Kamis, April 16, 2020

Wawancara Proses Kreatif Desain Buku bersama Koskow


Koskow alias FX Widyatmoko, dilahirkan di Semarang 10 Juli 1975. Pendidikan dari TK hingga SMA di tanah kelahirannya. Sedang pendidikan formal desain di Bandung, dan sejak tahun 2005 mengajar di Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Buku yang diterbitkan (antara lain): “Merupa Buku” (LKiS, 2009), “sepi yang paling indah – membayangkan desain(er)” (Tan Kinira), “Sudut-Sudut Hati” (fiksi, Sastra Sewu), “Bercocok Tanam – Nirmana Tipografi Desain” (Penerbit Gelombang, 2018), dan buku ajar “Nirmana Tipografi Desain – Wawasan Dasar” (Badan Penerbitan ISI Yogyakarta, 2019). Pustaka kumpulan tulisan bersama (antara lain) buku: “Aksara-Aksara Nusantara” (Zat Publishing), jurnal “Antologi Desain Grafis Indonesia” (DGI Press), dan zine “Jauh-Dekat” Vol. 01 (Gen Druwo Press, Yogyakarta, 2017).

Bersama rekan-rekannya di Yogyakarta, menekuni perbukuan (Bundakata – Buku Gotong Royong, Andong Buku, Jadi Buku), grafis cetak bermetode dekat-ramah (tindes art & friends), dan bermusik pada kelompok musik MAMAHIMA. Pernah menjadi kontributor penulis majalah perbukuan MATABACA. Lokakarya perbukuan yang pernah digelar yaitu tata letak isi buku dan pers kampus. Diskusi / sharing perbukuan yang pernah digelar tentang buku visual (visual book). Gelaran yang diikuti dalam setahun terakhir adalah, Semarang Literary Triennale (Juli, 2019), dan Bandung Reader Festival (September, 2019). Tinggal di Bantul, D.I. Yogyakarta. Email: koskowbuku@gmail.com Blog: koskowbuku.wordpress.com Berikut ini wawancara bersama Koskow mengenai proses kreatif yang diambil dari Grup Facebook Apresiasi Sastra (Apsas) Indonesia.
***

Cak Bono:
“Apa yang pertama kali jadi pijakan atau yang utama, ketika menentukan Desain Cover dengan isi buku?”

Koskow: 
“Mulai dari mana untuk mendesain sampul sebuah buku? Mendesain sampul sebuah buku bisa dimulai dari tujuan awal yang telah dirembug-tetapkan, baik oleh penerbit, penulis, serta desainer. Tiap penerbit memiliki gaya desain (house style) masing-masing, baik untuk sampul maupun isi (seperti halnya selingkung). Meski demikian tujuan awal yang sudah dirembug-tetapkan tersebut, terlebih dahulu dengan memahami siapa pembaca buku tersebut. Pula menempatkan buku dalam kode tertentu. Satu hal yang perlu disadari oleh semua pihak, bahwa desain sampul bukan satu-satunya, atau yang paling berat memikul beban agar buku terjual!”

“Kembali ke kode. Saya gunakan istilah kode dan bukan genre. Berikut penjelasannya. Jika nama seorang penulis telah dikenal, nama tersebut bisa menjadi daya tarik pada sampul. Ini tidak berarti kemudian tak diperlukan gambar atau ilustrasi. Ini hanya, sekali lagi, soal kecepatan untuk dikenali oleh calon pembeli-pembaca. Beberapa penulis yang sudah dikenal (terutama buku-buku seri terbitannya) memiliki signature nama bagi yang bersangkutan, atau signature nama tokoh seri buku, misalkan novel Agatha Christi, atau seri buku Harry Potter, atau belakangan buku-buku Emha Ainun Nadjib, Sujiwo Tedjo, Andrea Hirata, dan Dee-Dewi Lestari terbitan Bentang Budaya, serta era 80-90an seri Lupus, serta buku-buku Pramoedya Ananta Toer terbitan ulang Hasta Mitra. Intinya, nama sebagai kode (bukan genre). Di rak lain, buku-buku biografi, juga beberapa buku-buku menejemen, kadang menyertakan nama dan foto penulis.”

“Signature juga bisa diterapkan pada genre, misalkan genre sastra klasik seperti terbitan Gramedia. Atau terbitan ulang sastra lama oleh Balai Pustaka dengan strategi perwajahan baru. Awal 2000an desain sampul buku di Tanah Air juga diwarnai oleh para penulis perempuan, dan ada pula genre yang lebih populer seperti teenlit, chicklit dengan gaya desain sampul dan ilustrasinya yang dekoratif. Belakangan, desain buku menerapkan gaya, yang dalam sejarah desain grafis dikenal dengan Art Nouveau. Gaya ini kerap menerapkan unsur alam terutama tumbuhan. Pendapat saya, yaitu dengan menerapkan unsur alam maka ia mudah dipahami hampir oleh berbagai orang di penjuru dunia (dengan mengandaikan pohon itu serupa, akar, batang, daun, dsb, kecuali pohon endemik yang khas hanya terdapat di daerah tertentu). Cara ini bisa diterapkan di ajang buku internasional, dengan tujuan agar desain cukup mudah dikenali. Sebaliknya, memilih cara yang berbeda (yang kultural) pun juga sebuah pilihan, dengan dampak desain perlu dikenali (misalkan, menerapkan gaya tradisi / kelokalan).”

“Jika penekanan signature nama pada kode desain sampul buku di atas sebagai satu cara komunikasi yang cepat dikenali, signature pada genre lebih pada gaya desain yang berlaku umum saat itu. Misalkan, desain sampul ilustrastif seri teenlit dan chicklit analog dengan gaya ilustrasi pada majalah populer. Semacam episteme dalam terapan gaya desain seturut jamannya.”

“Hal yang menarik (dan penting) dalam desain sampul buku yaitu beberapa penulis, penerbit, dan desainer tidak ambil pusing dengan trend, kode, genre, dsb. Ada dari sekian yang memilih untuk menggagas sisi lain, misalkan menerapkan wacana desain yang ramah lingkungan dengan menggunakan kertas bekas untuk material sampul, atau teknik manual seperti stempel, penempelan kertas etiket untuk judul buku, dsb. Ini juga sama pentingnya dengan nalar desain seperti yang telah dituliskan di awal. Soal resiko yang akan didapati tentulah perlu dipertimbangkan, misalkan daya serap buku dan kuantitas terbitannya. Setidaknya, bagi saya, menerbitkan dan mendesain (sampul) buku itu memerjuangkan sesuatu, terutama sesuatu yang lebih besar dan mendasar. Dalam hal inilah isi kepala dan hati penerbit, penulis, desainer, bahkan pembaca belum tentu sependapat-bersepakat.”

“Maka, mengawali pertanyaan Cak Bono, bukan lagi apa yang paling mendasar dalam kerja mendesain sampul buku, bagaimana memulainya, namun apa yang perlu dikerjakan untuk lebih mengapresiasi perbukuan, terutama dalam desain. Jawabannya bisa beragam, seperti pameran desain buku, lomba desain buku, desain buku dan wacana desain, serta keberanian melaut di arus atau wacana desain yang tidak harus sama dengan arus desain yang boleh jadi kuat disetir oleh satu-dua-tiga penerbit mainstream.”

“Penerbit mainstream di sini bukan selalu yang bermodal besar dalam hal finansial, namun juga yang memengaruhi opini publik dengan berbagai kekuatan modal sosialnya. Ini harus fair, bahwa menjadi sejahtera di perbukuan juga sebuah capaian, namun satu hal yang jangan sampai terjadi yaitu, karena menempati peran sosial yang cukup besar seseorang atau segelintir orang bisa dengan mudah menilai secara tidak etis perihal desain sebuah buku, pula sebaliknya, sentimen si kecil / pemula pada si besar / pemain lama juga bisa sama-sama saling menghancurkan satu sama lain.”
***

“Itu saja dulu Cak Bono. Saya sampaikan pendapat saya lagi: ...bagi saya, menerbitkan dan mendesain (sampul) buku itu memerjuangkan sesuatu, terutama sesuatu yang lebih besar dan mendasar. Dalam hal inilah isi kepala dan hati penerbit, penulis, desainer, bahkan pembaca belum tentu sependapat-bersepakat. Dengan kata lain, mendesain sampul buku dimulai dari dialog inklusif satu sama lain, termasuk dengan bumi yang kita huni bersama. Terima kasih pertanyaannya, semoga bisa / cukup menjawab.”

“Nah, soal cover dengan isi buku akan saya jawab setelah ini (saya susun dulu).”

Cak Bono:
“Wah, saya mendapatkan perspektif yang melimpah ruah, informatif, bahkan dengan dimensi filosofis pula. Sangat-sangat mencerahkan.”

Koskow:
“Tentang hubungan sampul dengan isi sedang saya susun, serta saya cari gambar pendukungnya. Jawaban di atas sebagai gambaran atau konteks desain buku terutama desain sampul. Konteks ini perlu juga, sbg katakanlah situasi jaman penerbitan / perbukuan.”

Cak Bono:
“Mantap!”

Koskow:
“Hubungan desain sampul dengan isi bisa diibaratkan seperti halnya arsitektur dengan desain interior. Arsitektur member wajah lanskap luar, dan interior mengelola ruang dalam. Ada penerbit yang menerapkan terpisah antara desainer sampul dengan desainer isi. Ada pula penerbit, atau beberapa buku yang keduanya dikerjakan oleh orang yang sama, pula ada kalanya dikerjakan secara teamwork seperti desain buku Ria SW Off The Record. Desain buku ini unik dan (istilah Jawanya) njamani, yaitu dengan menghembuskan nuansa sosial media dan gaya Korea. Saya rasa soal gaya Korea tidak semua desainer mampu mengerjakan karena soal gaya itu dihayati, tidak sebatas diketahui. Saya belum tentu mampu mengerjakan desain buku yang demikian jika sendirian, namun dengan kerja tim itu dimungkinkan (mencari rekan yang paham, mampu, dan menghayati betul dengan gaya Korea).”


Koskow:
“Selama ini umum berjalan secara terpisah antara desain sampul dengan isi, apalagi dalam kerja freelance. Ini tidak jadi kendala selama komunikasi antara penerbit dengan para desainer (sampul dan isi) komunikatif dan paham batas-batas selera pribadi (meski tidak mudah bagi desainer yang memapankan selera dirinya, toh ini pun dalam hal tertentu merupakan sebuah pencapaian, istilahnya the style is the man, kuat signature dirinya).”

“Belakangan mulai muncul istilah desain buku, bukan desain isi maupun desain sampul. Artinya, desainer tersebut mengerjakan keseluruhan desain buku, meski ilustrasi untuk sampul maupun isi bisa dikerjakan orang lain. Hal ini menggambarkan bahwa desain buku tidak sebatas soal pilihan gaya gambar, atau gaya desain sampul, tapi gaya desain buku secara keseluruhan termasuk jenis dan ukuran huruf, penataan / tata letak (organisasi ruang kosong), hingga material dan finishing buku (jika cetak), misalkan buku-buku Tan Kinira dengan Gamaliel W. Budiharga sebagai desainernya. Muncul pula istilah konseptor buku, misalkan buku-buku terbitan Nyala dengan Topan Akbar sebagai konseptor buku, meski dirinya belum tentu mendesain sampul maupun isi. Sebagai catatan, saya pernah terlibat / dilibatkan dengan keduanya, Gamaliel maupun Topan Akbar.”

“Pendapat saya tentang titik pijak desain sampul dan hubungannya dengan isi buku yaitu dalam hal dunia seperti apa yang mau dibangun. Dunia ini disusun lewat berbagai unsur visual seperti ukuran (bidang), warna, jenis / gaya huruf, tata letak, gaya ilustrasi, dan gaya desain. Dunia seperti apa yang hendak dibayangkan ini merupakan sebuah kesatuan (prinsip unity), atau bisa pula sebuah dunia kekontrasan, sehingga antara sampul dengan isi, dan dengan teks isi menggambarkan konsep dunia yang diimajinasikan sejak awal. Besar kemungkinan perdebatan seru bakal terjadi antara penulis, penerbit, dan desainer. Cara yang bisa diajukan dalam perdebatan tersebut, yaitu dengan mangajukan referensi desain, yang tidak harus berupa desain buku.”

“Maka, idealnya, desainer penting untuk membaca isi buku. Kalau pun tidak, obrolan tentang dunia seperti apa yang mau dibangun (cat: gaya desain) perlu digelar bersama antara penulis, penerbit, dan desainer serta ilustrator.”

“Jadi, pijakan awalnya, yaitu sesuatu yang akan tercipta secara keseluruhan di akhir nanti: gambaran sebuah dunia (teks). Terima kasih pertanyaannya, semoga bisa / cukup menjawab.”


Koskow:
“Foto di atas merupakan foto salah satu desain buku yg sampul dan isinya memikat saya, terutama cara menuliskan judul bab dan penerapan ruang kosong dg pilihan huruf yg serasi.”

Cak Bono:
“Sekali lagi kupasan yang cukup unik, dan memang dunia desainer menurut saya adalah entitas tersendiri dengan content visualnya. Sebenarnya, dan harusnya desain buku harus dihargai secara tersendiri. Karena seringkali justru desain buku membawa dampak psikologisnya sendiri dalam mendeliver kedalaman content buku. Bahkan bisa menjadi lead tersendiri bagi persepsi pun visual reception bagi pembaca. Meski mungkin bisa dikata jarang pembaca membeli dari desainnya, mungkin ada buku yang justru content narasi tidak dibangun dari kekuatan teks tapi dari kekuatan desain itu sendiri. Karena Desain buku adalah lead, maka seringkali Desain itu lebih puitis meringkas kedalaman konten dengan abstraksi yang 'tidak' abstrak. Rasanya, pencerahan Pak Koskow yang komprehensif ini sepertinya menjadi renungan, bahwa seorang penulis harusnya- setidaknya sedikit memahami kebutuhan desain. Terimakasih ilmunya Pak koskow!”

Koskow:
“Siap, terima kasih, sama-sama, baik lancar bagi semua.”
***

Nurel Javissyarqi:
“Pak, saya coba bertanya, mungkin pertanyaan ini agak melebar atau dapat dibilang ambyar karena awam: (1). Apakah warna dasar maupun bentuk dasar dari seni rupa masih menjadi yang utama, atau jalan awal dalam penilaian suatu karya seni atau jadi pembimbing kala memasuki abad-abad? (2). Sampean kan juga menyukai musik, pertanyaannya: Apakah dentingan alat musik maupun nada iramanya, juga pernah sampean masukkan ke dalam bentuk karya rupa misalkan dalam bentukan komposisi atau semacamnya? (3). Apakah desain buku, ilustrasi perbukuan di Indonesia berjalan sendiri dalam mengikuti perkembangannya setelah masa-masa reformasi, dan atau bagaimana hubungan seni gaya rupa perbukuan tanah air dengan yang ada di luar negeri? Matur suwon sanget sebelumnya.”

Cak Bono:
“Nah, ini juga membuat saya sebagai awam juga penasaran. TONE, nada dasar. Sejauh mana dan bagaimana pertimbangannya, sehingga nada dasar bisa menjadi pondasi antara yang abstrak (ide) dengan yang konkrit (warna, shape, tata letak, dsb).”

Koskow:
“Pertanyaan Cak Nurel akan saya jawab dengan menempatkan dalam konteks perbukuan. Pertanyaan tentang seni rupa sebagai pembimbing memasuki abad, dan pertanyaan sekitar musik yang masuk ke dalam desain perbukuan.”

“Pertanyaan pertama saya tempatkan seni rupa serta desain sebagai gaya desain, dan gaya desain itu menjaman (era modern termasuk yang cukup ramai kemunculan berbagai gaya desain). Pengaruh tersebut lebih terasa hadir pada media massa seperti poster cetak dan iklan cetak. Di kancah desain grafis, kedua media tersebut lebih sering dipamerkan, pun hingga kini. Belakangan, komik turut giat dipamerkan, dan pada komik bisa dilihat pengaruh gaya gambar dengan tren seperti Manga (dan Manga tidak sebatas di komik, ia hadir di animasi, merchandise, reka foto profil, hingga gaya ilustrasi iseng-iseng).”

“Keyword yang bisa digunakan untuk meneropong seni rupa-desain dan pembimbing memasuki sebuah abad salah satunya yaitu gaya desain. Tentu ada keyword lain, terutama di seni murni. Pula di wilayah ilmu sosial juga bekerja hal-hal demikian, misal gaya komunikasi simbolik, termasuk di dunia teknologi komunikasi (misal, saat ini gaya berbahasa alay). Jadi, dalam hal gaya dan masa-masa inilah muncul kebaruan, tanda di wilayah bahasa. Kadang kebaruan tersebut tidak benar secara kaidah-ketentuan yang dibakukan, namun ia baik karena fungsinya sebagai media komunikasi sejaman. Mungkin semacam rasa dalam berbahasa.”

“Ilustrasi lain, latar waktu tren distro, katakanlah gaya desain grafis kaos distro yang umum mereka-reka huruf hingga sulit dibaca, dengan gaya desain grafis kaos gambar realis. Mungkin yang distro tidak lebih bagus dari gambar realis, namun lain hal jika untuk kebutuhan dikenakan saat itu. Saya mau yang ini, keren, demikian sembari menunjuk yang gambar distro.”

“Tak banyak pengalaman saya mendesain sampul dan layout buku yang berhubungan dengan musik. Novel Kidung (karya Anjar, Grasindo), meski tidak secara langsung tentang musik, namun bernuansa musik. Desain sampulnya saya sertakan partitur.”

“Buku Krontjong Toegoe, jelas tentang musik, karya Victor Ganap (terbit oleh BP ISI Yogyakarta). Saya melayout isi buku ini, yang penuh dengan partitur. Ilustrasi dan desain sampul dikerjakan oleh Mara Widya A, kerap disapa Awa, yang saat itu sedang menyelesaikan Tugas Akhir di DKV ISI Yogyakarta (tentang Museum Pangeran Diponegoro, Magelang). Gaya ilustrasi Awa pas untuk gambar sampul buku Krontjong Toegoe, dan tidak perlu banyak simbol musik, karena buku ini sudah tentang musik dan kelompok musik. Hal lain yang ditekankan yaitu ketepatan kostum, alat musik, dan nuansa (warna) yang mau dibangun. Jadi, ini soal kehadiran musik lewat berbagai unsur visual dan dalam hal tertentu dengan kode ruang-waktu (sejarah).”


Koskow:
“Pertanyaan terakhir dari Cak Nurel, yaitu hubungan seni gaya rupa perbukuan tanah air, bagaimana perkembangannya setelah masa-masa Reformasi, dan bagaimana hubungannya dengan seni gaya rupa di luar negeri.”

“Ada beberapa buku yang tidak begitu saja seni gaya rupanya diubah, misalkan buku cerita bergambar, dan ada jenis buku yang seni gaya rupa bukunya bisa diubah, misalkan buku-buku terjemahan karya sastra klasik, terutama yang sudah boleh diterjemahkan dan diterbitkan secara umum. Ada beberapa yang mirip-mirip, misalkan untuk buku-buku menejemen yang nama pengarangnya tenar / dikenal, misal buku Black Swan karya Nassim Nicholas Taleb, atau seri buku Malcolm Gladwell yang mirip-mirip desain versi terjemahannya, bahkan judulnya tetap bahasa Inggris.”

“Jadi, pertanyaan Cak Nurel ini sangat besar cakupannya. Paling tidak bisa saya sampaikan lagi simbol angsa hitam mudah diterima di mana-mana, seperti halnya simbol alam lainnya (kecuali endemik). Justru era Reformasi, dengan sangat berani dan yakin, buku-buku terjemahan diberi wajah budaya lokal. Sebaliknya, di era Orde Baru beberapa buku ekonomi politik memiliki wajah statistik. Saya rasa banyak kisah yang - meminjam istilah yang saat ini populer berkelindan, atau mengendus endap. Dan endus endap tersebut berjejaring (sistemik): buku, pendidikan, kurikulum, undang-undang, kaum intelektual, dsb. Jadi, ini juga pertanyaan dengan cakupan yang luas.”

“Kira-kira ini yang bisa saya ajukan untuk menjawab pertanyaan besar dari kaum awam. Tidak mudah kan bagi saya. Terima kasih pertanyaannya Cak.”

Nurel Javissyarqi:
“Terima kasih pula Pak, sekali lagi matur suwon sanget...”

Koskow:
“Siap, baik lancar.”
http://sastra-indonesia.com/2020/04/wawancara-proses-kreatif-desain-buku-bersama-koskow/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt