. Pasukan intelektual dari pesantren Hasyim Asyari-nya almarhum Gus Zainal. Di sampingnya ada Muhammadun, Rusdy, Mufid, Syaiful Anam, Mukhlis, Yunus &ll. Kita tunggu saja buku-buku mereka yang tentu memberi hasana kasih sesama. Yang berangkat dari keterbatasan, bahu-membahu berdasarkan cintanya pada agama serta negara. Setiap saya ke jogja bertemu mereka, seringkali mendesirkan kalimah; tentunya tahun-tahun mendatang, mereka menjadi pioner-pioner pembaharu Islam di bumi Nusantara, bumi sholawat Ceng Ho, para pemberani berkendara kalbu keimanan. Saya merinding cemburu terkagum dibuatnya. Salam hormat bagi mereka semua.

Senin 3 Maret 2008

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt