Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Sabtu, November 29, 2008
Sajak-Sajak Kesaksian Oka Rusmini
http://www.balipost.co.id/
Judul: Patiwangi
Pengarang: Oka Rusmini
Penerbit: Bentang
Tebal: viii + 195 hal
Tahun: Juli 2003
Peresensi: Nuryana Asmaudi
Judul: Patiwangi
Pengarang: Oka Rusmini
Penerbit: Bentang
Tebal: viii + 195 hal
Tahun: Juli 2003
Peresensi: Nuryana Asmaudi
Jalan
Goenawan Mohamad
http://www.tempointeraktif.com/
Jalan juga sebuah laku. Di sana orang ambil keputusan, ambil risiko, hanya mengulang tapi bisa juga melakukan yang tak terduga-duga. Di sana ia bisa menemui rezeki atau ajal. Dan jika kita bicara tentang lingkungan kota besar, jalan bisa juga berarti satu wilayah untuk mengelak.
http://www.tempointeraktif.com/
Jalan juga sebuah laku. Di sana orang ambil keputusan, ambil risiko, hanya mengulang tapi bisa juga melakukan yang tak terduga-duga. Di sana ia bisa menemui rezeki atau ajal. Dan jika kita bicara tentang lingkungan kota besar, jalan bisa juga berarti satu wilayah untuk mengelak.
Jumat, November 28, 2008
MEMANDANG OMBAK DALAM GELAS
Maman S. Mahayana
http://mahayana-mahadewa.com/
Minggu waktu duha. SMS seperti hujan. Aku baru saja menikmati gelombang ombak dalam gelas: sebuah tanggapan dari orang tak dikenal atas tulisanku di Media Indonesia Minggu. Ia cukup lihai cari popularitas dengan memanfaatkan ide pihak lain. Tak ada informasi baru di sana. Kulihat burung pipit lahap mengisap bunga benalu. Sebuah SMS masuk lagi: “Itu pseudo!” Mungkin, pikirku sambil mengingat sejumlah artikel Lekra awal tahun 1965-an.
http://mahayana-mahadewa.com/
Minggu waktu duha. SMS seperti hujan. Aku baru saja menikmati gelombang ombak dalam gelas: sebuah tanggapan dari orang tak dikenal atas tulisanku di Media Indonesia Minggu. Ia cukup lihai cari popularitas dengan memanfaatkan ide pihak lain. Tak ada informasi baru di sana. Kulihat burung pipit lahap mengisap bunga benalu. Sebuah SMS masuk lagi: “Itu pseudo!” Mungkin, pikirku sambil mengingat sejumlah artikel Lekra awal tahun 1965-an.
“Negeri Para Pejuang” :Realitas Seni Rupa Baru dari Dirot Kadirah
John Joseph Sinjal
http://www.sinarharapan.co.id/
Dirot dianggap nekat karena datang ke Bali tanpa modal dana. Enam belas tahun lalu, ia memutuskan berkelana di Pulau Dewata hanya dengan kemampuan melukis otodidak. Dirot lalu dikenal sebagai pelukis bersuara kerakyatan, objek lukisannya antara lain pengamen, pemulung, hingga nelayan.
Jakarta – Sebagai wilayah pariwisata dunia, tentu belum lengkap bila pelancong tak pernah datang ke Bali. Pelancong mancanegara pun terkagum dan setuju menyebut Bali semacam pulau surgawi. Kehidupan berkesenian menjadi bagian dari kesan sakral itu.
http://www.sinarharapan.co.id/
Dirot dianggap nekat karena datang ke Bali tanpa modal dana. Enam belas tahun lalu, ia memutuskan berkelana di Pulau Dewata hanya dengan kemampuan melukis otodidak. Dirot lalu dikenal sebagai pelukis bersuara kerakyatan, objek lukisannya antara lain pengamen, pemulung, hingga nelayan.
Jakarta – Sebagai wilayah pariwisata dunia, tentu belum lengkap bila pelancong tak pernah datang ke Bali. Pelancong mancanegara pun terkagum dan setuju menyebut Bali semacam pulau surgawi. Kehidupan berkesenian menjadi bagian dari kesan sakral itu.
Tiga Tahun Pelatihan Opera Batak
Thompson Hs
http://www.sinarharapan.co.id
Pusat Latihan Opera Batak di Pematang Siantar didirikan sebagai program pengembangan agenda menghidupkan kembali Opera Batak di tahun 2002. Ketika itu, ide pembuatan Pusat Latihan Opera Batak (biasa disebut PLOt) ditampung dan diwujudkan atas kesepakatan Lena Simanjuntak yang kini tinggal di Koeln, Jerman, Sitor Situmorang serta Barbara Brouwer yang menetap di Apeldoorn, Belanda.
http://www.sinarharapan.co.id
Pusat Latihan Opera Batak di Pematang Siantar didirikan sebagai program pengembangan agenda menghidupkan kembali Opera Batak di tahun 2002. Ketika itu, ide pembuatan Pusat Latihan Opera Batak (biasa disebut PLOt) ditampung dan diwujudkan atas kesepakatan Lena Simanjuntak yang kini tinggal di Koeln, Jerman, Sitor Situmorang serta Barbara Brouwer yang menetap di Apeldoorn, Belanda.
Surat Bunga dari Ubud: Putu dan ”Sejarah yang Terserpih”
Sihar Ramses Simatupang
http://www.sinarharapan.co.id/
Persimpangan sejarah yang membuat generasi itu mampu membuat kisah lebih bermakna, energi yang memadai bila diangkat ke dalam karya. Demikian lontaran pendapat sastrawan Martin Aleida. Pendapat yang boleh diragukan oleh generasi masa kini. Kendati, pendapat Martin itu penting untuk dipertimbangkan saat membaca karya Putu Oka Sukanta.
http://www.sinarharapan.co.id/
Persimpangan sejarah yang membuat generasi itu mampu membuat kisah lebih bermakna, energi yang memadai bila diangkat ke dalam karya. Demikian lontaran pendapat sastrawan Martin Aleida. Pendapat yang boleh diragukan oleh generasi masa kini. Kendati, pendapat Martin itu penting untuk dipertimbangkan saat membaca karya Putu Oka Sukanta.
Tempat Domisili Seorang Sastrawan
Beni Setia
http://www.suarakarya-online.com/
Salah satu gema polemik yang tertinggal dari gairah berkesusastraan pada dekade 80-an kemarin adalah gagasan sastra kontekstual. Secara konsepsi gagasan sastra kontekstual ini menekankan pentingnya kesadaran seorang sastrawan, yang ber-domisili di satu tempat yang kongkrit, dan karenanya menyadari situasi sosial-politik dari tempatnya berdomisili, dan lalu meresponnya. Responnya itu bisa bermakna menandai ketidakadilan sosial, struktural atau nonstruktural, menandai pelaku-pelakunya, dan melakukan penandaan deskriptif dan/atau pemihakan dengan meluncurkan teks kritik atau teks emansipatorik.
http://www.suarakarya-online.com/
Salah satu gema polemik yang tertinggal dari gairah berkesusastraan pada dekade 80-an kemarin adalah gagasan sastra kontekstual. Secara konsepsi gagasan sastra kontekstual ini menekankan pentingnya kesadaran seorang sastrawan, yang ber-domisili di satu tempat yang kongkrit, dan karenanya menyadari situasi sosial-politik dari tempatnya berdomisili, dan lalu meresponnya. Responnya itu bisa bermakna menandai ketidakadilan sosial, struktural atau nonstruktural, menandai pelaku-pelakunya, dan melakukan penandaan deskriptif dan/atau pemihakan dengan meluncurkan teks kritik atau teks emansipatorik.
Menyoal Sastra Satu Kamar
Bonari Nabonenar
http://indopos.co.id/
Penghargaan seniman Jawa Timur 2008 sudah diserahkan 30 Juni lalu. Padahal, penghargaan kali ke-11 itu biasanya dilangsungkan seminggu menjelang Lebaran Idul Fitri saban tahunnya. Hal ini berkaitan dengan posisi ''sang pemilik tradisi'', Gubernur Imam Utomo, yang Agustus ini sudah harus mengakhiri masa jabatan keduanya.
http://indopos.co.id/
Penghargaan seniman Jawa Timur 2008 sudah diserahkan 30 Juni lalu. Padahal, penghargaan kali ke-11 itu biasanya dilangsungkan seminggu menjelang Lebaran Idul Fitri saban tahunnya. Hal ini berkaitan dengan posisi ''sang pemilik tradisi'', Gubernur Imam Utomo, yang Agustus ini sudah harus mengakhiri masa jabatan keduanya.
Saatnya Data Memimpin Wacana!
Judul Buku : Saatnya Muslim Bicara!
Judul Asli : Who Speaks for Islam
Penulis : John L. Esposito & Dalia Mogahed
Penerjamah : Eva Y. Nukman
Penerbit : Mizan
Cetakan : I, Agustus 2008
Tebal : 252 Hlm
Peresensi : A Qorib Hidayatullah
http://indonimut.blogspot.com/
Riset Gallup World Poll yang dijelmakan dalam buku ini, tentang citra Barat dan Timur (Islam), menjadi tesis tandingan atas tesis Samuel Huntington tentang tubrukan antar-peradaban. Huntington pada 1993, sempat bikin geger masyarakat Barat maupun Islam lewat artikelnya, “Clash of Civilizations?” yang tayang perdana di jurnal Foreign Affairs. Huntington meramal peradaban Islam tidak dapat berjalan beriringan dengan peradaban Barat.
Judul Asli : Who Speaks for Islam
Penulis : John L. Esposito & Dalia Mogahed
Penerjamah : Eva Y. Nukman
Penerbit : Mizan
Cetakan : I, Agustus 2008
Tebal : 252 Hlm
Peresensi : A Qorib Hidayatullah
http://indonimut.blogspot.com/
Riset Gallup World Poll yang dijelmakan dalam buku ini, tentang citra Barat dan Timur (Islam), menjadi tesis tandingan atas tesis Samuel Huntington tentang tubrukan antar-peradaban. Huntington pada 1993, sempat bikin geger masyarakat Barat maupun Islam lewat artikelnya, “Clash of Civilizations?” yang tayang perdana di jurnal Foreign Affairs. Huntington meramal peradaban Islam tidak dapat berjalan beriringan dengan peradaban Barat.
Selasa, November 25, 2008
Foto Ibu
Ratih Kumala
http://cetak.kompas.com/
Sudah kupikir masak-masak; jika aku kelak membuat tato, maka tato itu adalah wajah ibuku. Akan kuukir di kulit punggungku, lebih tepatnya lagi di bagian tengah punggung agar tak kelihatan jika aku memakai baju berpunggung agak rendah, atau kaos yang terlalu tinggi potongan pinggangnya, atau baju renang. Aku tak ingin ibuku melihatnya. Tentu ia akan mengamuk jika tahu aku membuat tato, meskipun itu tato wajahnya. Aku bisa membayangkan ibuku akan berkhotbah; orang yang ada gambar di kulit, shalatnya tidak akan diterima, lalu akan masuk neraka. Sayangnya aku tak percaya neraka itu ada, seperti pesimisnya aku akan keberadaan surga. Yang aku percaya adalah reinkarnasi. Tapi ibuku percaya, dan aku tak mau mengecewakannya. Cita-cita ibuku adalah: kami sekeluarga—Ibu, aku, kedua adikku, dan bapakku— masuk surga bersama-sama. Sedang cita-citaku adalah: di kehidupan yang akan datang, aku ingin dilahirkan sebagai ibu dari ibuku agar aku bisa membalas kasih sayangnya di kehidupan yang sekarang.
http://cetak.kompas.com/
Sudah kupikir masak-masak; jika aku kelak membuat tato, maka tato itu adalah wajah ibuku. Akan kuukir di kulit punggungku, lebih tepatnya lagi di bagian tengah punggung agar tak kelihatan jika aku memakai baju berpunggung agak rendah, atau kaos yang terlalu tinggi potongan pinggangnya, atau baju renang. Aku tak ingin ibuku melihatnya. Tentu ia akan mengamuk jika tahu aku membuat tato, meskipun itu tato wajahnya. Aku bisa membayangkan ibuku akan berkhotbah; orang yang ada gambar di kulit, shalatnya tidak akan diterima, lalu akan masuk neraka. Sayangnya aku tak percaya neraka itu ada, seperti pesimisnya aku akan keberadaan surga. Yang aku percaya adalah reinkarnasi. Tapi ibuku percaya, dan aku tak mau mengecewakannya. Cita-cita ibuku adalah: kami sekeluarga—Ibu, aku, kedua adikku, dan bapakku— masuk surga bersama-sama. Sedang cita-citaku adalah: di kehidupan yang akan datang, aku ingin dilahirkan sebagai ibu dari ibuku agar aku bisa membalas kasih sayangnya di kehidupan yang sekarang.
Senin, November 24, 2008
HAH
AS Sumbawi
Hah. Aku tersentak. Bangun dari tidur. Buru-buru kuraba dada. Hah. Tanganku berlumuran darah. Ternyata bukan hanya mimpi. Benar. Aduh, bagaimana ini?! kataku sendiri. Pikiranku kelam mendung. Bingung.
Kulihat jendela terbuka dengan tirai yang tak tergerai. Sinar rembulan menerobos ke dalam kamar. Sementara udara terasa cukup dingin.
Hah. Aku tersentak. Bangun dari tidur. Buru-buru kuraba dada. Hah. Tanganku berlumuran darah. Ternyata bukan hanya mimpi. Benar. Aduh, bagaimana ini?! kataku sendiri. Pikiranku kelam mendung. Bingung.
Kulihat jendela terbuka dengan tirai yang tak tergerai. Sinar rembulan menerobos ke dalam kamar. Sementara udara terasa cukup dingin.
Mengenal Tari Caping Ngancak dari Lamongan
Imron Rosidi
http://www.jawapos.co.id/
Satu lagi muncul kreativitas seni tari di Lamongan. Yaitu, tari Caping Ngancak. Menyusul tari Boranan yang pernah menyabet juara nasional, tari Caping Ngancak mengawalinya dengan tiga tropi nominasi terbaik di ajang Festival Seni dan Budaya Adiwara se Jawa Timur di Malang.
---
http://www.jawapos.co.id/
Satu lagi muncul kreativitas seni tari di Lamongan. Yaitu, tari Caping Ngancak. Menyusul tari Boranan yang pernah menyabet juara nasional, tari Caping Ngancak mengawalinya dengan tiga tropi nominasi terbaik di ajang Festival Seni dan Budaya Adiwara se Jawa Timur di Malang.
---
Sabtu, November 22, 2008
Geliat Kaum Tradisionalis
Syamsul Arifin
http://www.jawapos.com/
Pada 2006, Ahmad Baso, intelektual muda NU asal Makassar, meluncurkan buku, NU Studies: Pergolakan Pemikiran Antara Fundamentalisme Islam dan Fundamentalisme Neo-Liberal. Membaca buku itu, perhatian saya segera tertuju pada frase NU Studies. Secara verbatim, NU Studies berarti kajian tentang NU. Kalau sekedar mengurai dari makna harfiahnya, frase NU Studies terkesan tidak begitu istimewa. Tetapi yang dikehendaki Baso melebihi makna harfiah itu.
http://www.jawapos.com/
Pada 2006, Ahmad Baso, intelektual muda NU asal Makassar, meluncurkan buku, NU Studies: Pergolakan Pemikiran Antara Fundamentalisme Islam dan Fundamentalisme Neo-Liberal. Membaca buku itu, perhatian saya segera tertuju pada frase NU Studies. Secara verbatim, NU Studies berarti kajian tentang NU. Kalau sekedar mengurai dari makna harfiahnya, frase NU Studies terkesan tidak begitu istimewa. Tetapi yang dikehendaki Baso melebihi makna harfiah itu.
Menulis, Berkebun, dan Merawat Muka
SP/Teguh LR
http://www.suarapembaruan.com/
Ny Hajah Sulistina Sutomo, aktivitasnya menulis buku dan berkebun.
Kesan pertama ketika bertatap muka dengan Hajah Sulistina Sutomo, istri Pahlawan Nasional, Bung Tomo, tetap cantik dan awet muda. Apalagi, penglihatan dan pendengaranya masih normal, meskipun usianya telah memasuki 83 tahun.
Tutur kata maupun busana yang dikenakan senantiasa lembut. Menggambarkan watak yang sesungguhnya, bagi wanita kelahiran Kota Malang, Jawa Timur, 24 Oktober 1925 ini.
http://www.suarapembaruan.com/
Ny Hajah Sulistina Sutomo, aktivitasnya menulis buku dan berkebun.
Kesan pertama ketika bertatap muka dengan Hajah Sulistina Sutomo, istri Pahlawan Nasional, Bung Tomo, tetap cantik dan awet muda. Apalagi, penglihatan dan pendengaranya masih normal, meskipun usianya telah memasuki 83 tahun.
Tutur kata maupun busana yang dikenakan senantiasa lembut. Menggambarkan watak yang sesungguhnya, bagi wanita kelahiran Kota Malang, Jawa Timur, 24 Oktober 1925 ini.
Jumat, November 21, 2008
MENJADIKAN JURNALISTIK SEBAGAI LAHAN HIDUP
Judul Buku: Jurnalistik Plus 1: Kiat Merentas Media dengan Ceria
Pengarang: Sutedjo dan Sumarlam
Penerbit: Nadi Pustaka
Tebal Buku: xi + 167 hlm; 14, 5 x 21 cm
Peresensi: Imamuddin SA
http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Mungkinkah jurnalistik dapat digunakan untuk hidup? Jika anda menekuninya dengan baik, maka tidak salah untuk menjadikannya sebagai lahan hidup. Opini semacam itu memang benar adanya. Sebab dewasa ini, peranan media massa dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah besar. Media massa seolah menjadi titik sentral pengetahuan dan informasi oleh khalayak umum. Dan eksistensi media massa tersebut tidak terlepas dari peranan seorang jurnalis. Tidak heran, jika untuk menutup kebutuhan pengetahuan dan informasi masyarakat itu, media massa berani merogoh gocek yang cukup lumayan besarnya. Ambil saja pada penulisan artikel dan cerpen. Saat ini, salah satu media massa ada yang telah memberikan honorarium kepada jurnalis artikel yang nominalnya sudah mencapai Rp. 450.000, sedangkan untuk cerpen Rp. 750.000. Itu tiap judul tulisan yang dimuat.
Pengarang: Sutedjo dan Sumarlam
Penerbit: Nadi Pustaka
Tebal Buku: xi + 167 hlm; 14, 5 x 21 cm
Peresensi: Imamuddin SA
http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Mungkinkah jurnalistik dapat digunakan untuk hidup? Jika anda menekuninya dengan baik, maka tidak salah untuk menjadikannya sebagai lahan hidup. Opini semacam itu memang benar adanya. Sebab dewasa ini, peranan media massa dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah besar. Media massa seolah menjadi titik sentral pengetahuan dan informasi oleh khalayak umum. Dan eksistensi media massa tersebut tidak terlepas dari peranan seorang jurnalis. Tidak heran, jika untuk menutup kebutuhan pengetahuan dan informasi masyarakat itu, media massa berani merogoh gocek yang cukup lumayan besarnya. Ambil saja pada penulisan artikel dan cerpen. Saat ini, salah satu media massa ada yang telah memberikan honorarium kepada jurnalis artikel yang nominalnya sudah mencapai Rp. 450.000, sedangkan untuk cerpen Rp. 750.000. Itu tiap judul tulisan yang dimuat.
Kaspar
Arie MP Tamba
http://www.jurnalnasional.com/
Bagi mereka yang mengakrabi cerita orang-orang Majus, yang dikisahkan sebagai tiga raja dari Timur dan menjadi saksi atas Hari Natal pertama (kelahiran Yesus) di dunia – nama-nama Baltasar, Melkior, dan Kaspar – tentu saja tidak asing. Mereka ini digambarkan sebagai raja-raja dari Asia, Afrika, dan Eropa.
http://www.jurnalnasional.com/
Bagi mereka yang mengakrabi cerita orang-orang Majus, yang dikisahkan sebagai tiga raja dari Timur dan menjadi saksi atas Hari Natal pertama (kelahiran Yesus) di dunia – nama-nama Baltasar, Melkior, dan Kaspar – tentu saja tidak asing. Mereka ini digambarkan sebagai raja-raja dari Asia, Afrika, dan Eropa.
Kelompok Teater Payung Hitam
Grathia Pitaloka
http://www.jurnalnasional.com/
Bergerak dari Bandung, meramaikan gairah dunia teater di Indonesia hingga ke panggung mancanegara.
Kata-kata dapat menjadi senjata, tetapi terkadang dapat pula menjadi batu besar yang menghalangi komunikasi dalam kesenian. Bukan hanya karena keterbatasan bahasa, perbedaan kode-kode yang disuatu tempat terkadang juga menimbulkan masalah tersendiri.
http://www.jurnalnasional.com/
Bergerak dari Bandung, meramaikan gairah dunia teater di Indonesia hingga ke panggung mancanegara.
Kata-kata dapat menjadi senjata, tetapi terkadang dapat pula menjadi batu besar yang menghalangi komunikasi dalam kesenian. Bukan hanya karena keterbatasan bahasa, perbedaan kode-kode yang disuatu tempat terkadang juga menimbulkan masalah tersendiri.
Bangkit Menuju Citra Baru
N. Syamsuddin CH. Haesy
http://www.jurnalnasional.com/
FESTIVAL Film Indonesia (FFI) 2008, insya Allah akan digelar bulan Desember mendatang di Bandung. Bagi perfilman nasional, Kota Bandung mempunyai peran yang sangat penting. Paling tidak, di kota inilah film nasional pertama (Loetoeng Kasaroeng) diproduksi. Karenanya, relevan bila FFI 2008 mengusung tema Bangkit Menuju Citra Baru.
http://www.jurnalnasional.com/
FESTIVAL Film Indonesia (FFI) 2008, insya Allah akan digelar bulan Desember mendatang di Bandung. Bagi perfilman nasional, Kota Bandung mempunyai peran yang sangat penting. Paling tidak, di kota inilah film nasional pertama (Loetoeng Kasaroeng) diproduksi. Karenanya, relevan bila FFI 2008 mengusung tema Bangkit Menuju Citra Baru.
MENYONGSONG GENERASI TANPA KORUPSI
Maman S. Mahayana *
Dalam satu atau dua dasawarsa ke depan, mungkinkah di negeri ini lahir generasi tanpa korupsi? Selepas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar sejumlah kasus besar yang melibatkan beberapa anggota DPR, Jaksa, dan para petinggi negara, harapan menuju generasi tanpa korupsi bukanlah sebuah utopia. Apalagi jika ada gerakan bersama untuk menyatakan perang melawan korupsi. Oleh karena itu, langkah pemberantasan korupsi perlu diikuti dengan berbagai usaha pencegahannya.
Dalam satu atau dua dasawarsa ke depan, mungkinkah di negeri ini lahir generasi tanpa korupsi? Selepas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar sejumlah kasus besar yang melibatkan beberapa anggota DPR, Jaksa, dan para petinggi negara, harapan menuju generasi tanpa korupsi bukanlah sebuah utopia. Apalagi jika ada gerakan bersama untuk menyatakan perang melawan korupsi. Oleh karena itu, langkah pemberantasan korupsi perlu diikuti dengan berbagai usaha pencegahannya.
Daerah
Arie MP Tamba
http://www.jurnalnasional.com/
Ingatlah Mathias Ankakari. Sebuah cerpen karya Gerson Poyk yang mengisahkan perjalanan Mathias Ankakari asal Papua, ke Jakarta. Rasa takjub memenuhi kesadaran Mathias menemukan kontras ’hutan’ Papua dan Jakarta. Tapi Mathias kemudian agak bertanya-tanya tentang makna ’kemajuan’ yang seringkali diartikan dengan peradaban berpakaian. Sebab, di klub malam yang dikunjunginya, Mathias melihat pertunjukan tari telanjang yang tak jauh beda dengan tarian pergaulan di kampungnya.
http://www.jurnalnasional.com/
Ingatlah Mathias Ankakari. Sebuah cerpen karya Gerson Poyk yang mengisahkan perjalanan Mathias Ankakari asal Papua, ke Jakarta. Rasa takjub memenuhi kesadaran Mathias menemukan kontras ’hutan’ Papua dan Jakarta. Tapi Mathias kemudian agak bertanya-tanya tentang makna ’kemajuan’ yang seringkali diartikan dengan peradaban berpakaian. Sebab, di klub malam yang dikunjunginya, Mathias melihat pertunjukan tari telanjang yang tak jauh beda dengan tarian pergaulan di kampungnya.
Puisi-Puisi Nur Hayati
ANGIN DAN PARA PENGIKUTNYA
daun-daun melambai
seolah
memberi lantunan penyemangat
tat kala itu
rintik-rintik air dari langit
ikut pula membasahi bumi
daun-daun melambai
seolah
memberi lantunan penyemangat
tat kala itu
rintik-rintik air dari langit
ikut pula membasahi bumi
Kamis, November 20, 2008
Membaca Buku di Atas Perahu
Mohamad Ali Hisyam*
http://www.jawapos.com/
Unik nian terobosan yang dilakukan pemerintah Batola, satu daerah kabupaten di Kalimantan Selatan. Wilayah yang terletak di pelosok Borneo itu jarang sekali namanya disebut orang dan mampir di telinga kita. Memanfaatkan potensi alam yang dimiliki, Pemda Batola baru-baru ini merilis program sekolah antarjemput dengan menggunakan perahu. Sungai Barito yang mengular di sepanjang kawasan tersebut dan selama ini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat setempat kemudian menjadi rute utama pelayaran ''sekolah perahu'' tersebut.
http://www.jawapos.com/
Unik nian terobosan yang dilakukan pemerintah Batola, satu daerah kabupaten di Kalimantan Selatan. Wilayah yang terletak di pelosok Borneo itu jarang sekali namanya disebut orang dan mampir di telinga kita. Memanfaatkan potensi alam yang dimiliki, Pemda Batola baru-baru ini merilis program sekolah antarjemput dengan menggunakan perahu. Sungai Barito yang mengular di sepanjang kawasan tersebut dan selama ini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat setempat kemudian menjadi rute utama pelayaran ''sekolah perahu'' tersebut.
Selasa, November 18, 2008
SARKASME
Imamuddin SA
http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Tak ada salahnya jika hari ini aku menghampiri adikku. Aku yang kebetulan baru pulang dari pasar menemui sahabat karibku. Ah tidak, aku lupa. Ia bukan sekedar sahabat karib. Tetapi saudara abadi. Saudara yang akan bersatu di kehdupan esok hari.
http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Tak ada salahnya jika hari ini aku menghampiri adikku. Aku yang kebetulan baru pulang dari pasar menemui sahabat karibku. Ah tidak, aku lupa. Ia bukan sekedar sahabat karib. Tetapi saudara abadi. Saudara yang akan bersatu di kehdupan esok hari.
Masa Lalu Sebagai Kenang-Kenangan
Haris del Hakim
http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Berapa kali kaujenguk masa lalumu setiap hari?
Kenangan masa lalu selalu tampak indah dan senantiasa diingat dengan wajah berseri-seri, seakan alam semesta telah berubah menjadi alat musik yang hanya memainkan nada-nada bahagia. Meski perih dan luka tidak lepas dari satu kurun dalam kenangan itu, namun tak ubahnya nada improvisasi yang menambah merdu irama. Dan cerita tentang masa lalu lebih sering diiringi dengan tertawa dan bangga, apalagi bila terlibat di dalamnya sebagai pelaku.
http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Berapa kali kaujenguk masa lalumu setiap hari?
Kenangan masa lalu selalu tampak indah dan senantiasa diingat dengan wajah berseri-seri, seakan alam semesta telah berubah menjadi alat musik yang hanya memainkan nada-nada bahagia. Meski perih dan luka tidak lepas dari satu kurun dalam kenangan itu, namun tak ubahnya nada improvisasi yang menambah merdu irama. Dan cerita tentang masa lalu lebih sering diiringi dengan tertawa dan bangga, apalagi bila terlibat di dalamnya sebagai pelaku.
Rabu, November 12, 2008
Pusat Studi Islam Terbaik Eropa Ada di London
http://www.republika.co.id/
LONDON — Setelah kompetisi selama dua bulan berdasar nominasi dan pandangan para audiens, Masjid Agung di London Utara akhirnya memenangkan Islamic Center Terbaik di Eropa. Kompetisi dan penghargaan ini sendiri merupakan gagasan komunitas maya dari situs berita islam online IslamOnline.net (IOL)
"Sangat menyenangkan mendengar kita meraih sesuatu. Terimakasih ya Allah," ujar Ahmed Saad, Imam di Masjid Pusat London Utara.
LONDON — Setelah kompetisi selama dua bulan berdasar nominasi dan pandangan para audiens, Masjid Agung di London Utara akhirnya memenangkan Islamic Center Terbaik di Eropa. Kompetisi dan penghargaan ini sendiri merupakan gagasan komunitas maya dari situs berita islam online IslamOnline.net (IOL)
"Sangat menyenangkan mendengar kita meraih sesuatu. Terimakasih ya Allah," ujar Ahmed Saad, Imam di Masjid Pusat London Utara.
Dari Pengantin ke Mempelai
D. Zawawi Imron
http://www.jawapos.com/
Entah berapa puluh kali saya menghadiri undangan pesta perkawinan yang sangat mewah, di gedung mewah, kursinya mewah, sajian makanannya mewah, pakaian orang-orang yang hadir mewah, dan tentu saja kostum dan rias pengantinnya pun mewah. Pokoknya suasana dalam acara pesta-pesta itu terasa serbaaduhai meskipun tidak seperti di surga.
http://www.jawapos.com/
Entah berapa puluh kali saya menghadiri undangan pesta perkawinan yang sangat mewah, di gedung mewah, kursinya mewah, sajian makanannya mewah, pakaian orang-orang yang hadir mewah, dan tentu saja kostum dan rias pengantinnya pun mewah. Pokoknya suasana dalam acara pesta-pesta itu terasa serbaaduhai meskipun tidak seperti di surga.
Paradoks Keberaksaraan
Agus M. Irkham*
http://www.jawapos.com/
Selama ini keberaksaraan (literacy) kerap didaulat menjadi kunci yang mampu membuka pintu bagi datangnya modernisasi, partisipasi, empati, demokratisasi, desentralisasi ilmu pengetahuan, perbaikan taraf hidup terutama ekonomi, serta kemajuan suatu bangsa. Laporan UNESCO tahun 2005 berjudul Literacy for life menyebutkan ada hubungan erat antara illiteracy (ketidakberaksaraan) dan kemiskinan. Di banyak negara berangka kemiskinan tinggi seperti Bangladesh, Ethiopia, Ghana, India, Nepal, dan Mozambique, tingkat illiteracy-nya juga tinggi.
http://www.jawapos.com/
Selama ini keberaksaraan (literacy) kerap didaulat menjadi kunci yang mampu membuka pintu bagi datangnya modernisasi, partisipasi, empati, demokratisasi, desentralisasi ilmu pengetahuan, perbaikan taraf hidup terutama ekonomi, serta kemajuan suatu bangsa. Laporan UNESCO tahun 2005 berjudul Literacy for life menyebutkan ada hubungan erat antara illiteracy (ketidakberaksaraan) dan kemiskinan. Di banyak negara berangka kemiskinan tinggi seperti Bangladesh, Ethiopia, Ghana, India, Nepal, dan Mozambique, tingkat illiteracy-nya juga tinggi.
Teks di Balik Wajah
Sohirin
http://www.tempointeraktif.com/
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tataplah lukisan cat minyak di atas kanvas berukuran 90 x 81 sentimeter itu. Dengan mudah kita akan menangkap citraan tokoh yang selama ini menjadi ikon ilmu pengetahuan, yakni ilmuwan fisika Albert Einstein.
Meski tidak persis dengan Einstein yang kita kenal melalui buku atau poster, apalagi sosok ini menjulurkan lidahnya, tapi garis-garis muka pada lukisan tersebut identik dengan muka fisikawan tersebut.
http://www.tempointeraktif.com/
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tataplah lukisan cat minyak di atas kanvas berukuran 90 x 81 sentimeter itu. Dengan mudah kita akan menangkap citraan tokoh yang selama ini menjadi ikon ilmu pengetahuan, yakni ilmuwan fisika Albert Einstein.
Meski tidak persis dengan Einstein yang kita kenal melalui buku atau poster, apalagi sosok ini menjulurkan lidahnya, tapi garis-garis muka pada lukisan tersebut identik dengan muka fisikawan tersebut.
Tari Penghormatan bagi Para Ksatria
Aguslia Hidayah
http://www.tempointeraktif.com/
Jakarta: Syahdan, pada sebuah siang yang bergelora, Senin Pahing sebelum bulan puasa itu, Pangeran Samber Nyawa alias Raden Mas Said yang kemudian bergelar Mangkunegara I (pendiri Pura Mangkunegaran), akhirnya memutuskan menyerang balik pihak pasukan Kompeni yang dibantu para sekutu (pribumi), yang beberapa hari sebelumnya berhasil memukulnya mundur hingga bibir hutan Sitakepyak, Rembang, Jawa Tengah.
http://www.tempointeraktif.com/
Jakarta: Syahdan, pada sebuah siang yang bergelora, Senin Pahing sebelum bulan puasa itu, Pangeran Samber Nyawa alias Raden Mas Said yang kemudian bergelar Mangkunegara I (pendiri Pura Mangkunegaran), akhirnya memutuskan menyerang balik pihak pasukan Kompeni yang dibantu para sekutu (pribumi), yang beberapa hari sebelumnya berhasil memukulnya mundur hingga bibir hutan Sitakepyak, Rembang, Jawa Tengah.
Kekuatan yang Mengancam
Ibnu Rusydi
http://www.tempointeraktif.com/
TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia adalah kemajemukan. Hari-hari ini, kebhinnekaan itu tengah diuji. Ia mendapat tantangan dari dua jenis fundamentalisme: pasar dan fasisme. Kita sedang ditelikung kekuatan-kekuatan yang mengancam.
Kata-kata itu meluncur dari sejarawan I Gusti Agung Ayu Ratih, ketua Institut Sejarah Sosial Indonesia dalam pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, Senin malam lalu.
http://www.tempointeraktif.com/
TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia adalah kemajemukan. Hari-hari ini, kebhinnekaan itu tengah diuji. Ia mendapat tantangan dari dua jenis fundamentalisme: pasar dan fasisme. Kita sedang ditelikung kekuatan-kekuatan yang mengancam.
Kata-kata itu meluncur dari sejarawan I Gusti Agung Ayu Ratih, ketua Institut Sejarah Sosial Indonesia dalam pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, Senin malam lalu.
Geliat Studi Matematika di Maghrib
http://republika.co.id/
Ajaran Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M. Setelah melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang meliputi Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai Islam pada awal abad ke-8 M. Sejak itulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi matematika.
Geliat studi matematika yang berkembang di era keemasan Islam di Afrika Utara ternyata hingga kini masih berlangsung. Matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakat Afrika Utara. Saat ini, tercatat terdapat 2.000 doktor matematika yang tersebar di Afrika Utara. Sedangkan di Selatan Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Ajaran Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M. Setelah melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang meliputi Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai Islam pada awal abad ke-8 M. Sejak itulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi matematika.
Geliat studi matematika yang berkembang di era keemasan Islam di Afrika Utara ternyata hingga kini masih berlangsung. Matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakat Afrika Utara. Saat ini, tercatat terdapat 2.000 doktor matematika yang tersebar di Afrika Utara. Sedangkan di Selatan Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Anak Indonesia dan Gamelan Tampil di Oslo
http://republika.co.id/
LONDON--Penampilan gamelan dan kelompok anak-anak pencinta seni dan budaya Indonesia yang dibentuk KBRI Oslo, tampil memukau dalam Oslo World Music Festival (OWMF) yang diadakan di Oslo Internasjonalt Kultursenter Og Museum.
Dalam acara Barnasverdendager (program khusus anak-anak) di OWMF 2008, "Anak Indonesia" menyanyikan lagu rakyat dan perjuangan seperti Berkibarlah Benderaku, Potong Bebek Angsa, dan Anak Kambing Saya.
LONDON--Penampilan gamelan dan kelompok anak-anak pencinta seni dan budaya Indonesia yang dibentuk KBRI Oslo, tampil memukau dalam Oslo World Music Festival (OWMF) yang diadakan di Oslo Internasjonalt Kultursenter Og Museum.
Dalam acara Barnasverdendager (program khusus anak-anak) di OWMF 2008, "Anak Indonesia" menyanyikan lagu rakyat dan perjuangan seperti Berkibarlah Benderaku, Potong Bebek Angsa, dan Anak Kambing Saya.
Menggugah Sastra Indonesia Melalui Remaja
Maria D. Andriana
http://republika.co.id/
SASTRA: Pemerintah terus menggugah generasi muda khususnya pelajar untuk meminati karya sastra
JAKARTA--Kendati karya sastra dewasa ini disebut-sebut sedang dalam posisi terpuruk, Pusat Bahasa masih gigih menggugah minat kaum muda untuk mendalaminya, antara lain dengan menyelenggarakan lomba penulisan cerita pendek untuk pelajar SMP dan SMA.
http://republika.co.id/
SASTRA: Pemerintah terus menggugah generasi muda khususnya pelajar untuk meminati karya sastra
JAKARTA--Kendati karya sastra dewasa ini disebut-sebut sedang dalam posisi terpuruk, Pusat Bahasa masih gigih menggugah minat kaum muda untuk mendalaminya, antara lain dengan menyelenggarakan lomba penulisan cerita pendek untuk pelajar SMP dan SMA.
Jumat, November 07, 2008
Menelusuri Sisi Terang Hijrah
Sungatno*
http://www.jurnalnet.com/
Jurnalnet.com (Jogja): Hijrah memiliki eksistensi yang sangat mulia dan posisi yang sangat besar dalam Al Qur’an Al Karim. Al Qur’an memerintahkan hijrah dengan lafal yang bermacam-macam, kalimat yang berbeda-beda dan susunan kata yang variatif.
Terkadang lafal dalam Al Qur’an menggunakan perintah ynag jelas, terkadang dengan ungkapan biasa, terkadang dengan bentuk janji bahkan ancaman, yang semuanya menunjukkan akan perhatian besar dan penguatan yang diberikan Al Qur’an terhadap hijrah.
http://www.jurnalnet.com/
Jurnalnet.com (Jogja): Hijrah memiliki eksistensi yang sangat mulia dan posisi yang sangat besar dalam Al Qur’an Al Karim. Al Qur’an memerintahkan hijrah dengan lafal yang bermacam-macam, kalimat yang berbeda-beda dan susunan kata yang variatif.
Terkadang lafal dalam Al Qur’an menggunakan perintah ynag jelas, terkadang dengan ungkapan biasa, terkadang dengan bentuk janji bahkan ancaman, yang semuanya menunjukkan akan perhatian besar dan penguatan yang diberikan Al Qur’an terhadap hijrah.
Nyanyian Penyambut Malam
Naqib Najah*
http://www.lampungpost.com/
Kalau kau buta, mudah saja mengetahui kapan senja hendak rebah kemudian datanglah malam. Senja hendak rebah, terdengarlah nyanyian perempuan dengan suara miris seperti orang tercekik. Ia bernyanyi menelusuri jalan setapak. Sesekali saja ia berhenti, memetik kelopak tetumbuhan merambat, atau kuntum enceng gondok yang terdampar di tepi jalan itu.
***
http://www.lampungpost.com/
Kalau kau buta, mudah saja mengetahui kapan senja hendak rebah kemudian datanglah malam. Senja hendak rebah, terdengarlah nyanyian perempuan dengan suara miris seperti orang tercekik. Ia bernyanyi menelusuri jalan setapak. Sesekali saja ia berhenti, memetik kelopak tetumbuhan merambat, atau kuntum enceng gondok yang terdampar di tepi jalan itu.
***
Jl. P. DiponegoroNo. 46
AS. Sumbawi
Bagaimana jika anda mengetahui rahasia orang lain? Apa yang akan anda lakukan? Barangkali kita akan sepandangan bilamana untuk sementara mendiamkannya sembari menunggu apa yang akan terjadi. Nasehatku, kita tak boleh sembarangan mengungkapkannya. Akan menjadi sesuatu sia-sia bila kita begitu saja mengobralnya. Tidak memperdulikan waktu yang tepat. Karena bagaimanapun juga rahasia tersebut bisa menjadi sesuatu sangat berharga. Bisa menjadi sebuah senjata untuk merobohkan lawan, jika kebetulan rahasia tersebut mengungkapkan keburukan. Namun, jika kebaikan yang termuat di dalamnya, akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri tentunya bila diungkapkan dengan ceroboh. Suatu hal yang selalu kucamkan dalam benakku bahwa hanya orang-orang yang pandai memanfaatkan kesempatan, beruntung di dunia ini.
Bagaimana jika anda mengetahui rahasia orang lain? Apa yang akan anda lakukan? Barangkali kita akan sepandangan bilamana untuk sementara mendiamkannya sembari menunggu apa yang akan terjadi. Nasehatku, kita tak boleh sembarangan mengungkapkannya. Akan menjadi sesuatu sia-sia bila kita begitu saja mengobralnya. Tidak memperdulikan waktu yang tepat. Karena bagaimanapun juga rahasia tersebut bisa menjadi sesuatu sangat berharga. Bisa menjadi sebuah senjata untuk merobohkan lawan, jika kebetulan rahasia tersebut mengungkapkan keburukan. Namun, jika kebaikan yang termuat di dalamnya, akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri tentunya bila diungkapkan dengan ceroboh. Suatu hal yang selalu kucamkan dalam benakku bahwa hanya orang-orang yang pandai memanfaatkan kesempatan, beruntung di dunia ini.
Dialog dalam Aliran Sesat
Gugun El-Guyanie
Suara Merdeka, 3 Nov 2007
JAGAD keberagamaan Islam di Indonesia kembali terguncang setelah munculnya aliran Al Qiyadah Al Islamiyah. “Sekte” agama Islam yang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendapat fatwa sesat itu didirikan oleh Ahmad Mushaddeq alias H Salam, di Kampung Gunung Sari, Desa Gunung Bunder, Bogor.
Suara Merdeka, 3 Nov 2007
JAGAD keberagamaan Islam di Indonesia kembali terguncang setelah munculnya aliran Al Qiyadah Al Islamiyah. “Sekte” agama Islam yang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendapat fatwa sesat itu didirikan oleh Ahmad Mushaddeq alias H Salam, di Kampung Gunung Sari, Desa Gunung Bunder, Bogor.
Rabu, November 05, 2008
Sastra dan Agama
Sigit Susanto
www.kabarindonesia.com
Sastra akan menggantikan peran agama, kata Sartre suatu kali. Pemikiran Sartre tersebut bukan saja tak beralasan. Namun kecenderungannya ke arah itu sudah terbukti. Terutama pada masyarakat yang punya peradaban modern, di negara-negara industri maju. Banyak anggota masyarakat yang lebih suka membaca karya sastra, ketimbang mengonsumsi buku-buku agama. Mereka lebih antusias untuk menghadiri berbagai pertunjukkan teater, seni atau pembacaan karya sastra daripada mengunjungi gereja-gereja. Juga para pendeta sudah makin berkurang pengaruhnya, daripada sastrawannya.
www.kabarindonesia.com
Sastra akan menggantikan peran agama, kata Sartre suatu kali. Pemikiran Sartre tersebut bukan saja tak beralasan. Namun kecenderungannya ke arah itu sudah terbukti. Terutama pada masyarakat yang punya peradaban modern, di negara-negara industri maju. Banyak anggota masyarakat yang lebih suka membaca karya sastra, ketimbang mengonsumsi buku-buku agama. Mereka lebih antusias untuk menghadiri berbagai pertunjukkan teater, seni atau pembacaan karya sastra daripada mengunjungi gereja-gereja. Juga para pendeta sudah makin berkurang pengaruhnya, daripada sastrawannya.
Selasa, November 04, 2008
Gua
Goenawan Mohamad
http://www.tempointeraktif.com/
Iman selamanya akan bernama ketabahan. Tapi iman juga bertaut dengan antagonisme. Kita tahu begitu dalam makna keyakinan kepada yang Maha Agung bagi banyak orang, hingga keyakinan itu seperti tambang yang tak henti-hentinya memberikan ilham dan daya tahan.
Tapi kita juga akan selalu bertanya kenapa agama berkali-kali menumpahkan darah dalam sejarah, membangkitkan kekerasan, menghalalkan penindasan.
http://www.tempointeraktif.com/
Iman selamanya akan bernama ketabahan. Tapi iman juga bertaut dengan antagonisme. Kita tahu begitu dalam makna keyakinan kepada yang Maha Agung bagi banyak orang, hingga keyakinan itu seperti tambang yang tak henti-hentinya memberikan ilham dan daya tahan.
Tapi kita juga akan selalu bertanya kenapa agama berkali-kali menumpahkan darah dalam sejarah, membangkitkan kekerasan, menghalalkan penindasan.
Langganan:
Postingan (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzieb
A. Aziz Masyhuri
A. Hana N.S
A. Iwan Kapit
A. Khoirul Anam
A. Kurnia
A. Purwantara
A. Qorib Hidayatullah
A. Rego S. Ilalang
A. Syauqi Sumbawi
A.C. Andre Tanama
Aa Sudirman
Abd. Basid
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Ghofar
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Lathif
Abdul Malik
Abdul Muid Badrun
Abdul Wachid B.S.
Abdullah Alawi
Abdullah Ubaid Matraji
Abdurrahman Wachid
Abdurrahman Wahid
Abonk El ka’bah
Acep Zamzam Noor
Ach. Nurcholis Majid
Achmad Farid Tuasikal
Achmad Maulani
Adi Faridh
Adi Marsiela
Adi Sucipto
Adian Husaini
Aditya Ardi N
Adreas Anggit W.
Adrian Ramdani
AF. Tuasikal
Afnan Malay
Afrizal Malna
AG Hadzarmawit Netti
AG. Alif
Agama Para Bajingan
Agnes Majestika
Aguk Irawan M.N.
Agung Prihantoro
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Buchori
Agus M. Irkham
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus S Warman
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Aguslia Hidayah
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Maltup SA
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Rafiq
Ahmad Rifa’i Rif’an
Ahmad Syafii Maarif
Ahmad Taufik
Ahmad Thohari
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akmal Nasery Basral
Al-Fairish
Alang Khoiruddin
Alex R Nainggolan
Ali Irwanto
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Alvi Puspita
Amang Mawardi
Ambarukminingsih
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Hamzah
Amirullah
Ana Mustamin
Anam Rahus
Andari Karina Anom
Andhi Setyo Wibowo
Andik Nurcahyo
AndongBuku #3
Andry Deblenk
Anindita S. Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anis Faridatur Rofiah
Anjrah Lelono Broto
Antologi Sastra Lamongan
Anwari WMK
Aprillia Ika
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Junianto
Arif Bagus Prasetyo
Arif Firmansyah
Arifun Najib
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arys Hilman
Asarpin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh Sabena
Asri Bariqah
Awalludin GD Mualif
Azumardi Azra
Azyumardi Azra
Baca Puisi
Badaruddin Amir
Balada
Bambang kempling
Bambang Satriya
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benni Indo
Benny Benke
Benny D Koestanto
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Koran
Bernada Rurit
Bernarda Rurit
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi Palopo
Budi Purnomo
Buldanul Khuri
Bunda Zakyzahra Tuga
Bungaran Antonius Simanjuntak
Candrakirana
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cawapres Jokowi
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Che Guevara
Coronavirus
Cover Buku Kritik Sastra
Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II
Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV
Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V
D. Zawawi Imron
Dadan Maula Darmawan
Dadang Ari Murtono
Dahlan Kong
Damanhuri Zuhri
Damar Juniarto
Damhuri Muhammad
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
Dedy Tri Riyadi
Dedykalee
Deni Ali Setiono
Deni Jazuli
Denny Ardiansyah
Denny JA
Denny Mizhar
Desa Glogok Karanggeneng Lamongan
Desi Sommalia Gustina
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan
Dewi Indah Sari
Dhanu Priyo Prabowo
di Bluri
di Karangasem
Dian Sukarno
Diana AV Sasa
Diana Ifrina Ernawati
Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dini Tri
Dinoroy M. Aritonang
Dion Maulana Prasetya
Diskusi buku
Djaka Susila
Djenar Maesa Ayu
Djesna Winada
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djulianto Susantio
Dody Kristianto
Dody Yan Masfa
Dr. Hilma Rosyida Ahmad
Drs H Budiono Herusatoto
Drs H Choirul Anam
Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran)
Dudi Rustandi
Dunia Penerbitan Indonesia
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Nikmatika Roma
Dwi Pranoto
Dwidjo Maksum
Dyah Ayu Fitriana
Eddy D. Iskandar
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Faisol
Edy Firmansyah
Edy Sartimin
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eko Hendri Saiful
El Sahra Mahendra
Elly Burhaini Faizal
Elly Trisnawati
Ellyn Novellin
Emerson Yuntho
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endang Supriyadi
Endi Haryono
Endri Y
Erdogan
Esai
Esha Tegar Putra
Esme Fadliha
Etik Widya
Evan Ys
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fadjriah Nurdiarsih
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Fakhrunnas MA Jabbar
Fanani Rahman
Faris Al Faisal
Fariz al-Nizar
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Felix K. Nesi
Festival Mocosik
Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta
Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta
Festival Teater Religi
Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan
festivalsenisurabaya.com
Fikri. MS
Firdawsi
Fortus Pake
Forum Lingkar Pena
Forum Lingkar Pena Lamongan
Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L)
Forum Santri Nasional
Foto
Franditya Utomo
Fransiskus Nesten Marbun ST
Franz Magnis-Suseno
Friski Riana
Fuad Hasan Nasihin
Fuji Pratiwi
Furqon Lapoa
Galuh Tulus Utama
Ganug Nugroho Adi
Gde Artawa
Gede Mugi Raharja
Gedung Sabudga UNISDA Lamongan
Gedung Sangbala
Gerakan Literasi Nasional
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gito Waluyo
Goenawan Mohamad
Golput
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin
Gus Dur
H Ikhsan Effendi
H. Usep Romli H.M
H.B. Jassin
H.O.S Cokroaminoto
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf
Hadi Napster
Hadziq Jauhary
Halim H.D.
Halimatussa’diyah
Hamberan Syahbana
Hamluddin
Hana Pertiwi
Hanif Nashrullah
Hardono
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Haris Priyatna
Haris Saputra
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasan Basri
Hasan Junus
Hasanuddin WS
Hasnan Bachtiar
Helmi Y Haska
Helmy Tasaufy
Hera Khaerani
Herdiyan
Heri C Santoso
Heri Latief
Herman
Herman Hasyim
Herman RN
Herry Lamongan
Herry Mardianto
Hikmat Gumelar
HL Renjis Magalah
Homaedi
I Made Asdhiana
I Nyoman Suaka
I Wayan Seriyoga Parta
IBM. Dharma Palguna
Ibnu PS Megananda
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Fitri
Ignas Kleden
Ilham Safutra
Ilham Wancoko
Imam Mustofa
Imam Nawawi
Imam Qodim Al-Haromain
Imam Zanatul Huaeri
Imamuddin SA
Imelda
Imron Arlado
Imron Rosidi
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indrian Koto
Ingki Rinaldi
Ipik Tanoyo
Ire
Irvan Sihombing
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Zulkarnain
Ismet NM Haris
Ismi Wahid
Isnanur Janah
Iswadi Pratama
Isyana Artharini
Iwan Nurdaya-Djafar
Iwank
Jadid Al Farisy
Jafar M Sidik
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jazzi
Jejak Laskar Hisbullah Jombang
Jembatan Kuno Yang Misterius
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Jodhi Yudono
Jogjanews.com
John Joseph Sinjal
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Jual Buku Paket Hemat
Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN
Jumartono
Jurnalisme Sastra
Jusuf A.N
K.H. M. Najib Muhammad
K.H. Ma’ruf Amin
K.Y. Karnanta
Kadjie Mudzakir
Kaheesa Kirania Putri Ayu
Kang Daniel
Kapal Nabi Nuh
Karanggeneng
Karkono
Kasnadi
Katrin Bandel
Kautsar Muhammad
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Kemah Budaya Panturan (KBP)
KH Abdul Ghofur
KH Bisri Syansuri
KH. Abdul Aziz Masyhuri
KH. M. Najib Muhammad
KH. Ma'ruf Amin
Khairul Mufid Jr
Khoirul Abidin
Khoirul Inayah
Ki Ompong Sudarsono
Ki Supriyoko
Kiagus Wahyudi
Kika Dhersy Putri
Kitab Arbain Nawawi
KITLV
Koh Young Hun
Koko Sudarsono
Kompas TV
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA)
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA)
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Komunitas-komunitas Teater di Lamongan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Kopi Bubuk Mbok Djum
Kopi Sunan Drajat
Kopuisi
Koskow
Kostela
KPRI IKMAL Lamongan
Krisman Kaban
Kritik Sastra
Kukuh Yudha Karnanta
Kulonprogo
Kurnia Effendi
Kurnia Sari Aziza
Kurniawan
Kurniawan Junaedhie
Kurniawan Muhammad
Kuswinarto
L Ridwan Muljosudarmo
Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan
Lagu
Lailiyatis Sa'adah
Laksmi Sitoresmi
Lamongan
Lan Fang
Langgeng Widodo
Larung Sastra
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
Leo Tolstoy
Lina Kelana
Linda Sarmili
Literasi
Liza Wahyuninto
Lugiena De
Lukas Adi Prasetyo
Lukisan
Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP
Lukman Alm
Lukman Santoso Az
Luqman Almishr
Lusia Kus Anna
Lutfi S. Mendut
Lynglieastrid Isabellita
M Zainuddin
M. Afif Hasbullah
M. Faizi
M. Lutfi
M. Mushthafa
M. Romandhon
M. Sunyoto
M. Yoesoef
M. Yunis
M.D. Atmaja
M’Shoe
Made Geria
Mahendra Cipta
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Syaltut Usfa
Mahrus eL-Mawa
Majelis Ulama Indonesia
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Maqhia Nisima
Marcus Suprihadi
Mardi Luhung
Mardiansyah Triraharjo
Marhalim Zaini
Maria D. Andriana
Maria Magdalena Bhoernomo
Maroeli Simbolon S. Sn
Martin Aleida
Maruli Tobing
Mashuri
Masuki M. Astro
Matroni El-Moezany
Mawar Kusuma Wulan
Medco
Media Lamongan
Mega Vristian
Mei Anjar Wintolo
Meka Nitrit Kawasari
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Memoar
Memoar Purnama di Kampung Halaman
Mentari Meida
Mh Zaelani Tammaka
MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1
Mia Arista
Michael Gunadi Widjaja
Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno)
Miftahul A’la
Misbahus Surur
Moch. Faisol
Mochammad A. Tomtom
Moh. Ghufron Cholid
Moh. Jauhar al-Hakimi
Moh. Samsul Arifin
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Afifi
Mohammad Ali Athwa
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Rafi Azzamy
MTs Putra-Putri Simo Sungelebak
Muh Kholid A.S
Muhammad Al-Mubassyir
Muhammad Alfatih Suryadilaga
Muhammad Amin
Muhammad Arif
Muhammad Aris
Muhammad Eko Nugroho
Muhammad Hidayat
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Musa
Muhammad N. Hassan
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun
Muhammadun AS
Muhidin M. Dahlan
Mukafi Niam
Mukhsin Amar
Mulyani Hasan
Mulyo Sunyoto
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Musfarayani
Musfi Efrizal
N. Syamsuddin CH. Haesy
Nadine Tri Duhita
Naim
Nanang Suryadi
Naqib Najah
Naskah Teater
Nasrullah Nara
Nazaruddin Azhar
Neli Triana
Ngatini Rasdi
Nh. Anfalah
Ni Luh Made Pertiwi F
Ni Made Frischa Aswarini
Ninuk Mardiana Pambudy
Nono Anwar Makarim
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Noval Maliki
Novel
Novel Pekik
Nu’man ’Zeus’ Anggara
Nur Hayati
Nur Kholiq
Nur Kholis Huda
Nurani Soliha
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Al Indunissy
Nurul Anam
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi
Obrolan
Ochi
Oil on Canvas
Oky Sanjaya
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Paciran
Pameran Seni Rupa
Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik
Panji Satrio
Patung Sphinx
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
Pekan Literasi Lamongan 2020
Pelukis Dahlan Kong
Pelukis Harjiman
Pelukis Jumartono
Pelukis Saron
Pelukis Senior Tarmuzie
Pendidikan
Penerbit Progresif
Penerbit PUstaka puJAngga
Penerbit SastraSewu
Pengajian
Pengetahuan
Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Pesantren Sunan Drajat
Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011
Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur
Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur
Politik
Pondok Pesantren Al-Madienah
Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan
Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pringgo HR
Prof Dr Achmad Zahro
Prof Dr Aminuddin Kasdi
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puji Santosa
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Puspita Rose
Pustaka GU
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Setia
Putu Wijaya
R. N. Bayu Aji
R. Timur Budi Raja
Radhar Panca Dahana
Rafita Dewi
Rahmah Maulidia
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rameli Agam
Rana Akbari
Raras Cahyafitri
Ratih Kumala
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Rengga AP
Resensi
Revdi Iwan Syahputra
Riadi Ngasiran
Rian Sindu
Ribut Wijoto
Ridlwan
Ridwan Munawwar
Riki Utomi
Rinny Srihartiny
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Robert Adhi Kusumaputra
Robin Al Kautsar
Roby Karokaro
Rodli TL
Rof Maulana
Rofiqi Hasan
Rojiful Mamduh
Rokhim Sarkadek
Rosdiansyah
Rosi
Rosidi
Rudi S. Kalianda
Rukardi
Rumah Budaya Pantura
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rumah Budaya Pantura Lamongan
Rx King Motor
S Jai
S Yoga
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabrank Suparno
Sabrina Asril
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salim Alatas
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Pasir
Sanggar Pasir Art and Culture
Sanggar Rumah Ilalang
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Saratri Wilonoyudho
Sari Oktafiana
Sasti Gotama
Sastra
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sejarah
SelaSastra
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
Selvie Monica S
Sendang Duwur Tahun 1920
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Shiny.ane el’poesya
Shohebul Umam JR
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sifa
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Simon Saragih
Sirikit Syah
Siti Muti’ah Setiawati
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Slavoj Zizek
Soelistijono
Soetanto Soepiadhy
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Sohirin
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sreismitha Wungkul
Sri Mulyani
Sri Wintala Achmad
ST Indrajaya
Stanley Adi Prasetyo
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sudarmoko
Sudirman Hasan
Sugeng Ariyadi
Sugeng Wiyadi
Sugiarto
Sugito Wira Yuda
Suhartono
Sujatmiko
Sukardi Rinakit
Sukitman
Sumenep
Sunarno Wibowo
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Supriyadi
Suripto SH
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Susie Evidia Y
Sutamat Arybowo
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi San
Suyatmin Widodo
Svet Zakharov
Syaf Anton Wr
Syaiful Bahri
Syaiful Irba Tanpaka
Syaiful Mustaqim
Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili
Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari
Syamsul Arifin
Syi'ir
Tamrin Bey
TanahmeraH ArtSpace
Tanjung Kodok Tahun 1947
Tasman Banto
Taufik Rachman
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater
Teater Air
Teater Bias
Teater Biru
Teater Cepak
Teater Dua
Teater Ganast MAN Lamongan
Teater Kanjeng
Teater Lingkar Merah Putih
Teater Mikro
Teater nDrinDinG
Teater Nusa
Teater Padi
Teater Sakalintang
Teater Sangbala
Teater Sundra
Teater Tali Mama
Teater Taman
Teater Tewol
Teater Tewol Lamongan
Teguh LR
Teguh Winarsho AS
Temu Karya Teater Jawa Timur XXI
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Thamrin Dahlan
Tharie Rietha
The Ibrahim Hosen Institute (IHI)
Thohir
Thompson Hs
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
To Take Delight
Toni Munajat
Tosa Poetra
Tri Andhi S
Tri Wahono
Trisno S. Sutanto
Triyanto triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Unieq Awien
Universitas Airlangga Surabaya
Universitas Jember
Untung Basuki
Ustadz Charis Bangun Samudra
Utami Diah Kusumawati
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Veven Sp. Wardhana
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W. Haryanto
W.S. Rendra
Wachid Nuraziz Musthafa
Wahyu Aji
Wahyudi Zuhro
Wan Anwar
Warjati Suharyono
Wawan Eko Yulianto
Wawan Hudiyanto
Wawancara
Wayan Sunarta
Welly Suryandoko
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wong Wing King
Wuri Kartiasih
Y. Wibowo
Yanuar Jatnika
Yanuar Yachya
Yaumu Roikha
Yayasan Thoriqotul Hidayah 1
Yerusalem Ibu Kota Palestina
Yesi Devisa
YF La Kahija
Yogyo Susaptoyono
Yohanes Sehandi
Yok’s Slice Priyo
Yoks Kalachakra
Yona Primadesi
Yonathan Rahardjo
Yudi Latief
Yuli
Yuni Ikawati
Yurnaldi
Yushifull Ilmy
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zahrotun Nafila
Zaim Uchrowi
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zelfeni Wimras
Zen Hae
Zuhdi Swt