Jumat, Mei 30, 2014

Dari Jula Juli Jombangan hingga Ringin Contong Berbuah Berondong

Sabrank Suparno
Radar Jombang-Mojokerto, 18 Mei 2014

Lek nyang nJombang kampunge Sengon
Lemah geneng akeh wedhine
Najan gak sambang kirimo ingon
Lek gak seneng opo mestine

Empat baris parikan di atas adalah puisi Jombangan yang seluruh pelaku ludruk Jawa Timuran pasti mengenal. Selain menyampaikan kegamblangan isi tentang aturan rumah tangga, pelantunnyamengenalkan tanah Jombang disamping menyusun repetitif irama. Saya yakin para pelaku Ludruk tidak mengenal Octavio Paz yang mengatakan kelelahan ekstase seorang penyair adalah kerja menentukan isi dan sampiran berdasarkan irama. Namun pelantun parikan di atas memahami bahwa pengulangan bunyi, terkesan lebih nyamleng diucapkan dan didengar. Artinya, masih ada yang perlu dipertahankan dalam menyusun puisi, yakni kebersahajaan, kenyamlengan ketika menawarkan adol-tinukuantara pelantun dengan pendengar.
        
Demikianlah puisi Kwatrin RinginContong yang ditulis oleh Binhad Nurrohmat, penyair asal Jakarta yang kini menetap di Pondok Pesantren Alhambra Darul Ulum Rejoso Peterongan. Seluruh puisi dalam Antologi Kwatrin Ringin Contong setiap judulnya hanya berisi empat baris dan bersajak ABAB, AABB atau AAAA. Buku nyentrik setebal enam puluh halaman tersebut dicetak oleh Penerbit Miring, Ar Ruzz Media dan diselesaikan Binhad selama dua tahun ketika pelesiran ke berbagai tempat di Jombang. Alkhasil, terhitung 1 Mei 2014 buku ini resmi beredar di seluruh toko buku yang ada di Jombang.
        
Ada dua kemungkinan yang mempengaruhi Binhad Nurrohmat dalam menawarkan estetika ketika menggarap puisi Kwatrin Ringin Contong. Pertama, menyerap keseharian masyarakat Tanjung Pinang yang setiap pembicaraan mengunakan pantun berbalas atau yang di Jawa Timur dikenal dengan Parikan Jula Juli Jombang. Pengalaman puisi bersajak tersebut diamati Binhad ketika menjadi peserta Temu Sastra Indonesia 2010. Kedua, setelah dua tahun menetap di Jombang, tampaknya Binhad kesemsem budaya pondok pesantren yang kerap mengaji qasidah kitab kuning. Syair dalam puisi Kwatrin Ringin Contong tak ubahnya nadhom, Imriti atau Alfiah. Satu contoh empat baris nadhom Alfiah misalnya: Wayaktadi ridhon bi ghoiri suhti-Faiqotalfiyata Ibnu Mukti-wayaktadi ridhon bi ghoiri suhti-al hayyu qod yughlabu alfamayyiti. Selain mementingkan irama, nadhom Alfiyah di atas juga menyampaikan nilai bahwa ketika santri mampu berkarya yang mengalahkan kiainya, lalu sesumbar, tak ubahnya satu orang yang masih hidup pasti mampu mengalahkan seribu kiainya yang sudah mati.
        
Buku puisi Kwatrin Ringin Contong diniatkan khusus mengabadikan tempat tempat yang ada di wilayah Jombang.Terhitung dari 42 judul puisi di antaranya: Pelukis Morosunggingan, PasarPeterongan, Malam Jumat di Rejoso, Rel Terjulur ke Sumobito, Sayyid di Mojoagung, Pertigaan ke Denanyar, Pasar Burung Tunggorono, Iblis Tak Keluyurandi Diwek, Pelarian di Watugaluh, Trah Brantas, Dewa di Gudo, Bercumbu di Kudu,Komunis Curahmalang, Kemah Raja di Tembelang, Kekasih di Kedung Cinet, Es Tehdi Kebun Raja, Russell Wallace di Ngrimbi, Mojowarno Ahad Pagi, Pelesiran ke Wonosalam. Inilah keberanian puisi Kwatrin Ringin Contong, puisi yang disandarkan berdasarkan konsep nama suatu wilayah. Sementara sebagai pegiat sastra di Jombang saya belum menemukan kumpulan puisi khusus yang mengangkat perangkat sejarah di Jombang, kecuali esai, cerpen, prosa bebas, dan naskah derama.
        
 Berangkat dari nama tempat, kemudian pilihan diksi dalam satu kalimat yang mengangkat nama tokoh dan peristiwa diJombang, sepertinya sang penyair hendak menyembulkan elevansi tanya. Apa yang tersembunyi dibalik tema? Misal larik: Setelah bertapa Sungging menggurat raga// Permaisuri di lukisan tersedu dipeluk raja (hal. 9), Kebo Kicak tak menanamdi rel kepalanya // Di sekujur gerbong kuburan Surontanu tak ada (hal. 13), DiKali Tambak Beras mengucur darah pertama // Perih Wiraraja di Trowulan tahta Wijaya (hal. 31), Kapal Tionghoa di utara // Berlayar dewa ke Jawa (hal. 27). Dari gelagat pilihan tema tersebut penyair menyadari, bahwa beberapa tempat di Jombang tidak muncul begitu saja, melainkan ada sejarah yang melatarbelakangi. Penyair berkeyakianan bahwa wilayah dengan sejarah silam yang berperadaban tinggi berpotensi melahirkan karya dahsyat yang bisa digali dari berbagai sisi. Apalagi Jombang memang berbeda dengan kota sekitar di Jawa yang lahir berdasarkan tata letak kota hasil desain arsitektur Kolonial bersama Amangkurat. Jombang sangat perdikan. Mungkin dahulu tempat kecantolnya jubah Mpu Baradah ketika membelah kerajaan Erlangga menjadi Panjalu dan Jenggala dengan caramengucurkan kendi dari langit. Artinya suatu tempat yang wingit dan aura mistisnya mengalahkan kesaktian sang Empu. Maka tanah yang demikian kemudian terbebas dari pengaruh dua wilayah kerajaan yang terbagi. Batas wilayah itu juga berkemungkinan menjadi garis pembatas antara budaya Arek dengan budaya Mataraman. Meskipun dalam sistem tataletak kota dan pemerintahan akhirnya Jombang harus menyesuaikan dengan desain kota lain di sekitar.
        
Ketertarikan Binhad terhadap sejarah Jombang setara kegelisahan pemikir lain, bahwa penyair itu ibarat penggembala yang selalu kawatir dengan ribuan ternak miliknya. Apalagi ketika malam menjelang, penggembala menggiring seluruh ternaknya ke kandang kawatir dicuri,dirampok, disembelih orang. Sedang sang penggembala sendirian, tak ada yang mau menolong. Demikianlah kekalutan penyair, takut sejarah dan budaya lokal miliknya dicuri atau hilang tak jelas jluntrungnya. Siapa yang hendak mempertahankan? Kwatrin Ringin Contong seolah berteriak, "ke mana penyairJombang? Apakah kebablasan imajinasi menjadi sastrawan Indonesia lantas enggan menulis kota kelahirannya?"
        
Namun, sebagai persembahan catatan tentang sejarah Jombang, Kwatrin Ringin Contong baru sepersen saja meski puisi berjudul Ringin Contong sendiri ditulis dalam empat pengamatan, yakni RinginContong Pagi, Ringin Contong Siang, Sore dan Malam. Harusnya buku KwatrinRingin Contong setebal Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulanyang digarap Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto edisi Oktober 2010 yang mencapai 829 halaman. Sebab masih banyak fenomena sejarah dan budaya Jombang yang belum ditangkap imajinasi penulis. Misal: Geger batu ajaib Ponari yang mematahkan teori bahwa supaya profesional menyembuhkan orang harus merampungkan fakultas kedokteran. Begitu juga supaya kaya harus menjadi interpreneur yang handal. Ponari cukup dengan batu temuan mampu menyembuhkan ribuan pasien dan cukup waktu beberapa bulan saja sudah menjadi milyuner dan tak perlu menunggu dewasa. Fenomena si Jagal Rian juga menghentakkan kesadaran, bahwa manusia berparas ganteng belum tentu berperilaku baik. Artinya jangan menilai orang berdasarkan ketoke, tapi berdasarkan nyotone.  Fenomena Jombang berikutnya adalah penampakan Manggar Emas, yakni bakal buah kelapa yang mencorong seperti emas disekitaran Mojongapit sebelum tahun 1965. Ada lagi fenomena Kaca Benggala, yakni gedek rumah milik si miskin di sekitaran Desa Kandangan Kecamatan Kesamben berfungsi sebagai cermin. Posisi rumah tetap gedek bambu, cuma siapa yang melintas di depan rumah tersebut seperti melintas di depan kaca raksasa. Persis layar lebar pada film. Kejadian unik sekitar tujuh tahun lalu itu hanya berlangsung satu minggu lalu kembali seperti sediakala. Bahkan, membincang perihal Ringin Contong, menurut cerita tetangga saya, Pak Senipan (alm) bahwa"besok lek ono rejane zaman, Ringin Contong bakale nguwoh brondong (besok jika ada keramaian sejarah, Ringin Contong akan berbuah berondong: snackdari jagung popcorn)." Dongeng dari sesepuh Pak Senipan terbukti bahwa ketika rezim Soeharto berkuasa, orang yang berani menganggu partai berlambang pohon beringin pasti diberondong peluru tembak.   

Untuk menulis tentang sejarah tentang Jombang, Binhad masih terlalu sepintas. Perlu lebih banyak minum sumber air dan merasakan bercak lumpur sawah di Jombang, apalagi memasuki pedesaan yang terpencil sekalipun yang diperkirakan tidak ada hal yang menarik. Siapa sangka misal di tanah Lincak Sastra Dowong ternyata ada selonjor patok batu peninggalan Majapahit. Atau dipekuburan Desa Tengaran Peterongan ternyata ada prasasti tergolong tua sebagai data peninggalan manusia purba Jombang. Masih banyak sejarah budaya Jombang yang berpotensi sebagai bahan untuk menebalkan mini epik puisi puisi Binhad selanjutnya.

*) Tulisan ini sebagai makalah bedah buku Kwatrin Ringin Contong karya Binhad Nurrohmat pada Jumat, 16 Mei 2014 di Elek Comik Center, JL. Adityawarman 3 Jombang.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt