Toni Munajat
Bupati Kulonprogo, cara mengurus daerahnya sangat
bertolak belakang dengan pimpinan di pusat yg mengutamakan impor.
_Apa yang terjadi di_ _*Kulonprogo*_ saat ini?
_*Teladan dalam Senyap*_ _(belajar nasionalisme ekonomi dan bela pribumi
dari Kulonprogo)_
_Kulonprogo bukanlah daerah yang jadi sorotan media. Bukan kota besar
seperti Bandung, Surabaya, apalagi Jakarta._
_Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, pun tak sepopuler Kang Emil, Bu Risma
apalagi Ahok_
_Walau tanpa sorotan media, Hasto Wardoyo, telah meletakkan spirit
kemandirian sebuah bangsa. Ia mengajak warganya keluar dari kemiskinan, dengan
kekuatannya sendiri._
_Hasto memberi teladan dalam senyapnya publikasi. Ia memulai dengan
gerakan_ _*bela dan beli Kulonprogo.*_
_Antara lain, dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelajar
dan PNS di sana mengenakan seragam batik_ _*geblek renteng,*_ _batik khas
Kulonprogo, pada hari tertentu._
_Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar dan 8.000 PNS, kebijakan ini mampu
mendongkrak industri batik lokal._
_Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma 2 menjadi 50an. Seribuan
perajin batik Kulonprogo yang biasanya bekerja di Yogyakarta, kini bisa bekerja
di Kulonprogo._
_Uang ratusan miliar rupiah dari usaha kecil inipun berputar di
Kulonprogo._
_Puryanto, seorang pengusaha batik di desa Ngentarejo, mengaku omzetnya
meningkat bahkan pernah hingga mencapai 500 persen._
_Hasto, yang menjabat Bupati sejak 2011, juga berusaha menjamin pendapatan
petani lokal, dengan mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani
Kulonprogo, 10 kg/bulan._
_Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras
produksi petani Kulonprogo._
_Sang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini juga membuat PDAM
mengembangkan usaha, dengan memprodusi Air kemasan merk AirKu (air Kulonprogo
)._
_Selain menyumbangkan PAD, keberadaan air kemasan ini membangkitkan
kebanggaan warga setempat dengan mengkonsumsi air produk sendiri._
_AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo._
_Anto, staf setempat, menuturkan, kini jumlah permintaan lebih besar dari
produksi. Karena itu, volume produksi AirKu akan segera ditingkatkan._
_Berbagai kebijakan lewat_ _*Program Bela dan Beli,*_ _ternyata mampu
menurunkan angka kemiskinan di Kulonprogo._
_Dari 22,54 % pada tahun 2013 menjadi 16,74 % pada tahun 2014 (data
Bappeda)._
_Oh ya, jika Anda ke Kulonprogo, Anda tak akan menemukan papan iklan
rokok. Pemerintah Kulonprogo memang menolak sponsor dari perusahaan rokok._
_Kebijakan ini tentu mengurangi pendapatan daerah. Namun, memimpin daerah
bukan cuma soal menggenjot pendapatan tapi menempatkan posisi moral yang
memihak rakyat._
_Dalam hal ini, membela hak kesehatan rakyat._
_Bupati yang lulusan UGM ini juga memberlakukan Universal Coverage dalam
pelayanan kesehatan, di mana Pemkab Kulonprogo menanggung biaya kesehatan
warganya Rp 5 juta /orang._
_Untuk mengimbangi program Universal Coverage, RSUD Wates Kulonprogo
memberlakukan layanan tanpa kelas._
_Artinya, ketika kelas 3 penuh, pasien miskin bisa dirawat di kelas 2,
kelas 1, bahkan VIP._
_Sekali lagi, berbagai kebijakan populis ini dijalankan tanpa banyak
sorotan media._
_Dan satu lagi di Kulonprogo_ _*Alfaxxxx*_ _dan_ _*Indoxxxx*_ _yang
biasanya berdampingan bagai pasangan yang tak terpisahkan itu (di mana ada
alfaxxxx, di situ ada indoxxxx) tidak diijinkan untuk membuka usahanya, kecuali
mau bermitra dengan_ _*koperasi.*_ _dengan syarat dan ketentuan tertentu._
_Salah satunya kewajiban menampung produk UKM di dalam gerai tersebut dan
mempekerjakan karyawan dari anggota koperasi._
_Alfaxxxx dan Indoxxxx yang bekerja sama dengan koperasi, namanya bukan
Alfaxxxx dan Indoxxxx lagi tapi diganti menjadi_ _*ToMIRA (Toko Milik
Rakyat).*_
_Semoga bisa ditiru dan dilaksanakan pimpinan daerah lain._
_Jika Kabupaten Kulonprogo bisa mengapa Kabupaten, Kota lain nggak bisa?_
_*Ayoo maju bangsaku, rakyatku semuanya!*_
10 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar